Leonardo da Vinci

seniman asal Italia
(Dialihkan dari Da Vinci)

Leonardo di ser Piero da Vinci (Italia: [leoˈnardo di ˌsɛr ˈpjɛːro da (v)ˈvintʃi] , 15 April 1452 – 2 Mei 1519),[2] yang lebih dikenal dengan nama Leonardo da Vinci, adalah seorang pelukis, pemahat/pematung, arsitek, penemu, ilmuwan, penulis, dan filsuf asal Italia pada masa Renaisans. Ia sering disebut sebagai pelopor ilmu Paleontologi, ichnologi, dan arsitektur, serta dianggap sebagai salah satu pelukis terhebat sepanjang sejarah (meski hanya sekitar 15 karyanya yang bisa bertahan hingga saat ini.[b]

Leonardo di ser Piero da Vinci
Potret diri Leonardo da Vinci, c.1512-1515.[a]
Royal Library of Turin
LahirLeonardo di Ser Piero da Vinci[1]
(1452-04-15)15 April 1452
Vinci, Florence, Italia
Meninggal2 Mei 1519(1519-05-02) (umur 67)
Clos Lucé, Amboise, Kerajaan Prancis
Kebangsaan Italia
Dikenal atasPelukis
Pemahat/Pematung
Arsitek
Penemu
Penulis
Filsuf
Karya terkenal
GayaHigh Renaissance
Tanda tangan
IMDB: nm1827914 Musicbrainz: dc0640db-f5db-4fde-a5ca-ab1331f94a43 Discogs: 2132839 Find a Grave: 3673 Modifica els identificadors a Wikidata

Leonardo lebih masyhur sebagai seorang pelukis. Lukisan Mona Lisa adalah karyanya yang paling terkenal dan merupakan potret manusia paling populer yang pernah dibuat.[3] The Last Supper adalah lukisan keagamaan yang paling sering dibuat ulang sepanjang masa,[4] sedangkan gambar Vitruvian Man sering dianggap sebagai ikon budaya.[5] Salvator Mundi terjual dengan harga US$450,3 juta dalam lelang yang diadakan Christie’s di New York pada tanggal 15 November 2017, membuat lukisan tersebut menjadi karya seni dengan harga jual termahal di dunia.[6] Karya Leonardo yang lain dalam bentuk lukisan, gambar persiapan, hingga buku catatan yang berisi sketsa, diagram ilmiah, dan pemikirannya tentang lukisan, memberikan kontribusi besar bagi para seniman di generasi setelahnya. Hal itu hanya bisa ditandingi oleh Michelangelo.[7]

Meski tidak mengenyam pendidikan formal,[8] banyak sejarawan yang menganggap Leonardo sebagai seorang jenius atau "Renaissance Man”, sebutan untuk seseorang dengan rasa penasaran dan imajinasi yang luar biasa hebat.[4] Menurut sejarawan seni Helen Gardner, jangkauan dan kedalaman dari ketertarikan Leonardo terhadap berbagai macam hal tidak ada bandingannya sepanjang sejarah.[4] Para ilmuwan menafsirkan cara pandangnya terhadap dunia sebagai sesuatu yang berdasarkan logika, meski metode percobaan empiris yang ia gunakan pada saat itu tergolong tidak biasa.[9]

Leonardo dihormati karena originalitas dari inovasi teknologi yang ia buat. Ia pernah membuat konsep mesin terbang, kendaraan perang bersenjata, hingga kalkulator.[10] Hanya sedikit desain miliknya yang benar-benar dibangun atau memungkinkan untuk dibuat pada masa itu karena perkembangan ilmu teknik dan metalurgi masih berada pada masa awal selama era Renaissance. Meski begitu, beberapa penemuan kecilnya berhasil terwujud menjadi kenyataan tanpa diketahui, seperti alat penggulung otomatis dan mesin untuk menguji ketegangan kawat. Ia juga sering dianggap sebagai penemu Parasut, Helikopter, dan Tank.[11][12] Selain itu, Leonardo juga membuat penemuan penting dalam bidang anatomi, teknik sipil, geologi, optika, dan hidrodinamika. Meski begitu, ia tidak mempublikasikan penemuannya pada saat itu, sehingga tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap perkembangan ilmu pengetahuan setelahnya.[13]

Kehidupan

sunting

Leonardo lahir dari hubungan di luar pernikahan antara seorang notaris bernama Piero da Vinci dan seorang perempuan pedesaan yang bernama Caterina.[14] Ia lahir di Vinci, sebuah wilayah di Florence, dan menempuh pendidikan di sebuah studio milik pelukis Andrea del Verrocchio. Sebagian besar masa hidup Leonardo dihabiskan untuk melayani Ludovico Sforza di Milan. Setelah itu, ia berpindah-pindah ke Roma, Bologna, Venezia, sebelum menempuh sisa hidupnya di Prancis, di sebuah rumah yang diberikan oleh Francis I.

Masa awal

sunting
 
Rumah masa kecil Leonardo di Anchiano, Vinci, Italia

Leonardo lahir pada tanggal 14/15 April 1452[c] di kota Vinci. Kota tersebut terletak di lembah Sungai Arno di wilayah Republik Florence yang dipimpin oleh Medici.

Ia adalah anak di luar hubungan pernikahan antara Messer Piero di Antonio da Vinci, seorang notaris kaya asal Florence, dan seorang perempuan pedesaan yang bernama Caterina,[d] diidentifikasi sebagai Caterina Buti del Vacca dan yang terkini sebagai Caterina di Meo Lippi oleh sejarawan Martin Kemp.

Ada banyak teori tentang identitas ibu dari Leonardo, termasuk pendapat bahwa dia adalah seorang budak dari luar negeri atau seorang remaja lokal yang miskin.[16][18][19][20][e] Leonardo tidak memiliki nama keluarga menurut pemahaman modern. Da Vinci sendiri hanya berarti “berasal dari Vinci”. Nama lengkapnya saat lahir adalah Leonardo di ser Piero da Vinci,[1][23] yang berarti “Leonardo, (anak) dari ser Piero (yang berasal dari) Vinci."[f]

Leonardo menghabiskan masa kecilnya di rumah ibunya yang terletak di Anchiano, dan setidaknya sejak tahun 1457 di rumah sang ayah, kakek, dan pamannya di kota Vinci.[24] Ayahnya telah menikahi seorang perempuan muda berusia 16 tahun yang bernama Albiera Amadori. Perempuan tersebut menyukai Leonardo, tetapi kemudian meninggal di usia muda[25] pada tahun 1465 tanpa mempunyai seorang anak. Pada tahun 1468, saat Leonardo berusia 16 tahun, ayahnya kembali menikah dengan seorang perempuan berusia 20 tahun bernama Francesca Lanfredini, yang juga meninggal tanpa sempat melahirkan seorang anak. Keturunan resmi Piero lahir dari istri ketiganya Margherita di Guglielmo yang memberinya enam orang anak, dan istri keempatnya Lucrezia Cortigiani, yang juga melahirkan enam orang anak.[26][27] Secara total, Leonardo mempunyai 12 orang saudara tiri, yang jauh lebih muda usianya (yang termuda lahir saat Leonardo berusia 40 tahun) dan jarang ia temui.[g]

Leonardo mencatat beberapa insiden penting pada masa kecilnya. Salah satunya adalah seekor burung yang mendatangi bayinya dan membuka mulut sang bayi dengan ekornya.[29][30] Kejadian lain terjadi saat ia tengah mengeksplorasi pegunungan dan menemukan sebuah gua. Ia merasa takut di dalam gua tersebut ada monster besar, tetapi pada saat yang sama ia juga penasaran untuk mengetahui apa yang ada di dalam gua tersebut.[25] Ia juga mengingat observasi masa kecilnya tentang air, dengan menulis nama kampung halamannya di salah satu buku catatan tentang pembentukan sungai.[24]

Masa awal kehidupan Leonardo memicu banyak pendapat dari para sejarawan.[31] Vasari, biografer dari para pelukis Renaissance ci abad ke-16, menceritakan kisah Leonardo saat masih sangat muda. Saat itu, ada seorang penduduk lokal yang membuat perisai dan meminta Ser Piero utuk menambahkan gambar di perisai tersebut. Ser Piero kemudian meminta anaknya, Leonardo, untuk melukis di perisai tersebut. Terinspirasi dari kisah Medusa, Leonardo kemudian menggambar sebuah monster yang sedang memuntahkan api. Karena lukisan tersebut sangat menyeramkan, Ser Piero kemudian membeli sebuah perisai baru untuk diberikan kepada sang penduduk lokal, dan menjual lukisan Leonardo ke seorang pedagang karya seni dengan harga 100 dukat. Lukisan tersebut kemudian dibeli oleh Duke of Milan.[32]

Studio seni Verrocchio

sunting
 
The Baptism of Christ (1472–1475) karya Verrocchio dan Leonardo, Galeri Uffizi

Pada tahun 1460an, keluarga Leonardo hijrah ke Florence, saat ia masih berusia 14 tahun.[28] Di sana, ia bekerja di sebuah studio seni milik Verrocchio, yang merupakan pelukis dan pemahat patung terkenal pada masa itu.[33] Leonardo menjadi murid Verrocchio pada usia 17 tahun dan terus menjalani pelatihan hingga tujuh tahun kemudian.[34][35] Beberapa pelukis terkenal lain yang juga berlatih di studio seni Verrocchio adalah Domenico Ghirlandaio, Perugino, Botticelli, dan Lorenzo di Credi.[25][36] Di sana, Leonardo mempelajari berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kimia, metalurgi, pengolahan besi, pengolahan kulit, mekanika, pengolahan kayu, hingga kemampuan artistik dalam menggambar, melukis, memahat, dan membuat model.[37][38][h]

Banyak lukisan yang berasal dari studio seni Verrocchio sebenarnya dikerjakan oleh para karyawannya. Menurut Vasari, Leonardo berkolaborasi dengan Verrocchio dalam pembuatan The Baptism of Christ. Leonardo melukis malaikat kecil yang sedang memegang jubah Yesus dengan sangat baik hingga melampaui gambar lain yang dibuat oleh sang guru. Hal ini membuat Verrocchio dikabarkan kemudian menyerah dan tidak pernah melukis lagi, meski beberapa orang meragukan kebenaran cerita ini.[39] Pengamatan lebih detail terhadap lukisan tersebut mengungkap penggunaan tempera dan teknik melukis baru dengan memanfaatkan cat minyak. Hal ini terlihat pada gambar pemandangan yang menjadi latar belakang, bebatuan yang terlihat di balik aliran sungai dari pegunungan, dan sebagian besar tubuh Yesus. Hal tersebut merupakan bukti kontribusi Leonardo.[40] Sang murid pun disebut-sebut menjadi model untuk dua karya Verrocchio yang lain, yaitu patung perunggu David di Bargello dan Rafael di lukisan Tobias dan Sang Malaikat.[18]

Pada tahun 1472, di usia 20 tahun, Leonardo bergabung dengan Guild of Saint Luke, sebuah perkumpulan para seniman dan dokter.[i]. Sang ayah sebenarnya telah membuat studio seni khusus untuk Leonardo, tetapi ia justru terus tinggal dan berkolaborasi dengan Verrocchio.[25][41] Karya pertama Leonardo yang diketahui saat ini adalah gambar pemandangan lembah Arno yang dibuat dengan pena pada tahun 1473.[36][j][42] Menurut Vasari, Leonardo muda adalah yang pertama mengusulkan penggunaan Sungai Arno sebagai jalur transportasi antara Florence dan Pisa.[43]

Kehidupan profesional

sunting
 
’’Virgin of the Rocks’’ karya Leonardo, versi Louvre

Pada bulan Januari 1478, Leonardo secara pribadi mendapat tawaran untuk melukis sebuah altar di kapel St. Bernard di Palazzo Vecchio,[44] indikasi bahwa ia telah lepas dari studio seni Verrocchio. Seorang penulis anonim mengklaim bahwa pada tahun 1480, Leonardo telah tinggal dengan keluarga Medici dan sering bekerja di taman Piazza San Marco, Florence, di mana para seniman, penyair, dan filsuf di bawah naungan Medici bertemu.[18] Pada bulan Maret 1481, Leonardo mendapat tawaran dari biarawan San Donato di Scopeto untuk membuat lukisan ‘’The Adoration of the Magi’'.[45] Kedua lukisan tersebut tidak ada yang selesai. Leonardo meninggalkan proyek tersebut saat ia pergi ke Milan untuk menawarkan jasanya pada penguasa kota tersebut, Ludovico Sforza. Kepada Sforza, Leonardo menulis surat yang menjelaskan bahwa dirinya menguasai berbagai bidang mulai dari teknik hingga desain senjata. Ia baru menyebut bahwa dirinya bisa melukis di akhir surat.[36][46][47]

 
Patung kuda yang dibuat Leonardo sekitar tahun 1488[48]

Leonardo bekerja di Milan sejak tahun 1482 hingga 1499. Ia diminta untuk membuat lukisan ‘’Virgin of the Rocks’’ untuk Persaudaraan Pembuahan Suci (Confraternity of the Immaculate Conception) dan ‘’The Last Supper’’ untuk Biara Santa Maria delle Grazie.[49] Pada musim semi tahun 1485, Leonardo pergi ke Hungaria atas nama Sforza untuk bertemu Raja Matthias Corvinus dan diminta untuk membuat lukisan Bunda Maria.[50] Leonardo dipekerjakan oleh Sforza dalam banyak proyek, termasuk persiapan pertunjukan untuk perayaan penting, sebuah gambar dan model kayu untuk kompetisi desain pembuatan kubah Katedral Milan (yang tidak ia selesaikan),[51] dan sebuah model untuk monumen berkuda bagi pendahulu Ludovico, yaitu Francesco Sforza. Monumen yang dikenal dengan nama Gran Cavallo tersebut rencananya bisa melampaui ukuran dua patung berkuda lainnya yang dibuat pada masa Renaissance, yaitu Gattamelata yang dibuat Donatello di Padua dan Bartolomeo Colleoni yang dibuat Verrocchio di Venezia.[36] Leonardo berhasil menyelesaikan kerangka kuda tersebut serta rencana detail untuk melapisinya dengan perunggu. Sayangnya, pada bulan November 1484, Ludovico justru memberikan perunggu yang dibutuhkan Leonardo kepada iparnya, yang kemudian digunakan untuk membuat meriam demi mempertahankan kota Milan dari serangan Raja Charles VIII.[36]

Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Prancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma.

Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangelo dalam merancang katedral Santo Petrus. Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman.

Di dalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim pada zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.

Mahakaryanya, Jamuan Terakhir pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris.

Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.

Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Prancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Prancis.

Setelah meninggal dunianya, sangat kuat ditengarai bahwa Leonardo pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Kesatria Kenisah. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat.

Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'.

Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan pelacur diperistri oleh Yesus. Namun semua hal tersebut tidak terbukti kebenarannya, hingga saat ini, sehingga tudingan ini hanya dianggap sebagai langkah untuk memojokkan posisi umat Kristiani.

Penjelasan

sunting

Lukis tidak saja mencerminkan luarnya benda, pendapat Da Vinci: yang dimaksud dengan lukis adalah segala sesuatu yang terkandung di dalamnya, yang dasarnya alami dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang manusia, lalu diekspresikan dalam bentuk gambar.

Menurut Da Vinci, Ilmu pengetahuan dan lukis ada hubungannya, misalnya gambar manusia, dia pernah melakukan sebuah percobaan (membedah mayat agar dapat mengerti anatomi tubuh manusia).

Sehingga dalam lukisannya, dia selalu dengan tepat menangkap gerakan otot di bawah lapisan kulit, maka hasil lukisannya sangat halus, dan cermat, contohnya: sketsa tangannya yang masih tersimpan hingga kini, setiap goresannya sangat indah, goresan penanya juga jelas, hal ini jarang dijumpai pada saat itu. Terutama pada bagian mata dan rambut, tidak saja lembut, juga mengandung suatu daya tarik. Ini menunjukan kematangan, kemampuan lukis tingkat tinggi. Leonardo dikenal sebagai seniman terkemuka yang menghasilkan karya-karya terbaik.

Da Vinci tidak saja seorang seniman, juga seorang ilmuwan, tukang mesin, dan penemu. Dalam sketsanya, terdapat gambar rancangan kapal terbang dan mesin penggerak ke atas, juga masih terdapat sketsa 'Cara Terbang Burung'. Semua ini hasil penemuan dari pengamatan cara terbang burung. Kesimpulan dari penelitian ini, dia menemukan hubungan besar kecilnya sayap dengan berat badan manusia. Meskipun tidak karena teori ini manusia bisa terbang, tetapi dia memberi beberapa petunjuk cara terbang burung.

Dari sketsa penelitian kapal selam bisa terlihat, mula - mula dia tertarik pada arus air. Kemudian dengan serius meneliti ikan - ikan yang berenang melawan arus serta hambatan tekanan arus yang terjadi pada kapal, dan meninggalkan sejumlah lima sketsa mengenai badan kapal, yang besar pengaruhnya pada masa sekarang.

Pada zaman Da Vinci, sudah ada jam waktu, tetapi rancangan jam Da Vinci berbeda dan memiliki ciri khas, jam lain kebanyakan menunjukkan jam, menit,dan detik tetapi kepunyaan Da Vinci, bagian luar menunjukkan keadaan bulan, seperti bundar, setengah bundar dan lain - lain, bagian kiri atas menunjukkan 'menit', bagian kanan atas menunjukkan 'detik'

Zaman Renaissance disebut: 'Zaman Keemasan Pembangunan', Da Vinci juga meninggalkan banyak sketsa Arsitek. Dalam rancangan kotanya dicantumkan mengenai terowong air, juga pelebaran jalan, aliran udara dan cahaya sesuai dengan rancangan kota zaman sekarang.

Tahun 1483, kebakaran besar terjadi di Milan dan wabah penyakit di Eropa menyebabkan puluhan ribu orang meninggal, Da Vinci pernah mengusulkan pada Il Moro untuk membangun kembali Milan, kemungkinan karena cara pemikiran melampaui mutu masa itu, juga biaya yang dibutuhkna terlalu banyak, sehingga cita-citanya tak terwujud. Tapi tak henti - hentinya dia mempelajari, menyelidiki dan mendiskusikan teknik pembangunan.

Meskipun Da Vinci adaah ilmuwan yang luar biasa, tetapi pada dasarnya, dia masih tetap milik dunia seni. Dia memadukan ilmu dengan seni, dan tidak karena mengejar kebenaranilmu lalu melupakan keindahan.

Saat itu banyak seniman yang menggemari teknik gambar nyata. Orang - orang ini meski bisa dengan tepat menggambar bentuk dari bagian sesuatu, tetapi melupakan segi keindahan yang utuh. Sehingga memberi kesan rumit. Pada kenyataannya, perkembangan seni pada zaman pemulihan budaya, perpaduan antara sifat nyata dan mempertahankan keindahan menyeluruh secara untuh, hanya Da Vinci yang paling menonjol.

Meski sepanjang hidup Da Vinci tak henti - hentinya mengejar kemauan dan tak pernah mengenal puas, sehingga meninggalkan setumpuk sketsa, tetapi karya yang benar - benar selesai tidaklah banyak, hal ini amat disayangkan bagi sang genius dan bagi dunia.

Pada kenyataannya, seorang ahli matematka sahabatnya, sering menjuluki dia sebagai 'Pelukis,Pemusik';murid Michelangelo, pernah menulis tentang Da Vinci dalam 'Buku Para Pelukis sebagai berikut; Da Vinci pernah menekuni bidang musik. Pada dasarnya dia memiliki hati yang agung. Dan sambil memainkan biola, dia bernyanyi gembira.

Da Vinci pernah membawa alat musik buatannya sendiri, dimainkan di depan Il Moro di Milan. Menurut catatan, alat musik ini terbuat dari perak, bentuknya seperi tulang kepala kuda, suara yang dihasilkan, amat nyaring.

Dari semua dapat diketahui, meskipun tidak ada peninggalan Da Vinci yang berupa catatan lagu not balok tetapi keberhasilan dalam musik, juga tidak bisa ditandingi orang biasa.

Catatan

sunting
  1. ^ Gambar yang dibuat dengan kapur merah ini diterima (meski tidak secara universal) sebagai potret diri asli dari Leonardo da Vinci. Banyak orang yang meragukan keasliannya karena wajah Leonardo tampak lebih tua dari usianya pada saat itu. Namun, beberapa orang lain berpendapat bahwa Leonardo sengaja melukis dirinya dengan usia yang lebih tua.
  2. ^ Ada 15 karya indah yang dianggap sebagai buatan Leonardo oleh seluruh atau sebagian sejarawan. Karya-karya ini berupa lukisan di kanvas, mural di dinding, gambar besar di kertas, dan dua karya yang baru berada dalam tahap persiapan pembuatan. Ada beberapa karya lain yang juga disebut-sebut sebagai karya beliau.
  3. ^ Kelahirannya tercatat di buku harian sang kakek dari pihak ayah, Ser Antonio:[15] "Cucuku lahir pada tanggal 15 April, hari Sabtu, tiga jam setelah waktu malam". Saat itu, matahari terbenam di Florence pada pukul 18:40, sehingga tiga jam setelahnya adalah sekitar pukul 21:40, masih terhitung tanggal 14 April di penanggalan modern.[16]
  4. ^ Antara tahun 1493 dan 1495, Leonardo mencatat seorang perempuan bernama Caterina di antara daftar orang-orang yang menggantungkan hidup pada dirinya dalam dokumen pajak. Saat Caterina meninggal pada tahun 1495, Leonardo mencatat pengeluaran untuk pemakamannya dan mengindikasikan bahwa perempuan tersebut adalah ibunya[17]
  5. ^ Banyak yang menduga bahwa Caterina adalah seorang budak dari Timur Tengah, Mediterania, atau bahkan keturunan Cina. Menurut kritikus seni Alessandro Vezzosi, pimpinan dari Museum Leonardo do kota Vinci, ada bukti bahwa Piero memiliki seorang budak bernama Caterina.[21] Rekonstruksi dari salah satu sidik jari Leonardo menunjukkan pola yang sesuai dengan 60% penduduk asal Timur Tengah, menunjukkan kemungkinan bahwa Leonardo mungkin memiliki darah Timur Tengah. Klaim ini ditolak oleh Simon Cole, profesor muda bidang kriminologi, hukum, dan hubungan masyarakat di University of California di Irvine: “Kamu tidak bisa memprediksi ras seseorang hanya dengan kebetulan-kebetulan seperti ini, apalagi dengan hanya meliha sebuah jari.” Baru-baru ini, sejarawan Martin Kemp, setelah memeriksa arsip dan dokumen di Italia, menemukan bukti bahwa ibu dari Leonardo adalah seorang perempuan lokal yang diidentifikasi dengan nama Caterina di Meo Lippi.[22]
  6. ^ Penambahan kata ’ser’ (singkatan dari Messer atau Messere, sebuah titel kehormatan yang disematkan di depan nama depan) menunjukkan bahwa ayah Leonardo merupakan seorang bangsawan.
  7. ^ Leonardo juga tidak pernah menulis tentang ayahnya, kecuali sebuah catatan saat ia meninggal di mana ia menambahkan usia ayahnya sebanyak tiga tahun.[28] Leonardo kemudian bermasalah dengan para saudara tirinya tentang pembagian warisan setelah kematian sang ayah.[27]
  8. ^ Keberagaman seni dan kemampuan teknis yang diajarkan di studio seni pada masa Abad Pertengahan dan Renaissance dijelaskan secara rinci dalam On Diver Arts karya Theophilus Presbyter dari abad ke-12 dan Il Libro Dell'arte O Trattato Della Pittui karya Cennino Cennini dari abad ke-15.
  9. ^ Hal ini diketahui dari catatan pembayaran untuk Compagnia di San Luca dalam catatan transaksi perusahaan, Libro Rosso A, 1472-1520, Accademia di Belle Arti.[18]
  10. ^ Di belakang karya tersebut, Leonardo menulis: “Saya, tinggal bersama Anthony, merasa bahagia,” mungkin sebagai pesan untuk ayahnya.

Referensi

sunting
  1. ^ a b David Alan Brown, Leonardo (da Vinci), Leonardo Da Vinci: Origins of a Genius, Yale University Press, 1998, p. 7, ISBN 0-300-07246-5
  2. ^ Ian Chilvers (2003). The Concise Oxford Dictionary of Art and Artists. Oxford University Press. hlm. 354. ISBN 9780199532940. 
  3. ^ John Lichfield, "The Moving of the Mona Lisa" Diarsipkan 2016-11-09 di Wayback Machine., The Independent, 2 April 2005 (diakses 9 Maret 2012)
  4. ^ a b c Gardner, Helen (1970). Art through the Ages. hlm. 450–56. 
  5. ^ Vitruvian Man dianggap sebagai sebuah ikon oleh situs-situs berikut:Vitruvian Man Diarsipkan 2017-08-16 di Wayback Machine., Fine Art Classics Diarsipkan 2017-09-09 di Wayback Machine., Key Images in the History of Science; Curiosity and difference di Wayback Machine (diarsipkan tanggal 30 Januari 2009); "The Guardian: The Real da Vinci Code" Diarsipkan 2020-08-03 di Wayback Machine.
  6. ^ Crow, Kelly (2017-11-16). "Leonardo da Vinci Painting 'Salvator Mundi' Sells for $450.3 Million". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). ISSN 0099-9660. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-29. Diakses tanggal 2017-11-16. 
  7. ^ Kalb, Claudia, Why Leonardo da Vinci's brilliance endures, 500 years after his death Diarsipkan 2020-06-10 di Wayback Machine., National Geographic, 2019.05.01
  8. ^ Polidoro, Massimo (2019). "The Mind of Leonardo da Vinci, Part 2". Skeptical Inquirer. 43 (3): 23–24. 
  9. ^ Rosci 1977, hlm. 8.
  10. ^ Kaplan, Erez (1996). "Roberto Guatelli's Controversial Replica of Leonardo da Vinci's Adding Machine". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Mei 2011. Diakses tanggal 19 Agustus 2013. 
  11. ^ "Leonardo da Vinci: Five great inventions by the artist". BBC Newsround. 1 Mei 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-11. Diakses tanggal 1 Mei 2019. 
  12. ^ Rumerman, Judy. "Early Helicopter Technology." Diarsipkan 2014-02-20 di Wayback Machine. Centennial of Flight Commission, 2003. Retrieved 12 Desember 2010.
  13. ^ Capra 2007, hlm. 5-6.
  14. ^ Isaacson 2017, hlm. 11.
  15. ^ Angela Ottino della Chiesa dalam Leonardo da Vinci, Reynal & Co., Leonardo da Vinci (William Morrow and Company, 1956), Walter Isaacson dalam Leonardo da Vinci (Simon & Schuster, 2017)
  16. ^ a b Vezzosi 1997, hlm. 83.
  17. ^ Codex II, 95 r, Victoria and Albert Museum, seperti disebutkan oleh della Chiesa p. 85
  18. ^ a b c d della Chiesa, Angela Ottino (1967). The Complete Paintings of Leonardo da Vinci. hlm. 83. 
  19. ^ Paratico, Angelo (2015). Leonardo Da Vinci. A Chinese Scholar Lost in Renaissance Italy (dalam bahasa Inggris). Hong Kong: Lascar Publishing. ISBN 978-988-14198-0-4. 
  20. ^ Kemp, Martin; Pallanti, Giuseppe (2017). Mona Lisa: The People and the Painting (dalam bahasa Inggris). Oxford: Oxford University Press. ISBN 9780198749905. 
  21. ^ Hooper, John (12 April 2008). "Da Vinci's mother was a slave, Italian study claims". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-23. Diakses tanggal 16 Agustus2015. 
  22. ^ Alberge, Dalya (2017-05-21). "Tuscan archives yield up secrets of Leonardo's mystery mother". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-10. Diakses tanggal 2019-06-05. 
  23. ^ The Notebooks of Leonardo Da Vinci, Volume 1, 1967, p. 720, ISBN 1-105-31016-7
  24. ^ a b Wallace 1972, hlm. 10.
  25. ^ a b c d Bortolon, Liana (1967). The Life and Times of Leonardo. London: Paul Hamlyn. 
  26. ^ Rosci 1977, hlm. 20.
  27. ^ a b Magnano, p. 138.
  28. ^ a b Wallace 1972, hlm. 11.
  29. ^ Rosci 1977, hlm. 21.
  30. ^ Da Vinci 1971, hlm. 217.
  31. ^ Brigstoke, Hugh (2001). The Oxford Companion the Western Art. Oxford. 
  32. ^ Vasari (1965), hlm. 258–259.
  33. ^ Rosci 1977, hlm. 13.
  34. ^ Bacci, Mina (1978) [1963]. The Great Artists: Da Vinci. Diterjemahkan oleh Tanguy, J. New York: Funk & Wagnalls. 
  35. ^ "Leonardo da Vinci – Encarta (cached)". refseek.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-06. Diakses tanggal 8 November 2015. 
  36. ^ a b c d e Arasse (1998).
  37. ^ Rosci 1977, hlm. 27.
  38. ^ Martindale, Andrew (1972). The Rise of the Artist. 
  39. ^ Vasari, p. 258
  40. ^ della Chiesa, p. 88
  41. ^ Wallace 1972, hlm. 13.
  42. ^ Polidoro, Massimo (2019). "The Mind of Leonardo da Vinci, Part 1". Skeptical Inquirer. Center for Inquiry. 43 (2): 30–31. 
  43. ^ Wallace 1972, hlm. 15.
  44. ^ Clark, Kenneth; Kemp, Martin (26 November 2015). Leonardo da Vinci (edisi ke-Newition). United Kingdom: Penguin. hlm. 45. ISBN 9780141982373. 
  45. ^ Wasserman, Jack (1975). Leonardo da Vinci. hlm. 77–78. 
  46. ^ Wallace 1972, hlm. 53–54.
  47. ^ "Leonardo's Letter to Ludovico Sforza". Leonardo-History. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-03. Diakses tanggal 5 Januari 2010. 
  48. ^ Wallace 1972, hlm. 65.
  49. ^ Kemp, Martin (2004). Leonardo. 
  50. ^ Franz-Joachim Verspohl [de], Michelangelo Buonarroti und Leonardo Da Vinci: Republikanischer Alltag und Künstlerkonkurrenz in Florenz zwischen 1501 und 1505 (Wallstein Verlag, 2007), p. 151.
  51. ^ Wallace 1972, hlm. 79.

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting