Decretum Gelasianum
Decretum Gelasianum (bahasa Inggris: Gelasian Decree), atau Dekret Gelasius, dinamakan demikian karena secara tradisi dianggap sebagai Dekretal Paus Gelasius I, uskup Roma tahun 492–496, yang dikenal banyak menghasilkan karya. Dikatakan bahwa karya ini berasal dari sebuah teks lima bab yang ditulis oleh seorang akademisi anonim antara tahun 519 dan 553, bab keduanya merupakan suatu daftar kitab dalam Kitab Suci yang disajikan sebagai daftar yang telah dikanonkan oleh Konsili Roma di bawah kepemimpinan Paus Damasus I, uskup Roma tahun 366-383. Yang disebut "Damasine List" (Daftar Damasus) tersebut, kendati tidak benar-benar kanonik,[1] merepresentasikan kanon yang sama seperti yang diperlihatkan dalam Kanon 24 Konsili Kartago, tahun 419 M.[2]
Isi
suntingDecretum Gelasianum terdiri dari lima bagian. Bagian 1, 3, dan 4 tidak relevan dengan kanon, sedangkan bagian 2 adalah suatu katalog kanon. Kitab-kitab Deuterokanonika termasuk dalam katalog ini, dan masih ditemukan dalam Alkitab Katolik, kendati tidak termasuk dalam kanon Protestan. Katalog kanon ini menyajikan 27 kitab Perjanjian Baru. Dalam daftar kitab-kitab Injil, urutannya yaitu Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Keempat belas surat yang dikaitkan dengan Paulus mencakup Surat Filemon dan Ibrani. Surat-surat Umum ada tujuh: dua dari Petrus, satu dari Yakobus, satu dari Yohanes, dua dari "Yohanes lainnya, yang Tua", dan satu dari "Yudas orang Zelot".[3]
Bagian kelima merupakan katalog "kitab-kitab apokrif" dan tulisan-tulisan lain yang ditolak, disajikan sebagai yang daftar yang diputuskan apokrif "oleh Paus Gelasius dan tujuh puluh uskup yang paling terpelajar". Meskipun penetapan tersebut secara umum disepakati memang adalah apokrif, kecuali di antara para apolog yang paling tradisional, hal ini mungkin merupakan kiasan yang merujuk pada tujuh puluh penerjemah Septuaginta dan tujuh puluh murid yang diutus dalam Injil Lukas. Daftar ini berisi de libris recipiendis et non recipiendis ("kitab-kitab yang diterima dan tidak diterima"), kemungkinan berasal dari abad ke-6, merepresentasikan suatu tradisi yang dapat ditelusuri kembali ke Paus Damasus I dan mencerminkan praktik Gereja Roma dalam pengembangan kanon Alkitab. Kitab-kitab apokrif tersebut tidak sama dengan Kitab-kitab Deuterokanonika, tetapi meliputi Kisah Andreas dan karya-karya palsu lainnya.[3]
Sejarah tekstual
suntingNaskah lengkapnya terlestarikan dalam Kodeks Ragyndrudis dari pertengahan abad ke-8, lembaran 57r-61v,[4] yang adalah salinan manuskrip paling awal yang berisikan teks lengkapnya. Salinan manuskrip paling awal tersebut dibuat sekitar tahun 700, Brussels 9850-2.[5]
Versi-versi dari karya ini ditampilkan dalam beberapa manuskrip yang masih terlestarikan, beberapa di antaranya diberi judul sebagai suatu Dekretal dari Paus Gelasius, yang lainnya diberi judul sebagai suatu karya dari Konsili Roma di bawah kepemimpinan Paus Damasus. Namun semua versi menunjukkan tanda-tanda asalnya dari teks lengkap yang terdiri dari lima bab, yang memuat suatu kutipan dari Agustinus yang menulis pada sekitar tahun 416 setelah masa Paus Damasus, sehingga mengungkapkan salah satu bukti mengapa dokumen ini dianggap sebagai "buatan seorang akademisi anonim dari abad keenam".[1]
Referensi
sunting- ^ a b (Inggris) F. C. Burkitt (1913), "The Decretum Gelasianum", Journal of Theological Studies 14, hlm. 469-471
- ^ (Inggris) "Council of Carthage (A.D. 419)", Nicene and Post-Nicene Fathers, Second Series, 14, Buffalo, NY: Christian Literature Publishing Co., 1900
- ^ a b (Inggris) Decretum Gelasianum.
- ^ (Inggris) Stork, Hans-Walter (1994). "Der Codex Ragyundrudis im Domschatz zu Fulda (Codex Bonifatianus II)". Dalam Lutz E. von Padberg Hans-Walter Stork. Der Ragyndrudis-Codes des Hl. Bonifatius (dalam bahasa German). Paderborn, Fulda: Bonifatius, Parzeller. hlm. 77–134. ISBN 3870888113.
- ^ (Inggris) McKitterick, Rosamond (1989-06-29). The Carolingians and the Written Word. Cambridge UP. hlm. 202. ISBN 9780521315654.
Pranala luar
sunting- (Inggris) The Development of the Canon" Diarsipkan 2011-05-14 di Wayback Machine.: Decretum Gelasianum gives the full list, including the apocrypha "which are to be avoided by Catholics."
- (Inggris) Decretum Gelasianum: at The Latin Library.
- (Inggris) Decretum Gelasianum: in English.
- (Inggris) Review of Ernst von Dobschütz, Das Decretum Gelasianum de libris recipiendis et non recipiendis in kritischem Text Leipzig, 1912: F. C. Burkitt in Journal of Theological Studies 14 (1913) pp. 469–471.