Cikarang Listrindo
PT Cikarang Listrindo Tbk adalah sebuah perusahaan ketenagalistrikan yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki tiga unit pembangkit listrik di Bekasi, Jawa Barat dengan total kapasitas terpasang mencapai 1.144 MW.[3][4]
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: POWR |
Industri | Ketenagalistrikan |
Didirikan | 28 Juli 1990 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Andrew K. Labbaika[1] (Direktur Utama) Sutanto Joso[2] (Komisaris Utama) |
Produk | Listrik |
Jasa | Pengangkutan batu bara |
Pendapatan | Rp 514,851 milyar (2021)[3] |
Rp 90,953 milyar (2021)[3] | |
Total aset | Rp 1,359 triliun (2021)[3] |
Total ekuitas | Rp 698,483 milyar (2021)[3] |
Pemilik | PT Udinda Wahanatama (30,48%) PT Pentakencana Pakarperdana (26,64%) PT Brasali Industri Pratama (26,64%) |
Karyawan | 783 (2021)[3] |
Anak usaha | PT Bahtera Listrindo Jaya |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini didirikan pada tahun 1990, dan dua tahun kemudian, perusahaan ini mulai membangun sebuah gardu induk 150 kV yang terinterkoneksi dengan jaringan listrik Jawa-Bali-Madura. Pada tahun 1993, perusahaan ini mulai memproduksi listrik dengan mengoperasikan sebuah PLTG berkapasitas 60 MW di Jababeka. Pada tahun 1996, perusahaan ini meningkatkan kapasitas PLTG Jababeka menjadi 180 MW, dan pada tahun 1998, perusahaan ini mengubah PLTG Jababeka menjadi PLTGU, sehingga kapasitasnya meningkat menjadi 300 MW. Pada tahun 2006, perusahaan ini meningkatkan kapasitas PLTGU Jababeka menjadi 409 MW, dan pada tahun 2009, kembali ditingkatkan menjadi 518 MW. Pada tahun 2011, perusahaan ini meningkatkan kapasitas PLTGU Jababeka menjadi 646 MW, dan setahun kemudian, kembali ditingkatkan menjadi 755 MW. Pada tahun 2015, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan sebuah PLTG berkapasitas 109 MW di Kawasan Industri MM-2100, yang ditujukan sebagai pembangkit listrik cadangan.
Pada tahun 2016, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan sebuah PLTU di Babelan, Bekasi yang berkapasitas 2x140 MW. PLTU tersebut terhubung dengan PLTGU Jababeka dan PLTG MM-2100 melalui kabel transmisi listrik 150 kV sepanjang sekitar 30 km. Perusahaan ini kemudian juga mendirikan PT Bahtera Listrindo Jaya untuk menyediakan jasa pengangkutan batu bara bagi pembangkit listrik miliknya. Pada tahun 2018, perusahaan ini menguji coba pengoperasian PLTS Atap berkapasitas 52,5 kWp, dan setahun kemudian, perusahaan ini juga menguji coba pemanfaatan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar PLTU Babelan. Pada tahun 2021, perusahaan ini menguji coba pengoperasian SPLU dan menyelesaikan pemasangan sistem penanganan biomassa di PLTU Babelan.[5] Kapasitas terpasang dari PLTS Atap yang dioperasikan oleh perusahaan ini juga ditingkatkan menjadi 3,2 MWp.[3][4]
Referensi
sunting- ^ "Dewan Direksi". PT Cikarang Listrindo Tbk. Diakses tanggal 24 Juni 2022.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Cikarang Listrindo Tbk. Diakses tanggal 24 Juni 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021". PT Cikarang Listrindo Tbk. Diakses tanggal 24 Juni 2022.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Cikarang Listrindo Tbk. Diakses tanggal 24 Juni 2022.
- ^ Julian, Muhammad (2 November 2021). Mahadi, Tendi, ed. "Cikarang Listrindo (POWR) ingin tingkatkan penggunaan bahan bakar biomassa". Kontan.co.id. Kontan. Diakses tanggal 24 Juni 2022.