Carcosa Seri Negara

Carcosa Seri Negara adalah sebuah mansion resmi yang terletak di sebelah Taman Tasik Perdana, Kuala Lumpur. Saat ini mansion ini dimiliki oleh Pemerintah Malaysia. Hotel ini mencakup dua rumah besar kolonial, satu bernama Carcosa dan yang lainnya bernama Seri Negara.[1]

Carcosa Seri Negara
Peta
Nama sebelumnyaKing's House
Informasi umum
JenisHotel
Gaya arsitekturNeo-Gothic & Tudor Revival
LokasiJalan Kebun Bunga, 50480 Kuala Lumpur,  Malaysia
Mulai dibangun1896 - 1897
Desain dan konstruksi
ArsitekA.B. Hubback

Tempat ini dibangun oleh Sir Frank Swettenham pada tahun 1896 dan merupakan tempat tinggal resminya. Dia pindah pada tahun 1904 dan menyebutnya "Carcosa", mungkin merupakan kata pinjaman dari Bahasa Italia yang berarti "tempat yang amat disayangi." Pada saat bersamaan, Sir Frank juga tengah menyiapkan pembangunan gedung "King's House" di tepi bukit yang bersebelahan dengan bangunan ini. Tujuan pembangunan King's House (yang saat ini dikenal sebagai "Seri Negara" berarti "negara indah"), adalah untuk melindungi Gubernur Negeri-negeri Selat serta tamu-tamu penting Persekutuan Tanah Melayu.

Sejarah

sunting

Sir Frank, Penasihat Inggris untuk Sultan Perak, mengusulkan penggabungan keempat negara tersebut ke dalam sebuah federasi. Proposal tersebut diterima oleh kesultanan dan Pejabat Luar Negeri Britania Raya. Selanjutnya, Sir Frank diangkat sebagai Residen Pertama dari Negeri-Negeri Melayu Bersekutu.[2]

Kuala Lumpur pada waktu itu merupakan kampung halaman sederhana yang sangat dihuni oleh penambang Tionghoa. Namun Sir Frank menyukai lokasi ini sejak 1888 saat ia mengunjungi kawasan hutan di tepi barat. Karena ia merasa bahwa kota membutuhkan ruang publik, Sir Frank membendung sungai di lokasi hutan tersebut. Sungai tersebut kemudian menjadi menjadi danau dan hutannya menjadi apa yang sekarang dikenal dengan sebutan Taman Tasik Perdana.

Dari tahun 1904 sampai invasi Jepang pada tahun 1941, Carcosa adalah kediaman resmi perwakilan tinggi Inggris terhadap negara-negara Melayu. Selama Perang Dunia II, Carcosa menjadi Kantor Dewan Pejabat Militer Senior Jepang. Pada bulan Agustus 1945, Angkatan Darat Britania Raya menggunakan tempat tersebut sebagai kediaman Pejabat Senior sampai Sekretaris Jenderal baru dilantik.

Dengan kemerdekaan Federasi Malaya pada tahun 1957, Carcosa menjadi kediaman resmi Komisi Tinggi Britania Raya, sedangkan King's House (kini dijuluki "Seri Negara") adalah rumah tamu resmi bagi tamu-tamu penting Malaysia.

Carcosa dikembalikan kepemilikannya kepada Pemerintah Malaysia pada tahun 1987. Pada 1989, setelah Ratu Elizabeth II menetap di Carcosa pada saat "Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran" (CHOGM), administrasi kedua mansion tersebut digabung untuk membentuk apa yang saat ini dikenal sebagai "Carcosa Seri Negara".

Carcosa saat ini

sunting

Setelah mengakuisisi griya tersebut, pemerintah Malaysia melanjutkan untuk mengalihkan kembali griya tersebut menjadi sebuah hotel dengan menyewakan griya tersebut kepada perusahaan perhotelan: Pertama pada Landmark Hotel dan Realty yang berbasis di Malaysia dari tahun 1989 sampai 2010 (dengan General Hotel Management yang berbasis di Singapura mengatur operasi harian dari tahun 2004 hingga 2010), serta Saujana Hotels & Resorts (anak perusahaan perhotelan Peremba Group yang berbasis di Malaysia) sejak 2010 hingga 2016.[3]

Saat ini, Carcosa adalah salah satu hotel besar di Kuala Lumpur. Hotel ini memiliki 13 suite yang dilengkapi dengan gaya karnaval dengan kain broked, ukiran tua dan karya seni. Semua suite dilengkapi dengan AC dan dilengkapi dengan minibar, brankas pribadi, televisi satelit, meja tulis, pemutar DVD dan fasilitas internet. Kisaran tarif suite ini berkisar antara RM1, 100 sampai RM3, 500 per hari, tidak termasuk biaya layanan sebesar 10% dan pajak layanan sebesar 5%.

Referensi

sunting
  1. ^ William Warren, Jill Gocher (2007). Asia's legendary hotels: the romance of travel. Singapore: Periplus Editions. ISBN 978-0-7946-0174-4. 
  2. ^ Journal of Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, Juni 1997, Dr. A. Ghafar Ahmad
  3. ^ Nair, Vijenthi (2015-12-31). "Uncertain future for Carcosa Seri Negara". The Star. Diakses tanggal 21 Apri 2016. 

Pranala luar

sunting