Djoemala (juga disebut Rd. Djoemala; 1915/1918– 10 Juni 1992) adalah pemeran Indonesia yang aktif tahun 1940-an. Di beberapa film, ia sering dipasangkan dengan Roekiah sebagai calon kekasihnya.

Djoemala (kiri) dan calon kekasihnya, Roekiah, di Roekihati (1941)

Biografi sunting

Djoemala lahir di Batavia (sekarang Jakarta, Indonesia), ibu kota Hindia Belanda.[1] Sejumlah sumber tidak menentukan dengan pasti tahun kelahirannya; katalog Apa Siapa Film Indonesia mencantumkan 1915,[2] sedangkan sejarawan film Indonesia Misbach Yusa Biran menyebut 1918.[1] Meski ia dijuluki "Raden" Djoemala, ia bukan keturunan priyayi. Ia juga tidak lama mengenyam pendidikan.[1]

Sebagai penjahit, Djoemala adalah pemilik Broadway Store di Jalan Kramat Raya.[3] Tahun 1940, ia didekati Tan's Film dan dilibatkan dalam film baru mereka, Sorga Ka Toedjoe. Ia menjadi lawan main Roekiah, yang rekan lamanya, Rd. Mochtar, baru saja keluar akibat permasalahan gaji.[4] Djoemala dipilih karena penampilannya yang bagus dan posturnya yang tinggi.[5] Di film ini, Djoemala memerankan Hoesin, yang bertemu Hadidjah (Annie Landouw) dan Kasimin (Kartolo, suami Roekiah) yang sudah lama berpisah dengan tujuan melamar Rasmina (Roekiah).[6] Film ini sukses di pasaran. Salah satu kritikus berpendapat Djoemala setidaknya sama bagusnya dengan Mochtar.[7]

Film selanjutnya yang diperankan keduanya, Roekihati, melibatkan Djoemala sebagai penduduk kota bernama Mansoer yang jatuh cinta dengan gadis desa bernama Roekihati (Roekiah) tetapi hampir dipaksa menikahi wanita lain.[8] Pada tahun 1941, Djoemala dan Roekiah terlibat dalam dua film yang lain, Poesaka Terpendam dan Koeda Sembrani.[9] Meski film-film tersebut lumayan sukses dari segi kritik, pemasangan Djoemala dan Roekiah gagal menarik penonton sebanyak Mochtar dan Roekiah.[10] Biran menulis bahwa nyanyian Roekiah dan tampilan komedik Kartolo menjadi tumpuan Tan's selama periode ini.[1]

Pasca pendudukan Jepang di Hindia Belanda bulan Februari 1942, Tan's ditutup. Djoemala kabarnya tidak akting lagi di film-film lain[11] dan kembali bekerja sebagai penjahit.[2] Ia meninggal pada tanggal 10 Juni 1992.

Filmografi sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c d Biran 2009, hlm. 249.
  2. ^ a b Apa Siapa 1999, hlm. 156–157.
  3. ^ Biran 2009, hlm. 295.
  4. ^ Biran 2009, hlm. 175, 241.
  5. ^ Biran 2009, hlm. 223.
  6. ^ L. 1940?, hlm. 1–80.
  7. ^ Soerabaijasch Handelsblad 1940, Sampoerna.
  8. ^ Filmindonesia.or.id, Roekihati.
  9. ^ Biran 2009, hlm. 224.
  10. ^ Apa Siapa 1999, hlm. 410.
  11. ^ Filmindonesia.or.id, Rd Djoemala.

Kutipan sunting

  • Apa Siapa Orang Film Indonesia (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Indonesian Ministry of Information. 1999. OCLC 44427179. 
  • Biran, Misbach Yusa (2009). Sejarah Film 1900–1950: Bikin Film di Jawa (dalam bahasa Indonesian). Komunitas Bamboo working with the Jakarta Art Council. ISBN 978-979-3731-58-2. 
  • L. (1940?). Sorga Ka Toedjoe (dalam bahasa Indonesian). Yogyakarta: Kolff-Buning. OCLC 41906099.  (book acquired from the collection of Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta)
  • "Rd Djoemala". filmindonesia.or.id. Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-02. Diakses tanggal 2 July 2013. 
  • "Sampoerna: Sorga ka Toedjoe (In den zevenden hemel)". Soerabaijasch Handelsblad (dalam bahasa Dutch). Surabaya: Kolff & Co. 30 October 1940. hlm. 6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-31. Diakses tanggal 11 June 2013. 
  • "Roekihati". filmindonesia.or.id. Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-25. Diakses tanggal 25 July 2012. 

Pranala luar sunting