Dading Kalbuadi
Letjen TNI (Purn.) Dading Kalbuadi (14 April 1931 – 10 Oktober 1999)[1] adalah tokoh militer Indonesia. Jabatan terakhirnya yaitu Irjen Dephankam.
Dading Kalbuadi | |
---|---|
Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan (HANKAM) | |
Masa jabatan 27 Januari 1987 – 24 April 1993 | |
Kepala Staf Umum ABRI ke-3 | |
Masa jabatan 18 April 1986 – 5 Januari 1987 | |
Kodam Udayana ke-8 | |
Masa jabatan 14 Oktober 1978 – 14 Februari 1983 | |
Pengganti Brigjen TNI Soetarto | |
Panglima Komando Daerah Pertahanan dan Keamanan Timtim | |
Masa jabatan 1976–1978 | |
Grup 2/Sandi Yudha ke-3 | |
Masa jabatan 20 April 1971 – 1 Agustus 1974 | |
Pengganti Letnan Kolonel Inf. Sutarno | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Adipala, Cilacap, Jawa Tengah, Hindia Belanda | 14 April 1931
Meninggal | 10 Oktober 1999 | (umur 68)
Kebangsaan | Indonesia |
Hubungan | Rifan Kalbuadi (cucu) |
Almamater | P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) Tahun (1952) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1952–1988 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Pertempuran/perang | Invasi Indonesia ke Timor Timur |
Sunting kotak info • L • B |
Latar Belakang
suntingDading dilahirkan di Cilacap (Jawa Tengah), 14 April 1931.
Karier
suntingKetika menginjak usia remaja, ia telah bergabung dengan pasukan pelajar IMAM (Indoneia Merdeka atau Mati), yang daerah operasinya meliputi wilayah Banyumas, dan sekitarnya. Dalam pasukan IMAM inilah, ia sudah bersama-sama dengan Chalimi Imam Santosa (C.I. Santoso, yang kelak bersama Dading bergabung di RPKAD (kini Kopassus).
Mayor Inf C.I. Santoso namanya lebih dulu dikenal, karena ia banyak membantu Kolonel Inf Sarwo Edhi Wibowo, dalam menumpas anggota PKI di pelosok Jawa. Seusai periode perang kemerdekaan, Dading diterima sebagai siswa di P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat). Di P3AD ini, selain dengan Jenderal TNI Benny Moerdani, ia bertemu dengan sahabat-sahabat se-abituren P3AD, seperti Letnan Jenderal TNI Soeweno (mantan Pangkostrad), Mayor Jenderal TNI MI Sutaryo (mantan Kepala BAIS), Mayor Jenderal TNI Sebastian Soekoso (mantan Gubernur Maluku), Letnan Jenderal TNI Gunawan Wibisono (mantan Kassospol ABRI).[2]
ia merupakan lulusan angkatan kedua pendidikan komando bersama dengan Leonardus Benyamin Moerdani, Gunawan Wibisono, S. Soekoso dan Soeweno.
Memimpin Operasi Seroja
suntingSaat memimpin "Operasi Seroja" (1975-1976), Dading membentuk tim-tim kecil untuk operasi penyusupan, dengan nama sandi "Operasi Umi-Tuti".Beberapa anggota tim khusus ini antara lain adalah: Letnan Jenderal TNI Kuntara, Letnan Jenderal TNI Tarub, Letnan Jenderal TNI Yunus Yosfiah, dan Letnan Jenderal TNI Sutiyoso. Anggota-anggota tim khusus ini ketika menyusup ke wilayah Timtim.[butuh rujukan]
Referensi
sunting- ^ ""Dading Kalbuadi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-01. Diakses tanggal 2013-02-21.
- ^ "Profile Letjen (Purn) Dading Kalbuadi - Ketua Badan Pengurus Yayasan Serulingmas (1992-1998)"[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
sunting- Media tentang Dading Kalbuadi di Wikimedia Commons