Cagar alam Panua

taman reservasi di Indonesia

Cagar Alam Panua adalah cagar alam yang terletak di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Dalam pembagian administratif, letaknya masuk dalam wilayah Desa Maleo, Kecamatan Paguat. Cagar Alam Panua ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 472/Kpts-II/1992 tertanggal 25 Februari 1992. Lahan yang digunakan seluas 45.575 Hektare.[1] Pembentukan cagar alam ini diperuntukan bagi perlindungan maleo, burung tahun, dan babi rusa. Topografi Cagar Alam Panua beragam, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan. Datarannya berada pada ketinggian 1.420 meter di atas permukaan laut. Iklim lingkungannya dipengaruhi oleh dua musim yaitu angin barat dan angin timur. Pada bulan April hingga September bertiup angin timur, sedangkan angin barat bertiup mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Maret. Curah hujan tidak merata pada setiap tahunnya. Suhu lingkungan berkisar antara 24°-39° Celsius. Dari bulan Maret hingga bulan Agustus terjadi musim kemarau, sedangkan dari bulan Oktober hingga bulan Maret terjadi musim hujan. Beberapa jenis flora yang tumbuh di dalamnya antara lain beringin, cempaka, linggua, nantua, damar, cemara laut, bayur, gopasa, bombongan, bolangitang, kayu arang, aras, nibung, bintangor, coro, kayu raja, dan tembawa. Khusus di bagian selatan hanya ditumbuhi oleh hutan bakau dan di bagian pesisir banyak ditumbuhi pohon cemara dan anggrek. Beberapa jenis fauna yang hidup di dalamnya adalah maleo, anoa, babi rusa, rangkong, itik, kakatua putih, raja-udang, rusa, biawak, kuskus, kera hitam, tarsius, ular sawah, nuri sulawesi, serindit, kasturi, isap madu, kumkum, dan ayam hutan.[2]

Referensi sunting

  1. ^ "Panua Nature Reserve · Indonesian Forest". Indonesian Forest (dalam bahasa Inggris). 2017-07-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-27. Diakses tanggal 2021-06-20. 
  2. ^ Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (2016). Informasi 521 Kawasan Konservasi Region Kalimantan - Sulawesi (PDF). Bogor: Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. hlm. 204.