Cekakak jawa
Cekakak Jawa | |
---|---|
Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris) di tepi Kali Mujur, Lumajang | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | H. cyanoventris
|
Nama binomial | |
Halcyon cyanoventris Vieillot, 1818
| |
Sinonim | |
Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris) adalah spesies burung anggota genus Halcyon dari famili Halcyonidae (kerabat raja-udang). Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga yang memiliki habitat di lahan terbuka, terutama dekat air bersih, tersebar sampai ketinggian 1.000 m dpl.
Ciri-ciri
suntingBurung cekakak berukuran sedang (25 cm) dengan warna sangat gelap. Burung dewasa dengan kepala berwarna cokelat tua. Tenggorokan dan kerah cokelat. Perut dan punggung biru ungu. Penutup sayap hitam dan bulu terbang biru terang. Bercak putih besar pada sayap terlihat jelas saat terbang. Burung remaja dengan tenggorokan keputih-putihan.[3][4]
Agihan, habitat, dan kebiasaan
suntingCekakak jawa menyebar terbatas (endemik) di Jawa dan Bali.[3][4] Burung ini acap didapati di lahan-lahan terbuka dan di dekat sumber air bersih, hingga ketinggian 1.000 m dpl.[4] Di samping itu, cekakak jawa juga sering mengunjungi persawahan, kolam ikan, paya yang mengering, padang penggembalaan, padang semak dan lain-lain.[5]
Mangsanya adalah serangga dan hewan-hewan kecil, termasuk pula larva kumbang air.[3] Burung ini juga tercatat memangsa ikan, udang, dan katak.[5][6] Berburu di lahan rerumputan terbuka, dan jarang di atas air, cekakak jawa kerap terlihat bertengger di atas tonggak atau di cabang rendah pohon yang menyendiri. Burung ini lebih banyak diam daripada cekakak sungai (Todirhamphus chloris), tetapi suaranya yang khas sering terdengar.[3][4]
Perkembang-biakan
suntingCekakak jawa bersarang antara bulan Maret dan September. Bertelur 3 atau 4 butir, berwarna putih, yang diletakkan dalam sarang berupa saluran atau terowongan dalam tanah di tebing sungai yang terbuka dan tersinari matahari.[3][6]
Catatan taksonomis
suntingBerkerabat dekat dengan cekakak belukar (H. smyrnensis), dan bahkan kadang-kadang dianggap sejenis; akan tetapi di Jawa Barat kedua jenis burung ini bertemu dalam habitat yang sama tanpa berkawin silang, yang menunjukkan bahwa dua taksa ini berbeda spesies.[5]
Keluarga
suntingCekakak jawa termasuk dalam keluarga Cekakak (Latin: Alcedinidae). Berikut adalah beberapa anggota keluarga lainnya:
Daftar ini dibuat secara otomatis dari data Wikidata dan diperbarui secara berkala oleh Listeriabot.
Referensi
sunting- ^ BirdLife International (2016). Halcyon cyanoventris. The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T22683252A92980601. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22683252A92980601.en. Diakses pada 03 Maret 2019.
- ^ Vieillot, L.J.P.. (1818). "Le Martin-pecheur a ventre bleu". Nouveau dictionnaire d'histoire naturelle, appliquée aux arts, à l'agriculture, à l'économie rurale et domestique, à la médecine, etc. t. 19: 412.
- ^ a b c d e f MacKinnon, J. (1993). Panduan lapangan pengenalan burung-burung di Jawa dan Bali. Jogyakarta:Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-150-2
- ^ a b c d e MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. (2000). Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7
- ^ a b c Woodall, P.F. (2019). "Javan Kingfisher (Halcyon cyanoventris)". In: J. del Hoyo, A. Elliott, J. Sargatal, D.A. Christie, & E. de Juana (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Barcelona: Lynx Edicions. (dari laman https://www.hbw.com/node/55749 diakses pada 03 Maret 2019).
- ^ a b Hoogerwerf, A. (1949). De Avifauna van de Plantentuin te Buitenzorg (Java). Bogor:Uitgave van de Kon. Plantentuin van Indonesië.
Pranala luar
sunting- Avibase: Javan Kingfisher, Halcyon cyanoventris (Vieillot, 1818), diakses pada 03 Maret 2019
- BirdLife Data Zone: Javan Kingfisher, Halcyon cyanoventris, diakses pada 03 Maret 2019
- eBird: Javan Kingfisher, Halcyon cyanoventris, diakses pada 03 Maret 2019
- Xeno-Canto: Javan Kingfisher, Halcyon cyanoventris (Vieillot, 1818), diakses pada 03 Maret 2019