Djafar Assegaff
Sayyid Djafar bin Husein bin Ahmad Assegaff atau biasa dikenal sebagai Djafar Assegaff atau DH Assegaf (12 Desember 1932 – 12 Juni 2013) adalah wartawan senior Indonesia dan juga duta besar Indonesia untuk Vietnam pada tahun 1993 hingga 1997.
Djafar Assegaff | |
---|---|
Lahir | Sayyid Djafar bin Husein bin Ahmad Assegaff 12 Desember 1932 Tanjungkarang, Lampung, Hindia Belanda |
Meninggal | 12 Juni 2013 Jakarta, Indonesia | (umur 80)
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | DH Assegaf |
Almamater | Universitas Indonesia |
Pekerjaan | Wartawan |
Partai politik | Partai NasDem |
Suami/istri | Syifa Abdullah |
Anak | Hasanudin Soraya Andi Alwi Achmad Rukny Muhamad Gazy |
Biografi
suntingIa mulai tertarik pada kegiatan menulis sejak 1950-an saat masih menjadi siswa di Sekolah Dagang Menengah, Jakarta. Djafar mulai belajar menulis artikel-artikel lewat majalah "Pemuda Masyarakat", ketika ia bergabung menjadi anggota Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI). Ormas tersebutlah yang mempunyai majalah "Pemuda Masyarakat".
Djafar Assegaff pernah menjadi Redaktur Politik harian "Indonesia Raya" dari tahun 1956 hingga 1959. Namun, koran tersebut akhirnya tidak beroperasi lagi setelah ditutup oleh Bung Karno. Lalu pada tahun 1959, dia diterima sebagai Wakil Pemimpin Redaksi harian "Abadi" hingga 1960 karena "Abadi" juga harus dinonaktifkan. Djafar pun lantas menganggur.
Setelah masa Orde Lama tumbang, "Indonesia Raya" diizinkan terbit kembali dan ia bekerja disana sebagai Redaktur Pelaksana pada tahun 1968. Pada 1972 ia ditunjuk menjadi pemimpin redaksi harian Suara Karya oleh Ali Moertopo.[1] Ia juga pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Warta Ekonomi dari tahun 1990 hingga 1993. Djafar diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk Vietnam dari tahun 1993 hingga 1997. Setelah itu ia menjadi wakil pimpinan umum harian Media Indonesia dari tahun 1997 hingga 2001. Djafar juga aktif di dunia politik, di Partai NasDem ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai.[2] Selain itu, ia juga sempat aktif mengajar sebagai dosen FISIP di Universitas Indonesia.[2]
Meninggal
suntingDjafar meninggal pada 12 Juni 2013,[3] di Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta pada pukul 05:00 pagi.[4] Djafar sebelumnya mengidap penyakit tumor di bagian ususnya. Ia sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Mei 2013 lalu.[5][6] Jenazah Djafar Assegaf dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta pada siang harinya.[7]
Tanda Kehormatan
sunting- Indonesia :
- Bintang Mahaputera Utama (6 Agustus 1998)[8]
Referensi
sunting- ^ "Wartawan Tak Kenal Pensiun". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-06. Diakses tanggal 2013-06-15.
- ^ a b Surya Paloh Pimpin Upacara Pemakaman Djafar Assegaff[pranala nonaktif permanen]
- ^ Tokoh Pers Nasional Djafar Assegaff Meninggal[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Djafar Assegaf Meninggal Dunia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-15. Diakses tanggal 2013-06-15.
- ^ Sebelum meninggal, Djafar Assegaf sakit kanker usus kronis
- ^ Upacara Militer di Rumah Duka Djafar Assegaff Berlangsung Khidmat[pranala nonaktif permanen]
- ^ Pemakaman Djafar Assegaf di TMP Kalibata Dipercepat
- ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 3 September 2021.
Pranala luar
sunting- Biografi Djafar Assegaff di situs Tokoh Indonesia Diarsipkan 2013-06-06 di Wayback Machine.
- Biografi Djafar Assegaff di situs Merdeka.com
Jabatan diplomatik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Juwana |
Duta Besar Indonesia untuk Vietnam 1994– |
Diteruskan oleh: Mohammad Ma'ruf |