Cedera kepala atau biasa disebut gegar otak adalah kondisi akibat benturan yang berpotensi menimbulkan masalah pada struktur kepala hingga masalah pada gangguan fungsi otak. Cedera kepala dapat terjadi sementara atau permanen tergantung tingkat keparahan yang diderita. Adapun kondisi yang dialami cedera kepala ringan hingga cedera kepala berat antara lain, cedera kepala ringan hanya akan terdapat benjolan atau pembengkakan di area kepala yang terbentur, telinga berdenging, penglihatan akan menjadi kabur. Sedangkan, penderita cedera kepala berat akan mengalami pingsan atau tidak sadarkan diri, amnesia atau gangguan ingatan, hingga koma.[1]
Gejala cedera kepala yang diderita anak-anak akan sangat berbeda dengan orang dewasa. Pada anak-anak akan menimbulkan gejala menangis, tiba-tiba menjadi pendiam, kurangnya aktivitas, sulit konsentrasi, mudah marah, tidak nafsu makan, pola tidur berubah, dan kejang. Tidak semua gejala dapat langsung terlihat karena beberapa gejala akan muncul setelah beberapa hari.[2]
Pengobatan cedera kepala akan disesuaikan dari tingkat keparahan yang diderita. Pada umumnya, pengobatan dilakukan dengan mengonsumsi obat. Namun, apabila diperlukan penanganan lanjutan, penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan melalui operasi atau terapi. Penderita cedera kepala sedang hingga berat akan diberikan obat anti kejang untuk membantu risiko kejang yang diderita. Terapi atau rehabilitasi juga biasanya dilakukan terhadap penderita cedera kepala sedang hingga berat untuk mengembalikan kondisi fisik maupun saraf. Berbagai terapi yang disarankan antara lain, fisioterapi, terapi wicara, terapi kognitif atau psikologis, terapi okupasi, dan terapi rekreasi.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ "Cedera Kepala". Alodokter. 6 September 2017. Diakses tanggal 17 Oktober 2022. 
  2. ^ "Mengenal Cedera Kepala –" (dalam bahasa Inggris). RSUP Dr. Sardjito. Diakses tanggal 17 Oktober 2022. 
  3. ^ Rawis, Maria L.; Lalenoh, Diana Ch; Kumaat, Lucky T. (2016). "Profil pasien cedera kepala sedang dan berat yang dirawat di ICU dan HCU". e-CliniC (dalam bahasa Inggris). 4 (2). doi:10.35790/ecl.v4i2.14481. ISSN 2337-5949.