Dadiyono
Artikel atau bagian mungkin perlu ditulis ulang agar sesuai dengan standar kualitas Wikipedia. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Dadiyono (lahir Kebumen, 8 Agustus 1976) adalah seorang politisi anggota DPRD Provinisi DKI Jakarta periode 2024-2029 dari fraksi partai Golkar. Dadiyono juga menjabat sebagai ketua harian IWAK Walet Emas yang merupakan organisasi induk warga perantau asal Kebumen.
Dadiyono | |
---|---|
DPRD Provinsi DKI Jakarta | |
Masa jabatan 26 Agustus 2024 – Sekarang | |
Daerah pemilihan | DKI Jakarta VII |
Informasi pribadi | |
Lahir | Dadiyono 08 Agustus 1976 Ambal, Ambal, Indonesia |
Partai politik | Golkar |
Anak | 2 |
Orang tua | Mujiyono (ayah) Isroniyah(ibu) |
Situs web | www |
Sunting kotak info • L • B |
KEHIDUPAN AWAL
suntingSetelah lulus SMA, dia merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan. Dia mendaftar ke sekolah kedinasan BIN. Namun, dia gagal pada tahap akhir, yakni tes kesehatan karena ada kekurangan pada matanya.
Meski gagal, dia bertekad untuk mencoba lagi pada tahun berikutnya. Namun, cita-citanya untuk mengubah perekonomian keluarga dengan bersekolah tinggi harus dipendamnya.
Sebenarnya, Dadiyono sudah diterima di Universitas Negeri Surakarta. Namun, karena terkendala ekonomi dan tidak mendapat restu orang tua, dia memilih untuk mundur karena terkendala biaya.
Dadiyono lantas memutar otak dan mencari jalan lain untuk tetap bisa mengubah kondisi ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci piring di perusahaan fastfood pada siang hari. Malamnya, dia menjadi sopir angkutan kota (angkot). Kondisi itu diljalaninya selama lima tahun. Sampai pada 2001, dia memberanikan diri mulai berwiraswata.
Dadiyono membuka lesehan tenda di pasar Santa. Kala itu, dia berjualan ayam bakar dengan berbekal pengalaman kerja di perusahaan fastfood. Ayam bakar Kambal mulai terkenal di masyarakat dan menjadi destinasi wisata kuliner malam di emperan pasar Santa. Namun hal tersebut tidak berselang lama, ada kebijakan dari pemerintah untuk merenovasi pasar Santa yang memaksa dia harus menutup warung lesehanya sementara waktu atau berpindah mencari ke tempat lain. Meski sempat merasa patah semangat ia tetap memiliki tekad yang kuat dan selalu totalitas untuk membesarkan usaha restoranya.
Dadiyono memutuskan untuk menyewa sebuah ruko yang tidak jauh dari pasar santa dengan sistem kerja sama bagi hasil dengan pemilik ruko. Di sinilah titik balik kehidupan karier dan usaha restoran ayam bakar Kambal. Cita rasa yang begitu kuat dan layanan yang totalitas menjadikan pelanggan selalu loyal dan setia terhadap ayam bakar kambal.
KARIR
suntingDadiyono mengawali perjalanan karir politik dari partai Golkar dan menjadi perwakilan anggota DPRD Provinsi DKI jakarta dari DAPIL 7.
FILANTROPI
suntingDadiyono mendirikan organisasi NRK (Nyong Rika Kebumen) sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang beruntung di wilayah Kebumen.
Referensi
suntingArtikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada September 2024. |