DHL Group

perusahaan asal Jerman
(Dialihkan dari Deutsche Post DHL)

50°42′56″N 7°07′48″E / 50.71556°N 7.13000°E / 50.71556; 7.13000

Deutsche Post AG
Publik (Aktiengesellschaft)
Kode emitenFWB: DPW
ISINDE0005552004
IndustriKurir
Didirikan1995; 29 tahun lalu (1995)
Kantor pusatPost Tower, Bonn, Jerman
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Nikolaus von Bomhard (Chairman dewan pengawas), Frank Appel (CEO), Melanie Kreis (CFO)
JasaPos surat, jasa parsel, EMS, pengantaran, ekspedisi muatan, logistik pihak ketiga
Pendapatan63,34 milyar (2019)[1]
€3,16 milyar (2018)[1]
€2,22 milyar (2018)[1]
Total aset€50,47 milyar (2018)[1]
Total ekuitas€13,87 milyar (2018)[1]
PemilikPublik (79%)
Republik Federal Jerman melalui KfW (21%)
Karyawan
546.924 (2019)[2]
Situs webwww.dpdhl.com
Facebook: deutschepost X: DeutschePostDHL Instagram: deutschepost Modifica els identificadors a Wikidata
Logo hingga tahun 2023.

Deutsche Post AG, beroperasi dengan nama dagang DHL Group, adalah sebuah perusahaan pengantaran paket dan manajemen rantai pasok multinasional yang berkantor pusat di Bonn, Jerman. Deutsche Post merupakan penyedia jasa kurir terbesar di dunia.[3] Divisi pos dari perusahaan ini mengantarkan 61 juta surat tiap hari di Jerman, menjadikannya penyedia jasa pos terbesar di Eropa. Sementara divisi ekspres dari perusahaan ini (DHL) mengklaim bahwa mereka eksis di lebih dari 220 negara dan teritori.[4]

Deutsche Post merupakan penerus dari otoritas pos Jerman, Deutsche Bundespost, yang diprivatisasi pada tahun 1995 dan sepenuhnya menjadi sebuah perusahaan independen pada tahun 2000. DHL Express adalah salah satu anak usaha dari perusahaan ini. Sejak diprivatisasi, Deutsche Post mengembangkan bisnisnya secara signifikan melalui akuisisi. Pada akhir tahun 2014, perusahaan ini mengakuisisi StreetScooter GmbH, sebuah produsen kendaraan listrik. Dua tahun kemudian, perusahaan ini mengakuisisi UK Mail, sebuah perusahaan pos asal Britania Raya dengan harga US$315,5 juta (£243 juta). UK Mail kemudian menjadi salah satu divisi dari jaringan pengantaran parsel Deutsche Post di Eropa.[5]

Laba sebelum bunga dan pajak dari Deutsche Post DHL Group pada tahun 2016 adalah sebesar €3,491 milyar (naik 44,8% dari tahun 2015), dengan laba bersih sebesar €2,64 milyar dari pendapatan €57,334 milyar. Sedangkan rasio pengembalian ekuitas sebelum pajaknya adalah sebesar 27,7%.[6][7][8] Peringkat kredit jangka panjang dari perusahaan ini pada bulan November 2016 adalah BBB+ dengan prediksi stabil dari Fitch.[9]

Deutsche Post AG melantai di Börse Frankfurt dengan simbol saham DPW dan merupakan salah satu komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50. Pada tahun 2016, sebanyak 20,5% saham perusahaan ini dipegang oleh KfW, sementara sisanya diperdagangkan di bursa saham, dengan 65,6% saham perusahaan ini dipegang oleh institusi, dan sisanya dipegang oleh investor individu.

Sejarah baru-baru ini

sunting

Deutsche Post DHL Group berhasil menjadi sebuah perusahaan besar dan multinasional dalam waktu sekitar dua dekade. Berikut ini tanggal-tanggal penting dalam sejarah perkembangan Deutsche Post:[10]

  • 2 Januari 1995: Deutsche Bundespost Postdienst resmi diprivatisasi menjadi Deutsche Post AG. Pemerintah Jerman dan KfW sama-sama memegang 50% saham Deutsche Post.
  • 1998: Deutsche Post mulai mengakuisisi saham DHL International.
  • 1999: Deutsche Post World Net mengakuisisi perusahaan distribusi asal Belanda, Van Gend & Loos milik Nedlloyd dan pada tahun 2000, mengakuisisi perusahaan distribusi asal Swiss, Danzas.
  • 20 November 2000: Deutsche Post AG resmi menjadi perusahaan swasta penuh, dengan dewan direksi baru, dan resmi melantai di Bursa Saham Frankfurt. Pemerintah Jerman menjual sepertiga saham Deutsche Post yang mereka pegang, sementara KfW hanya menjual sejumlah saham perusahaan ini.[11]
  • Desember 2002: Deutsche Post AG mengakuisisi semua saham DHL International yang belum mereka pegang.
  • Agustus 2003: Perusahaan ini mengakuisisi Airborne Express asal Seattle (didirikan pada tahun 1946). Perusahaan ini kemudian mengintegrasikan Van Gend & Loos, Danzas, Airborne Express, dan EuroExpress ke dalam DHL untuk membentuk DHL Express.
  • Desember 2005: Perusahaan ini mengakuisisi perusahaan logistik asal Britania Raya, Exel dengan harga £3,7 milyar (€5,5 milyar). Exel menyediakan jasa transportasi untuk klien korporat.
  • 2006: DHL GlobalMail UK bergabung dengan Mercury International.
  • Desember 2014: Perusahaan ini mengakuisisi StreetScooter GmbH, sebuah produsen kendaraan listrik asal Aachen, Jerman.
  • Desember 2016: Perusahaan ini menyelesaikan akuisisi terhadap UK Mail, "salah satu perusahaan pos dan parsel terintegrasi terbesar di Britania Raya" dengan harga US$315,5 (£243) juta. UK Mail kemudian menjadi salah satu divisi dari jaringan pengantaran parsel Deutsche Post di Eropa, walaupun di situs webnya, UK Mail hanya menyatakan berhubungan dengan DHL Express.[5][12]
  • Februari 2019: Melalui Frank Appel dan Pablo Ciano, perusahaan ini berhasil mencapai kesepakatan dengan SF Express (SF Holding) mengenai bisnis rantai pasoknya di Tiongkok.[13]

Data keuangan

sunting
Data keuangan dalam € milyar[14]
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Pendapatan 55,085 56,630 59,230 57,334 60,444 61,550
Laba bersih 2,091 2,071 1,540 2,639 2,713 2,075
Aset 35,478 36,979 37,870 38,295 38,672 50,470
Pegawai 435.520 443.784 450.508 459.262 472.208 499.018

Divisi

sunting

Divisi Pos – eCommerce – Parsel

sunting
 
Logo Deutsche Post

Divisi pos mengantarkan sekitar 61 juta surat tiap hari kerja di Jerman,[7] dan menyediakan layanan di seluruh rantai nilai pos, termasuk fasilitas produksi di pusat sortir, serta kantor penjualan dan pusat produksi di empat benua.

Divisi ini mewarisi sebagian besar layanan pos tradisional yang sebelumnya ditawarkan oleh Deutsche Bundespost, dan kini menggunakan merek Deutsche Post. Hak eksklusif untuk mengantar surat dengan berat di bawah 50 gram di Jerman yang dipegang oleh perusahaan ini, berakhir pada tanggal 1 Januari 2008, pasca penerapan peraturan Uni Eropa. Sejumlah perusahaan pun berupaya menantang Deutsche Post di sektor pengantaran surat, antara lain PIN Group asal Luxembourg dan TNT Post asal Belanda.[15] Pada tahun 2002, Deutsche Post memperoleh lisensi untuk mengantarkan surat di Britania Raya, sehingga resmi mengakhiri monopoli Royal Mail.

 
Dewan direksi Deutsche Post Group: Jürgen Gerdes, Ken Allen, Melanie Kreis, Frank Appel, John Gilbert (Maret 2017)

Pada tahun 2016, di Jerman saja, divisi ini mengantarkan lebih dari 1,2 milyar parsel, meningkat 9,3% dari tahun 2015, sebagian besar berupa pengantaran produk yang dibeli secara daring. Perdagangan elektronik sangat menguntungkan bagi divisi ini. Pendapatan divisi ini meningkat 4,1% menjadi €16,8 milyar, sementara laba sebelum bunga dan pajaknya meningkat sebesar 30,8% menjadi lebih dari €1,4 milyar.[16][17]

Divisi Ekspres

sunting
 
Boeing 757-200F milik DHL Aero Expreso

Divisi ekspres menawarkan jasa kurir, serta jasa pengantaran ekspres dan parsel, dengan menggabungkan moda transportasi darat dan udara, dengan merek DHL. Divisi ini memiliki lima maskapai penerbangan, yakni European Air Transport Leipzig, DHL Air UK, DHL Aero Expreso, SNAS/DHL, dan Blue Dart Aviation.[18]

Pada tahun 2016, pendapatan divisi ini meningkat sebesar 2,7% menjadi €14 milyar.[19] Sementara laba sebelum bunga dan pajaknya meningkat sebesar 11,3% dari tahun 2015 menjadi €1,5 milyar.[20]

Divisi ekspres dibagi menjadi sejumlah unit bisnis berdasarkan wilayah, yakni:

Divisi Ekspedisi Muatan – Kargo

sunting
 
Truk trailer DHL

Divisi ini mengangkut barang melalui moda transportasi darat, laut, dan udara dengan merek DHL, serta meliputi DHL Freight yang mengoperasikan jaringan pengantaran kargo via darat di Eropa, Rusia, dan Timur Tengah. Pada tahun 2016, pendapatan divisi ini menurun sebesar 7,7% menjadi €13,7 milyar, namun laba sebelum bunga dan pajaknya meningkat dari -€181 juta pada tahun 2015 menjadi +€287 juta.[19]

Divisi DHL Supply Chain

sunting

Divisi DHL Supply Chain menyediakan jasa logistik kontrak dan informasi korporat. Pada tahun 2016, pendapatan divisi ini menurun sebesar 11,6% menjadi €14,0 milyar, namun laba operasinya meningkat sebesar 27,4% menjadi €572 juta.[21]

Divisi ini terdiri dari dua unit bisnis, yakni:

  • DHL Supply Chain menyediakan jasa pergudangan dan transportasi gudang untuk klien dari berbagai sektor.
  • Solusi Informasi Korporat menyediakan jasa pengumpulan, digitalisasi, pencetakan, penyimpanan, dan pengarsipan berbagai macam dokumen.

Pada bulan Juli 2020, Deutsche Post DHL Group mengumumkan bahwa mereka berhasil mencatatkan kenaikan laba pada kuartal kedua tahun 2020, walaupun ada pandemi COVID-19. Laba operasinya meningkat sekitar 16% menjadi sekitar €890 juta.[22]

Produksi van listrik

sunting
 
StreetScooter Work sebagai van DHL Express (2016)
 
VW Caddy bertenaga diesel akan digantikan oleh StreetScooter Work, dimulai di Jerman

Pada bulan Desember 2014 Deutsche Post DHL Group membeli StreetScooter GmbH, sebuah produsen kendaraan listrik asal Aachen, Jerman.[23] Pada bulan April 2016, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi 2.000[24] unit StreetScooter Work di Aachen hingga bulan Desember 2016.

StreetScooter Work dilengkapi dengan baterai litium-ion dan ditenagai dengan motor listrik asinkron 30 kW. Keluaran puncak/berkelanjutan dari kendaraan ini dinyatakan sebesar 48 kW/38 kW. Jarak tempuh maksimal (sebelum harus diisi ulang) dinyatakan sejauh 50 hingga 80 km, tergantung pada berat muatan dan kondisi lalu lintas. Kapasitas muatan mobil ini adalah 710 kg.[25]

Laporan tahunan Deutsche Post tahun 2016 mengindikasikan bahwa mereka berencana menggantikan kendaraan pengantarannya di Jerman dengan produk StreetScooter "dalam jangka waktu menengah".[7] Van dan truk listrik dengan jarak tempuh yang lebih jauh dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka panjang Deutsche Post, yakni menggantikan semua armadanya saat ini dengan kendaraan listrik buatan StreetScooter.[26]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e "Annual Report 2019" (PDF). Deutsche Post. Diakses tanggal 13 June 2020. 
  2. ^ "2019 Financial Year" (PDF). Diakses tanggal 13 June 2020. 
  3. ^ "Employees and workplace". Deutsche Post DHL Group. 
  4. ^ "Company Portrait". DHL Company Portrait. Diakses tanggal 16 May 2018. 
  5. ^ a b "Deutsche Post DHL Group completes UK Mail acquisition". UK Mail. 22 December 2016. 
  6. ^ Ben Meyer (8 March 2017). "Deutsche Post delivers record earnings in 2016 despite lower revenues". American Shipper. Howard Publications, Inc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-20. Diakses tanggal 27 March 2017. 
  7. ^ a b c "2016 Report" (PDF). DPHL. Deutsche Post AG. 8 March 2017. Diakses tanggal 27 March 2017. 
  8. ^ "Investor Relations". Deutsche Post DHL Group. 
  9. ^ "Creditor Relations". Deutsche Post DHL Group. 
  10. ^ "The history of Deutsche Post DHL Group". Deutsche Post DHL Group. 
  11. ^ "Germany to sell one-third of post office in IPO". CNN Money. 24 October 2000. 
  12. ^ "Deutsche Post DHL Group completes UK Mail acquisition". 3 January 2017. Diakses tanggal 27 March 2017. [pranala nonaktif permanen]
  13. ^ https://finance.yahoo.com/news/dhl-group-seals-deal-sale-170529614.html
  14. ^ "Deutsche Post Bilanz, Gewinn und Umsatz | Deutsche Post Geschäftsbericht | 555200". wallstreet-online.de. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  15. ^ Businessweek.com 2 Aug 2007 Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
  16. ^ "45pc profit boost for Deutsche Post DHL". Logistics Manager. Akabo Media Ltd. 8 March 2017. Diakses tanggal 27 March 2017. 
  17. ^ "Deutsche Post DHL Group ends financial year 2016 with record earnings". Deutsche Post DHL Group. 8 March 2017. 
  18. ^ "EXPRESS". Deutsche Post DHL Group. 
  19. ^ a b Burns, Justin (8 March 2017). "Revenue falls, but earnings and operating profit up at DHL". Air Cargo Week. Azura International. Diakses tanggal 27 March 2017. 
  20. ^ "Deutsche Post DHL reports "record earnings" for 2016". Post and Parcen. 8 March 2017. Diakses tanggal 27 March 2017. 
  21. ^ Will Waters (8 March 2017). "DHL forwarding profits continue improving". Lloyd's Loading List. 
  22. ^ "DP DHL Group posts strong earnings in Q2 2020". Global Cargo News. 9 July 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-25. Diakses tanggal 9 July 2020. 
  23. ^ "Deutsche Post DHL übernimmt StreetScooter GmbH". Deutsche Post DHL. Deutsche Post AG. 9 December 2014. Diakses tanggal 26 March 2017. Deutsche Post DHL hat den Kaufvertrag für die StreetScooter GmbH unterzeichnet - ein ehemaliges Start-up aus dem Umfeld der RWTH Aachen mit dem Ziel, wirtschaftliche Elektroautos zu entwickeln. Mit der Übernahme der StreetScooter GmbH, die noch unter dem Vorbehalt der fusionskontrollrechtlichen Freigabe steht, übernimmt Deutsche Post DHL auch die Entwicklungs- und Produktionsrechte an den Fahrzeugen sowie die Mitarbeiter. Die StreetScooter GmbH ist ein Spin-Off der RWTH Aachen und als Konsortium aus rund 80 Industrieunternehmen der Automobilindustrie und verwandter Branchen gestartet. Es wurde 2010 gegründet und beschäftigt 70 Mitarbeiter. Seit 2013 sind in Aachen im ehemaligen Talbot-/Bombardierwerk rund 200 StreetScooter Fahrzeuge produziert worden. 
  24. ^ "Deutsche Post will 2016 noch 2000 Elektro-Transporter bauen - manager magazin". manager magazin. Diakses tanggal 2017-08-03. 
  25. ^ "Technical Information StreetScooter Work (Kofferaufbau)". StreetScooter. StreetScooter GmbH. 2017. Diakses tanggal 26 March 2017. 
  26. ^ "Deutsche Post DHL makes its own electric delivery vans". DW. Deutsche Welle. 15 June 2016. Diakses tanggal 26 March 2017. Provided its StreetScooters can be produced cheaply enough compared to the alternative of buying e-vans from established auto makers, the bottom line of the world's biggest delivery services company stands to benefit from producing its own delivery vehicles - whether or not it eventually adds profits from sales of e-vans to third parties. 

Pranala luar

sunting