Charles Haddon Spurgeon (19 Juni 1834 – 31 Januari 1892) adalah seorang pengkhotbah Baptis Partikular dari Inggris. Ia turut menjadi salah satu tokoh berpengaruh pada Kebangunan Rohani Inggris abad ke-19.[1][2]

Charles Haddon Spurgeon
Lukisan Spurgeon oleh Alexander Melville (1885)
Lahir(1834-06-19)19 Juni 1834
Kelvedon, Essex, Inggris
Meninggal31 Januari 1892(1892-01-31) (umur 57)
Menton, Alpes-Maritimes, Prancis
KebangsaanBritania Raya
PekerjaanPendeta, penulis
Suami/istriSusannah Spurgeon (née Thompson)
(8 Januari 1856)
AnakCharles & Thomas Spurgeon (kembar) (1856)
Orang tuaJohn & Eliza Spurgeon
Tanda tangan
Facebook: CharlesSpurgeon.nl Discogs: 3484015 Find a Grave: 1203 Modifica els identificadors a Wikidata

Spurgeon tetap sangat berpengaruh di antara orang-orang Kristen dari berbagai denominasi, yang bagi sebagian orang ia dikenal sebagai "Pangeran Pengkhotbah". Dia adalah seorang tokoh yang kuat dalam tradisi Baptis Reformed, yang membela Pengakuan Iman Baptis London 1689, dan menentang kecenderungan teologis liberal dan pragmatis dalam gereja pada zamannya.

Spurgeon adalah gembala sidang jemaat Gereja New Park Street (kemudian menjadi Tabernakel Metropolitan) di London selama 38 tahun.[3] Dia terlibat dalam beberapa kontroversi dengan Baptist Union of Great Britain dan kemudian dia keluar dari denominasi tersebut karena perbedaan doktrin.[4]

Spurgeon bukanlah seorang yang mempelajari teologi secara formal.[1] Gaya khotbahnya sederhana dan memakai bahasa yang langsung dalam menjelaskan maksudnya.[1] Selama pelayanannya, Spurgeon menerbitkan buku-buku renungan dan buku berisi khotbah sebanyak lebih dari 140 buku, mendirikan sebuah panti asuhan, dan menjadi presiden perkumpulan pembagi Alkitab yang membagikan Alkitab kepada siapa saja.[1]

Biografi

sunting

Latar belakang

sunting

Charles Spurgeon lahir pada 19 Juni 1834 di Kelvedon, Essex, Inggris. Ia adalah anak sulung dari Eliza Jarvis dan John Spurgeon. Ayah dan kakeknya adalah pengkhotbah yang miskin. Ibunya melahirkan 17 anak, namun sembilan dari mereka meninggal ketika masih bayi.[5] Meskipun kekurangan dalam pendidikan formal, itu tidak menghalanginya untuk belajar. Ia memiliki pemikiran yang luar biasa, dan ia menghargai belajar. Ketika masih berusia 6 tahun, dia telah membaca Pilgrim’s Progress (Perjalanan seorang musafir) hingga 100 kali.[6] Setiap minggu ia membaca sebanyak lebih dari 6 buku.[6] Selain itu ia juga sangat baik di bidang matematika. Sebagai seorang anak muda, ia membaca Kitab Suci dalam ibadah keluarga. Sejak kecil, ia telah menghafal banyak nyanyian rohani, yang banyak di antaranya akan dipergunakannya dalam khotbah-khotbahnya di kemudian hari.[7]

Meskipun ia lahir di keluarga pendeta sebuah Gereja Kongregasionalis, Spurgeon baru memutuskan untuk menjadi seorang Kristen pada tahun 1850.[1] Dalam perjalanannya menuju sebuah pertemuan yang telah dijadwalkan, badai salju memaksanya untuk menghentikan perjalanan yang telah direncanakan dan berbelok ke sebuah gereja Metodis Primitif di Jalan Artileri, Newtown, Colchester, di mana ia percaya bahwa Tuhan membuka hatinya untuk menerima berita keselamatan.[8] Ayat yang menggerakkannya adalah Yesaya 45:22 ("Pandanglah kepada-Ku, dan kamu akan diselamatkan, hai ujung-ujung bumi, sebab Akulah Allah, dan tidak ada yang lain."). Di kemudian hari, pada tahun yang sama, di tanggal 4 April, ia diterima di gereja di Newmarket. Pembaptisannya dilakukan pada tanggal 3 Mei di sungai Lark, di Isleham. Kemudian pada tahun yang sama ia pindah ke Cambridge, di mana ia kemudian menjadi seorang guru sekolah minggu.

Spurgeon menyampaikan khotbah pertamanya pada musim dingin tahun 1850-51 di sebuah pondok di Teversham ketika sedang menggantikan seorang teman. Sejak awal pelayanan Spurgeon, gaya dan kemampuannya dianggap jauh di atas rata-rata. Pada tahun yang sama, Spurgeon diangkat menjadi pendeta di sebuah Gereja Baptis di Waterbeach.[1] Di situ, Spurgeon berkhotbah kepada orang-orang yang terkenal sebagai pemabuk.[1] Setelah itu, ia diundang untuk menjadi pendeta di gereja yang lebih besar dan ribuan orang mendengar khotbah-khotbahnya.[1] Dua tahun kemudian, ia menggembalakan Gereja New Park Street di London. Jemaatnya yang berjumlah 200 orang bertumbuh menjadi 6.000 selama 38 tahun pekerjaannya.

Gereja New Park Street

sunting
 
Spurgeon di usia 23.

Pada April 1854, di usia 19 dan setelah ia berkhotbah selama tiga bulan dalam masa percobaan, Spurgeon menjadi pendeta di Gereja New Park Street di London, yang pada saat itu merupakan jemaat Baptis terbesar di kota itu. Gereja tersebut sebelumnya digembalakan oleh Benjamin Keach dan teolog John Gill yang keduanya merupakan Baptis Partikular (yaitu kaum Baptis yang menganut teologi Reformed).

 
Figurin Staffordshire, c. 1860

Ketika berada di Gereja New Park Street, Spurgeon mendapatkan beberapa teman sesama pendeta. Salah satunya adalah William Garrett Lewis dari Gereja Westbourne Grove, seorang pria tua yang kemudian bersamanya mendirikan London Baptist Association.

Hanya dalam beberapa bulan saja sejak kedatangannya di sana, dirinya telah menjadi sangat terkenal karena kemampuannya dalam berkhotbah. Spurgeon menggunakan kata-kata sederhana dalam penyampaian khotbahnya sehingga mudah sekali dimengerti. Sebelum ia berusia 20, Spurgeon telah berkhotbah lebih dari 600 kali.[6] Tahun berikutnya, khotbah pertamanya dalam "New Park Street Pulpit" (Mimbar New Park Street) diterbitkan. Khotbah Spurgeon diterbitkan dalam bentuk cetak setiap minggu, dan dibaca oleh banyak orang.[9] Pada saat kematiannya pada tahun 1892, ia telah mengajarkan hampir 3.600 khotbah dan diterbitkan sebanyak 49 jilid dari komentar, ucapan, anekdot, ilustrasi, dan renungan.

Segera setelah ketenarannya, muncullah kritik. Serangan pertama di media massa muncul di Earthen Vessel pada bulan Januari 1855. Khotbahnya, meskipun tidak revolusioner dalam substansinya, merupakan seruan yang jelas dan langsung kepada orang-orang, menggunakan Alkitab untuk memprovokasi mereka untuk merenungkan ajaran-ajaran Yesus Kristus. Serangan kritis dari media terus berlanjut sepanjang hidupnya. .

Karena jemaat gereja semakin bertambah besar dan gedung gereja sudah tidak memadai, maka mereka pindah ke Aula Exeter, lalu kemudian ke Aula Musik Surrey, dan akhirnya ke Tabernakel Metropolitan.[10] Pada usia 22 tahun, Spurgeon menjadi pengkhotbah paling populer pada masa itu. Di salah satu dari tempat ini, ia berkhotbah kepada lebih dari 10.000 orang pada suatu waktu.[11] Bahkan sebelum mikrofon diciptakan, ia telah berbicara kepada audiens hampir 24.000 di Crystal Palace.[12]

Pada tanggal 8 Januari 1856, Spurgeon menikahi Susannah,[13] putri Robert Thompson dari Falcon Square, London. Dari pernikahan ini, mereka mendapatkan anak kembar, Charles dan Thomas yang lahir pada 20 September 1856.[13]

Pada akhir tahun itu, yakni 19 Oktober 1856, ia dilanda sebuah tragedi, yang membuatnya sangat depresi. Ketika itu, Spurgeon berkhotbah di Surrey Gardens Music Hall untuk pertama kalinya, seseorang dalam kerumunan itu berteriak "Api!".[14] Seketika itu menimbulkan kepanikan pada banyak orang yang kemudian berhamburan menuju pintu keluar dan mengakibatkan tujuh orang tewas karena terinjak-injak.[14] Spurgeon secara emosional hancur oleh acara ini dan itu memberikan pengaruh serius pada hidupnya. Dia berjuang melawan depresi itu selama bertahun-tahun. Ia berkata bahwa ia menangis tanpa alasan, namun ia tetap melanjutkan pelayanannya.

 
Pastors College 1888

Pekerjaan Spurgeon berlanjut. Pastors' College didirikan pada tahun 1856 oleh Spurgeon dan berganti nama menjadi Spurgeon's College pada tahun 1923, ketika pindah ke gedungnya yang sekarang di South Norwood Hill, London.[15]

Pada Hari Puasa, 7 Oktober 1857, ia berkhotbah di depan orang terbanyak yang pernah ada, yaitu sebanyak 23.654 orang, di Crystal Palace, London. Spurgeon mencatat:

Pada tahun 1857, satu atau dua hari sebelum berkhotbah di Crystal Palace, saya pergi untuk menentukan di mana mimbar harus dipasang; dan, untuk menguji sifat akustik dari bangunan itu, saya berseru dengan suara keras, "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia." Di salah satu galeri, seorang pekerja, yang tidak tahu apa-apa tentang apa yang sedang dikerjakan, mendengar kata-kata itu, dan kata-kata itu datang seperti sebuah pesan dari surga ke dalam jiwanya. Ia sangat tersentuh dengan kesadaran akan dosanya, meletakkan peralatannya, pulang ke rumah, dan di sana, setelah satu musim pergumulan rohani, ia menemukan kedamaian dan kehidupan dengan melihat Anak Domba Allah. Bertahun-tahun kemudian, ia menceritakan kisah ini kepada seseorang yang mengunjunginya di ranjang kematiannya.

Gereja Tabernakel Metropolitan

sunting
 
Spurgeon berkhotbah di Aula Musik Surrey ca. 1858.

Pada tanggal 18 Maret 1861, jemaat pindah secara permanen ke Tabernakel Metropolitan yang baru dibangun di Elephant and Castle, Southwark, yang dapat menampung 5.000 orang dengan ruang berdiri untuk 1.000 orang lainnya. Tabernakel Metropolitan adalah bangunan gereja terbesar pada zamannya. Spurgeon terus berkhotbah di sana beberapa kali dalam seminggu sampai kematiannya 31 tahun kemudian. Dia tidak pernah memberikan panggilan altar di akhir khotbahnya, tetapi dia selalu menyampaikan undangan bahwa jika ada orang yang tergerak untuk memiliki ketertarikan terhadap Kristus melalui khotbahnya pada hari Minggu, mereka dapat menemuinya di kantornya pada hari Senin pagi. Tanpa gagal, selalu ada seseorang di depan pintunya keesokan harinya.

 
Interior orisinal dari Tabernakel Metropolitan

Dia menulis khotbahnya secara lengkap sebelum berkhotbah, tetapi yang dibawanya ke mimbar adalah kartu catatan dengan sketsa garis besar. Para stenografer akan mencatat khotbah tersebut saat disampaikan dan Spurgeon kemudian memiliki kesempatan untuk melakukan revisi terhadap transkrip tersebut keesokan harinya untuk segera diterbitkan. Khotbah-khotbah mingguannya, yang masing-masing dijual seharga satu sen, diedarkan secara luas dan masih menjadi salah satu seri tulisan terlaris.[16]

Saya mengajukan agar subjek dari pelayanan rumah ini, selama mimbar ini masih berdiri, dan selama rumah ini masih sering dikunjungi oleh para jemaat, adalah pribadi Yesus Kristus. Saya tidak pernah malu untuk mengakui diri saya sebagai seorang Calvinis, meskipun saya mengaku lebih sebagai seorang Calvinis sesuai dengan Calvin, daripada menurut gaya modern yang merendahkan. Saya tidak ragu-ragu untuk mengambil nama Baptis. Anda memiliki di sana (menunjuk pada baptisterium) bukti-bukti yang kuat bahwa saya tidak malu dengan tata cara Tuhan kita Yesus Kristus; tetapi jika saya diminta untuk mengatakan apa kredo saya, saya pikir saya harus menjawab: "Itu adalah Yesus Kristus." Pendahulu saya yang terhormat, Dr. Gill, telah meninggalkan sebuah pengakuan iman yang mengagumkan dan sangat baik di dalam caranya; tetapi pengakuan iman yang akan saya jadikan pegangan dan mengikatkan diri saya untuk selama-lamanya, dengan pertolongan Allah, bukanlah sistem teologinya atau risalah manusia lainnya, tetapi Kristus Yesus, yang adalah keseluruhan dan inti dari Injil; yang di dalam diri-Nya terdapat seluruh teologi, inkarnasi dari setiap kebenaran yang berharga, perwujudan pribadi yang maha mulia dari jalan, kebenaran, dan kehidupan. - Inti dari khotbah pertama Spurgeon di Tabernakel[17]

Selain khotbah, Spurgeon juga menulis beberapa lagu himne dan menerbitkan sebuah koleksi lagu-lagu ibadah pada tahun 1866 yang berjudul "Our Own Hymn Book". Buku ini sebagian besar merupakan kompilasi dari Mazmur dan Himne karya Isaac Watts yang pada awalnya telah dipilih oleh John Rippon, seorang Baptis yang mendahului Spurgeon. Nyanyian di dalam jemaat secara eksklusif dilakukan secara akapela di bawah kependetaannya. Ribuan orang mendengarkan khotbahnya dan dipimpin dalam nyanyian tanpa amplifikasi suara seperti yang ada saat ini. Nyanyian rohani adalah subjek yang ia tangani dengan serius. Ketika Spurgeon masih berkhotbah di New Park Street, ia terlibat dalam kontroversi Rivulet mengenai sebuah buku nyanyian rohani. Ia menemukan bahwa teologinya sebagian besar bersifat deistik. Di akhir ulasannya, ia memperingatkan:

Kita akan harus dengan segera menangani kebenaran, bukan dengan sarung tangan anak-anak, tetapi dengan sarung tangan berpedang, - sarung tangan keberanian dan integritas yang kudus. Majulah, hai para pejuang salib, karena Sang Raja ada di depanmu.

 
Misionaris berkhotbah di Tiongkok menggunakan Buku Tanpa Kata

Pada tanggal 5 Juni 1862, Spurgeon menantang Gereja Inggris ketika ia berkhotbah menentang regenerasi baptisan.[18] Namun, Spurgeon juga mengajar lintas denominasi: sebagai contoh, pada tahun 1877, ia menjadi pengkhotbah dalam pembukaan gedung gereja Gereja Bebas Skotlandia yang baru di Dingwall. Selama periode di Tabernakel yang baru inilah Spurgeon menemukan seorang teman dalam diri James Hudson Taylor, pendiri China Inland Mission yang bersifat lintas denominasi. Spurgeon mendukung pekerjaan misi tersebut secara finansial dan mengarahkan banyak calon misionaris untuk mendaftarkan diri untuk melayani bersama Taylor. Dia juga membantu pekerjaan penginjilan lintas budaya dengan mempromosikan "Buku Tanpa Kata", sebuah alat pengajaran yang dia jelaskan dalam sebuah pesan yang diberikan pada tanggal 11 Januari 1866, mengenai Mazmur 51:7: "Basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju." Buku ini telah dan masih digunakan untuk mengajar orang-orang yang tidak memiliki kemampuan membaca dan orang-orang dari budaya dan bahasa lain – tua dan muda – di seluruh dunia tentang berita Injil.[19][20]

Pada saat kematian misionaris David Livingstone pada tahun 1873, sebuah salinan yang sudah berubah warna dan sering digunakan dari salah satu khotbah cetakan Spurgeon, "Kecelakaan, Bukan Hukuman,"[21] ditemukan di antara beberapa barang miliknya di kemudian hari, bersama dengan komentar yang ditulis tangan di bagian atas halaman pertama: "Sangat bagus, D.L." Dia membawanya selama perjalanannya di Afrika. Buku itu dikirim ke Spurgeon dan sangat dihargai olehnya.[22]

Perhimpunan dan Institusi Tabernakel Metropolitan

sunting

Pada tahun 1876, 22 tahun setelah menjadi pendeta, Spurgeon menerbitkan "Tabernakel Metropolitan: Sejarah dan Karyanya."[23] Niatnya yang dinyatakan dalam kata pengantar adalah untuk memberikan 'sejarah cetak dari Tabernakel'. Buku ini terdiri dari 15 bab dan 5 di antaranya adalah mengenai apa yang ia sebut sebagai 'Perhimpunan dan Institusi', yaitu:

 
Rumah Sedekah Tabernakel Metropolitan
  1. Rumah-rumah Sedekah. Menjelaskan bagaimana situs Gereja New Park Street Chapel dijual agar Tabernakel dapat membangun sebuah rumah sedekah dan sekolah.
     
    Panti Asuhan Stockwell pada tahun 1876
  2. Panti Asuhan Stockwell. Panti asuhan ini dibuka untuk 240 anak laki-laki pada tahun 1867 (dan kemudian untuk anak perempuan pada tahun 1879). Panti-panti asuhan ini terus berlanjut di London sampai mereka dibom pada Perang Dunia II. Inspirasi untuk mendirikan panti asuhan berasal dari kunjungan George Müller.[24][25][26] Panti asuhan ini berganti nama menjadi Penitipan Anak Spurgeon pada tahun 1937,[27] dan sekali lagi pada tahun 2005 menjadi Spurgeons.[28][29] Spurgeon lebih banyak dikaitkan dengan panti asuhan Stockwell dibandingkan dengan usaha Tabernakel Metropolitan lainnya. Ada empat alasan yang memungkinkan untuk hal ini:
    1. Panti asuhan ini memiliki sekumpulan bangunan besar di London yang menempati lahan seluas empat ekar (1,6 hektare).
    2. Ada penggalangan dana tahunan di mana Spurgeon memilih untuk merayakan ulang tahunnya,[30] dan sering kali peletakan batu pertama.[31] Acara ini disebut sebagai 'salah satu bazar terbesar dan pameran mewah yang pernah diadakan di London Selatan'[32] – dalam satu hari terkumpul 1.000 poundsterling[33] – jumlah yang sangat banyak mengingat biaya masuknya adalah enam pence.[34] Spurgeon menerima hadiah uang pada hari ulang tahunnya, yang semuanya disumbangkan ke panti asuhan.[35]
    3. Paduan suara dan pembunyi lonceng Panti Asuhan mengadakan konser untuk mengumpulkan dana.[36]
    4. Panti asuhan memiliki anggaran operasional yang besar dibandingkan dengan kegiatan Tabernakel lainnya.
  3. Perhimpunan Colportage. Para kolportir dipekerjakan untuk membawa Alkitab, buku-buku yang bagus dan majalah untuk dijual, dari rumah ke rumah. Mereka juga terlibat dalam mengunjungi orang sakit dan mengadakan pertemuan.
  4. Institusi-institusi Lain yang Berhubungan dengan Tabernakel. Di sini Spurgeon menjelaskan 21 'Institusi' lainnya. Dua di antaranya adalah: Dana Ordonansi Miskin yang mendistribusikan uang di antara anggota gereja yang miskin sekitar £800 per tahun, dan Perhimpunan Kemurahan Hati Wanita. Kelompok ini membuat pakaian untuk orang miskin dan 'meringankan' mereka, dengan pendapatan £105.

Delapan tahun kemudian, pada perayaan ulang tahun Spurgeon yang ke-50, sebuah daftar 'Perhimpunan dan Institusi' yang telah diperbaharui dibacakan.[37] Dengan dorongan dan dukungan kuat dari Spurgeon, 24 kelompok yang terdaftar dalam 'Tabernakel Metropolitan: Sejarah dan Karyanya', telah menjadi 69 kelompok. Sebelum dibacakan, Spurgeon berkata: "Saya pikir setiap orang harus mengetahui apa yang gereja telah digerakkan untuk melakukan, dan saya mohon untuk mengatakan bahwa ada kelompok-kelompok lain selain yang akan disebutkan, tetapi Anda akan merasa lelah sebelum sampai pada bagian akhir dari daftar tersebut." dan mengakhiri daftar tersebut dengan mengatakan: "Kita harus memuji Allah karena Ia memampukan gereja untuk menjalankan semua institusi ini."

Dukungan Spurgeon kepada para anggota Tabernakel untuk terlibat dalam pelayanan-pelayanan ini sangat kuat. Kontribusi rutin Spurgeon sendiri kepada mereka berarti bahwa ia hanya meninggalkan 2.000 poundsterling untuk istrinya, ketika ia meninggal, meskipun ia telah menghasilkan jutaan poundsterling dari khotbah-khotbah dan buku-bukunya yang telah diterbitkan.[38]

Spurgeon membangun satu rumah sakit di Panti Asuhan Stockwell. Namun, ia juga menyadari bahwa orang miskin memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan dan ia juga merupakan pendukung yang antusias terhadap Dana Hari Minggu Rumah Sakit Metropolitan. Ia meninggalkan kutipan ini:[39]

 
Rumah Sakit Panti Asuhan Stockwell

Kita harus memiliki lebih banyak rumah sakit. Saya tidak tahu apakah kita tidak berkewajiban untuk membuat Pemerintah membelanjakan sesuatu ke arah ini. Saya tidak percaya bahwa Pemerintah melakukan apapun dengan baik. Saya biasanya merasa kasihan jika ada sesuatu yang harus diserahkan kepada Pemerintah. Maksud saya bukan Pemerintah ini secara khusus, tetapi Pemerintah mana pun yang mungkin sedang berkuasa saat ini. Ini adalah enam dari satu dan setengah lusin lainnya. Saya memiliki pendapat yang sangat kecil tentang semuanya. Ada beberapa hal yang harus kita coba lakukan sendiri selama kita bisa; tetapi jika kita didorong hingga terpojok, mungkin akan terjadi apa yang saya takutkan. Tulang harus ditegakkan, dan orang sakit harus dirawat; orang miskin tidak boleh dibiarkan mati, agar tidak perlu meminta bantuan kepada Pemerintah. Jadi marilah kita semua berusaha memberikan apa yang kita bisa. Adalah tugas kita untuk memberi, bukan hanya sebagai orang Kristen, tetapi juga sebagai manusia. Saya menyukai gerakan Hari Minggu Rumah Sakit, karena semua orang Kristen dapat bertemu, seperti yang kita temui di sini malam ini, di atas satu platform.

Tahun-tahun akhir dan kematian

sunting
 
Prosesi pemakaman Spurgeon
 
Makam dari Charles Spurgeon, Pemakaman Norwood Barat, London

Istri Spurgeon sering kali terlalu sakit untuk meninggalkan rumah untuk mendengarkannya berkhotbah.

Spurgeon memiliki sejarah panjang tentang kesehatan yang buruk. Dia sudah dilaporkan menderita asam urat saat berusia 33 tahun.[40]

Memang benar, katanya, bahwa ia menderita asam urat, dan sakitnya sangat parah, tetapi ia menderita asam urat di kaki kirinya, dan ia berkhotbah sambil berdiri dengan kaki yang lain. Ia tidak menderita asam urat di lidahnya, dan ia tidak melihat bahwa orang-orang berkhotbah dengan kaki mereka.

Pada tahun 1871, saat berusia 37 tahun, ia telah disarankan oleh dokternya untuk meninggalkan kota demi kesehatannya.[41]

Tempat kesukaannya untuk beristirahat adalah Menton di Prancis Selatan. Dia sering berada di sana pada bulan-bulan musim dingin.[42] Dia cukup sering berada di sana untuk menerima tamu, dengan George Müller berkunjung pada tahun 1879[43] dan anggota Serikat Baptis pada tahun 1887, berusaha membuatnya bergabung kembali dengan Serikat.[44]

Ketika ia sedang dalam masa pemulihan di Menton, ia berkhotbah di gereja setempat,[45] atau menulis, seperti pada tahun 1890 ketika ia menulis sebuah tafsiran atas kitab Matius ketika ia sedang "beristirahat."[46]

Keadaannya semakin memburuk dan pada bulan Mei 1891 dia dipaksa 'beristirahat'. Pada tahun 1891 ia beristirahat di Menton, dan tinggal di sana selama tiga bulan. Selama periode ini ia menulis 180 halaman tafsiran.[47] Namun, ia tidak pulih dan meninggal pada usia 57 tahun, ketika masih di Menton, akibat penyakit asam urat dan penyumbatan pada ginjal.[48] Sejak Mei 1891 hingga kematiannya pada Januari 1892, ia menerima 10.000 surat 'ucapan duka cita dan pernyataan simpati'.[49]

Setelah dikembalikan ke Inggris, jenazahnya dibaringkan di Tabernakel Metropolitan.[50]

Dua hari sebelum pemakaman, empat kebaktian peringatan diadakan di Metropolitan Tabernacle. Kebaktian pertama pada pukul 11.00 adalah untuk mereka yang memiliki kartu komuni, kebaktian kedua pada pukul 15.00 untuk para pendeta dan pendeta mahasiswa, kebaktian ketiga pada pukul 19.00 untuk orang-orang Kristen yang belum masuk dan kebaktian terakhir pada pukul 23.00 untuk anak-anak yatim piatu Stockwell. Polisi mengatur kerumunan orang yang menunggu untuk masuk pada siang hari, dan untuk membantu ketertiban, pada akhir kebaktian orang-orang keluar melalui pintu belakang.[51]

Pada hari pemakaman, delapan ratus polisi tambahan bertugas di sepanjang rute yang dilalui kereta jenazah,[52] dari Tabernakel Metropolitan, melewati Panti Asuhan Stockwell dan ke Pemakaman Norwood.

Spurgeon meninggalkan seorang istri dan dua orang putra. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Norwood Barat di London. Putranya, Thomas, menjadi pendeta di Tabernakel Metropolitan setelah ayahnya meninggal.

Karya Spurgeon telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, antara lain: Arab, Armenia, Bengali, Bulgaria, Kastilia (Republik Argentina), Cina, Kongo, Ceko, Denmark, Belanda, Estonia, Prancis, Gaelik, Jerman, Hindi, Hungaria, Italia, Jepang, Kaffir, Karen, Lettish, Maori, Norwegia, Polandia, Rusia, Serbia, Spanyol, Swedia, Syriac, Tamil, Telugu, Urdu, dan Welsh. Ia juga telah menulis banyak jilid dari komentar, ucapan, dan literatur lainnya.[53]

Referensi

sunting
  • DR. Rick Cornish, 5 Menit Sejarah Gereja, Pionir Jaya: 2007.
  1. ^ a b c d e f g h (Indonesia)Kenneth Curtis, et. al. 2003. 100 Peristiwa Penting di Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 136-137.
  2. ^ (Inggris)F. L. Cross, ed. 1977. "Livingstone, David". In The Oxford Dictionary of Christian Church. New York: Oxford University Press. hlm. 1303.
  3. ^ "History of the Tabernacle". Metropolitan Tabernacle. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-24. Diakses tanggal 20 January 2009. 
  4. ^ Farley, William P (January 2007). "Charles Haddon Spurgeon: The Greatest Victorian Preacher". Enrichment Journal. AG. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2012. Diakses tanggal 20 January 2009. 
  5. ^ "The Spurgeon Country: 1465-1769". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-27. Diakses tanggal 2010-10-20. 
  6. ^ a b c "Did You Know?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-17. Diakses tanggal 2010-10-21. 
  7. ^ "The Search for God". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-03. Diakses tanggal 2010-10-21. 
  8. ^ The Gospel Coalition
  9. ^ "The sermons of Charles Haddon Spurgeon". Diakses tanggal 2010-10-20. 
  10. ^ "About Charles Spurgeon". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-01. Diakses tanggal 2010-10-21. 
  11. ^ "Charles Haddon (C. H.) Spurgeon". Diakses tanggal 2010-10-21. 
  12. ^ "Fast-Day Service". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-22. Diakses tanggal 2010-10-21. 
  13. ^ a b "Charles Spurgeon: A biography, Page 2". Diakses tanggal 2010-10-20. [pranala nonaktif permanen]
  14. ^ a b "The Religious Affiliation of Charles Spurgeon". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-12. Diakses tanggal 2010-10-21. 
  15. ^ George Thomas Kurian, Mark A. Lamport, Encyclopedia of Christian Education, Volume 3, Rowman & Littlefield, USA, 2015, hlm. 1205
  16. ^ Spurgeon: Prince of Preachers, oleh Lewis A. Drummond, Kregel Publications, Grand Rapids, 1992, hlm. 215
  17. ^ "Khotbah Pertama di Tabernakel Metropolitan". Metropolitan Tabernacle Pulpit, Preached Monday, March 25, 1861. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 January 2015. Diakses tanggal 19 December 2014. 
  18. ^ Spurgeon, Charles Haddon, Baptismal Regeneration, diarsipkan dari versi asli tanggal 4 January 2007 
  19. ^ The Wordless Book, Spurgeon.org, diarsipkan dari versi asli tanggal 4 May 2007 
  20. ^ Austin 2007, hlm. 1–10.
  21. ^ Spurgeon, Charles Haddon, Accidents, Not Punishments, diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2006 
  22. ^ W. Y. Fullerton, Charles Haddon Spurgeon: A Biography Diarsipkan 27 September 2006 di Wayback Machine., bab 10
  23. ^ The Metropolitan Tabernacle: Its History and Work. Available in Google Books
  24. ^ Brief history, Spurgeon's child care, diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2003, diakses tanggal 10 September 2005 
  25. ^ Birchington history, The Birchington roundabout, diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2005, diakses tanggal 10 September 2005 
  26. ^ Orphanage, Vauxhall Society, diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2006 
  27. ^ Charity Commission for England and Wales. Charity Number 1081182-1
  28. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ReferenceA3
  29. ^ "Home". spurgeons.org. 
  30. ^ The Standard 15/6/1883
  31. ^ The Bristol Mercury and Daily Post. 21/6/1883
  32. ^ The Pall Mall Gazette. 4/1/1882
  33. ^ Lloyd's Weekly Newspaper 25/6/1882
  34. ^ The Standard 14/6/90
  35. ^ Liverpool Mercury 23/6/1881
  36. ^ The Royal Cornwall Gazette. 6/6/84
  37. ^ Mr Spurgeon's Jubilee. Charles Spurgeon
  38. ^ Nottingham Evening Post 31/3/1892
  39. ^ The Hospital. 25/6/87. p. 215
  40. ^ Sheffield and Rotherham Independent. 15/6/1867
  41. ^ The Bury and Norwich Post. 9/5/1871
  42. ^ Bristol Mercury and Daily Post. 22/2/1879
  43. ^ Bristol Mercury and Daily Post. 3/4/1879
  44. ^ Daily News. 14/12/1887
  45. ^ Glasgow Herald. 6/2/1880
  46. ^ The Pall Mall Gazette. 1/2/1890
  47. ^ The Times 11/2/1892
  48. ^ Aberdeen Journal, and General Advertiser for the North. 12/2/1892
  49. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama The Times 11/2/18922
  50. ^ Western Mail 12/2/1892
  51. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama The Times 11/2/18923
  52. ^ Western Mail 12/2/92
  53. ^ "Spurgeon's Writings". The Spurgeon Archive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-30. Diakses tanggal 2010-10-21. 

Pranala luar

sunting