Edward Gierek (pengucapan bahasa Polandia: [ˈɛdvart ˈɡʲɛrɛk]; 6 Januari 1913 – 29 Juli 2001) adalah politikus komunis Polandia. Gierek menggantikan Władysław Gomułka sebagai Sekretaris Pertama Partai Persatuan Pekerja Polandia (PZPR) yang berkuasa di Republik Rakyat Polandia. Gierek dikenal karena kebijakan keterbukaan Polandia dengan Barat dan reformasi ekonominya. Ia disingkirkan dari kekuasaan setelah mogok kerja oleh buruh yang berujung pada Perjanjian Gdańsk antara pemerintah dengan gerakan Solidarność.

Edward Gierek
Sekretaris Pertama Partai Persatuan Pekerja Polandia ke-4
Masa jabatan
20 Desember 1970 – 6 September 1980
Informasi pribadi
Lahir(1913-01-06)6 Januari 1913
Porąbka, Kegubernuran Piotrków, Polandia Kongres (Kekaisaran Rusia)
Meninggal29 Juli 2001(2001-07-29) (umur 88)
Cieszyn, Provinsi Silesia, Polandia
KebangsaanPolandia
Partai politikPartai Persatuan Pekerja Polandia
Suami/istriStanisława née Jędrusik (1918–2007)
Find a Grave: 5860866 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masa muda dan awal karier

sunting

Edward Gierek lahir di Porąbka dekat Sosnowiec, dari keluarga penambang batu bara.[1] Ayahnya meninggal karena sebuah kecelakaan di pertambangan saat Gierek berusia empat tahun. Ibunya menikah kembali dan beremigrasi ke utara Prancis ketika ia berusia 10 tahun dan bekerja di pertambangan batu bara saat berusia 13 tahun. Gierek bergabung dengan Partai Komunis Prancis pada tahun 1931 dan pada tahun 1934 ia dideportasi ke Polandia karena mengadakan mogok kerja.[2][3] Setelah menyelesaikan wajib militernya di Stryi, selatan Polandia (1934–36), Gierek menikah dengan Stanisława Jędrusik, tetapi Gierek tidak dapat menemukan pekerjaan. Gierek pindah ke Belgia dan bekerja di pertambangan batu bara di Waterschei. Ia terkena penyakit pneumokoniosis (penyakit paru-paru hitam) karena pekerjaannya sebagai penambang batu bara. Pada tahun 1939, Gierek bergabung dengan Partai Komunis Belgia. Selama pendudukan Jerman, ia ikut serta dalam kegiatan perlawanan Belgia.[3][4] Setelah perang, Gierek terlibat aktif dalam kegiatan politik, terutama di antara imigran Polandia. Ia merupakan pendiri dari Partai Pekerja Polandia (PPR) cabang Belgia dan Ketua Dewan Nasional Polandia di Belgia.[3]

Anggota Partai Persatuan Pekerja Polandia

sunting
 
Gierek dan istri selama kegiatan relawan Partai di Hari Buruh

Pada tahun 1948, Gierek beserta keluarganya diperintahkan oleh PPR untuk kembali ke Polandia.[3][5] Di bulan Desember 1948, ia berpartisipasi pada kongres penyatuan PPR-PPS sebagai delegasi Sosnowiec, yang berakhir dengan pembentukan Partai Persatuan Pekerja Polandia (PZPR). Pada tahun 1949, ia mengikuti pelatihan kader partai di Warsawa selama dua tahun dan dinilai buruk untuk usaha intelektual tetapi memiliki motivasi yang tinggi untuk kerja partai. Pada tahun 1951 Roman Zambrowski memerintahkan Gierek untuk memulihkan ketertiban di sebuah pemogokan kerja pertambangan. Gierek berhasil meredam mogok kerja dengan menggunakan kemampuan persuasinya sehingga tindakan kekerasan dapat dihindari.[6] Ia merupakan anggota Sejm, Parlemen Polandia, dari tahun 1952.[7] Selama Kongres Kedua PZPR di bulan Maret 1954, ia terpilih sebagai anggota Komite Sentral PZPR. Sebagai Ketua Divisi Industri Berat Komite Sentral, ia bertanggung jawab langsung pada Sekretaris Pertama Bolesław Bierut di Warsawa.[6]

Di bulan Maret 1956, ketika Edward Ochab menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai, Gierek menjadi sekretaris Komite Sentral, walau ia sendiri mengungkapkan keraguannya mengenai kompetensi dirinya. Pada 28 Juni 1956, ia dikirim ke Poznań, ketika terjadi pemberontakan buruh. Setelah itu, oleh Politbiro, ia dilantik menjadi kepala komisi yang bertugas untuk menyelidiki penyebab dan peristiwa yang terjadi selama pemberontakan di Poznań. Mereka menyampaikan laporannya pada 7 Juli, dengan menyalahkan golongan anti-sosialis asing yang memanfaatkan ketidakpuasan buruh di pabrik. Di bulan Juli, Gierek menjadi anggota Politbiro PZPR. Namun Gierek hanya menjadi anggota Politbiro hingga Oktober, ketika Władysław Gomułka menggantikan Ochab sebagai Sekretaris Pertama. Nikita Khrushchev mengkritik Gomułka karena memecat Gierek sebagai anggota Politbiro, tetapi Gierek tetap menjabat sebagai sekretaris Komite Sentral yang betanggung jawab untuk urusan ekonomi. Ia kembali menjadi anggota Politbiro di bulan Maret 1959, pada Kongres Ketiga PZPR.[8]

Pemimpin wilayah industri Katowice

sunting
 
Sekretaris Pertama Edward Gierek (kedua dari kiri)

Pada tahun Maret 1957, Gierek menjadi Sekretaris Pertama PZPR wilayah Provinsi Katowice hingga tahun 1970.[8] Ia membuat basis kekuatan di wilayah Katowice dan menjadi pemimpin faksi teknokrat muda di partai. Di satu sisi, Gierek dianggap sebagai sosok yang pragmatis, non-ideologis dan manajer berorientasi pada perkembangan ekonomi. Di sisi lain, lain ia dikenal karena sikapnya yang tunduk pada pemimpin Soviet. Karena pengaruhnya di wilayah industri Dataran Tinggi Silesia dan hubungan istimewa dengan Soviet, ia dianggap menjadi penerus Gomulka sebagai sekretaris pertama.[9]

Gierek mulai menggalang kekuatan selama Krisis politik Polandia 1968. Segera setelah unjuk rasa mahasiswa pada 8 Maret di Warsawa, pada 14 Maret di Katowice ia memimpin pertemuan 100.000 anggota partai dari seluruh provinsi. Ia menjadi anggota Politbiro pertama yang berbicara di hadapan umum mengenai masalah unjuk rasa yang sedang terjadi dan kemudian ia mengklaim bahwa motivasinya adalah untuk menunjukkan dukungan terhadap kepemimpinan Gomułka, yang terancam oleh konspirasi Mieczysław Moczar. Gierek menggunakan bahasa yang tegas untuk mengutuk "musuh dari Republik Rakyat Polandia" yang "mengganggu perdamaian di Silesia". Gierek tersipu malu ketika peserta konferensi partai di Warsawa tanggal 19 Maret meneriakan namanya dengan Gomulka, sebagai ekspresi dukungan. Kejadian tahun 1968 menguatkan posisi Gierek, termasuk juga di mata Soviet.[10]

Sekretaris Pertama PZPR

sunting
 
Gierek sering melakukan kunjungan lapangan dan bertemu dengan warga Polandia untuk mendapatkan saran dari warga[11]

Ketika unjuk rasa Polandia 1970 ditumpas dengan kekerasan, Gierek menggantikan Gomułka sebagai Sekretaris Pertama Partai dan menjadi politikus paling berkuasa di Polandia.[12] Di akhir Januari 1971, ia berkunjung ke Szczecin and Gdańsk, untuk bernegosiasi dengan buruh yang sedang melakukan mogok kerja.[13] Kenaikan harga barang yang memicu pemberontakan tersebut pada akhirnya berhasil ditekan. Salah satu kebijakan populer Gierek adalah keputusan untuk membangun kembali Istana Kerajaan di Warsawa yang hancur pada Perang Dunia II yang sebelumnya tidak termasuk pada pemugaran Kota Tua pascaperang. Media negara menekankan pada keterbukaannya terhadap Barat dan kefasihannya berbahasa Prancis.[11]

Hadirnya Gierek menandai pergantian generasi yang terakhir dari elit partai komunis, sebuah proses yang dimulai sejak tahun 1968 di bawah Gomułka. Ribuan anggota partai, termasuk pemimpin partai ketika era sebelum perang, disingkirkan dari jabatannya dan digantikan oleh anggota partai yang memulai kariernya setelah Perang Dunia II. Seluruh pergantian tersebut dilakukan sebelum, saat, dan setelah Kongres VI PZPR yang diadakan pada Desember 1971. Kelas penguasa yang dihasilkan merupakan yang termuda di Eropa. Peran pemerintah berkembang dengan mengorbankan partai, di bawah kebijakan "partai memimpin, pemerintah memerintah". Selama tahun 1970-an, pemimpin yang paling terlihat setelah Gierek adalah Perdana Menteri Piotr Jaroszewicz. Dari Mei 1971, lawan politik Gierek, Mieczysław Moczar semakin terpinggirkan.[11]

Menurut sejarawan Krzysztof Pomian, pada awal masa jabatannya, Gierek meninggalkan konfrontasi dengan Gereja Katolik Polandia yang berlangsung di era terdahulu, dan memilih untuk bekerja sama. Kebijakan ini memberikan posisi yang penting bagi Gereja dan pemimpinnya selama era komunis di Polandia. Gereja Katolik menjadi kekuatan politik yang penting dan terkadang terlibat sebagai penengah ketika ada konflik antara pemerintah dengan aktivis oposisi.[14]

Ekspansi ekonomi dan penurunan

sunting
 
Pabrik Baja Katowice, proyek industri utama Gierek

Karena pemberontakan yang mengakibatkan Gomułka jatuh disebabkan oleh kesulitan ekonomi, Gierek berjanji untuk mereformasi ekonomi dan menciptakan program untuk memodernisasi industri dan meningkatkan ketersediaan barang konsumsi. Reformasi yang dilakukan berlandaskan pada utang luar negeri dengan jumlah besar yang tidak disertai dengan restrukturisasi sistem menyeluruh. Kebutuhan untuk reformasi yang lebih mendalam tertutupi oleh kemajuan investasi di Polandia selama paruh pertama 1970-an.[11] Hubungan baik antara Gierek dengan pemimpin Barat, khususnya Valéry Giscard d'Estaing dari Prancis dan Helmut Schmidt dari Jerman Barat, memudahkan Polandia untuk menerima bantuan dan utang dari negara Barat. Gierek dikenal sebagai tokoh yang membuka Polandia dari pengaruh politik dan ekonomi Barat. Gierek sering melakukan kunjungan kenegaraan dan menerima tamu penting di Polandia, termasuk tiga presiden Amerika Serikat.[11] Gierek juga dipercaya oleh Leonid Brezhnev, yang berarti bahwa Gierek dapat mengejar kebijakannya (globalisasi ekonomi Polandia) tanpa perlu menghadapi campur tangan Uni Soviet.[11][13] Gierek siap diberikan konsesi dari Soviet yang pendahulunya, Gomulka, anggap bertentangan dengan kepentingan negara.[11]

 
Fiat 126p Polandia 1973, dikenal dengan nama maluch (kecil)

Standar hidup warga Polandia meningkat drastis pada paruh pertama 1970-an, dan Gierek dipuji karena berhasil meningkatkan standar hidup. Warga Polandia dapat membeli sejumlah barang konsumsi yang diinginkan seperti mobil, berpergian ke negara Barat secara bebas, dan bahkan rumah yang sebelumnya terjadi kelangkaan. Banyak yang mengenang masa itu sebagai masa yang paling sejahtera selama hidup di Polandia.[15] Namun perekonomian mulai melemah ketika krisis minyak 1973, dan pada tahun 1976 kenaikan harga menjadi perlu untuk dilakukan. Unjuk rasa Juni 1976 ditumpas dengan paksa, namun rencana kenaikan harga akhirnya dibatalkan. Penumpukan utang luar negeri mencapai titik tertinggi di akhir tahun 1970-an, dan pemerintah berjuang untuk mengatasi dampak dari krisis.[11]

Krisis dan unjuk rasa oposisi

sunting
 
Gierek dengan Presiden Jimmy Carter

Pada masa kepemimpinan Gierek, gerakan oposisi di Polandia mulai bangkit. Amendemen konstitusi yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan sejumlah kontroversi pada tahun 1975 dan 1976. Salah satu poin yang ada dalam amendemen antara lain meresmikan "karakter sosialis negara", peran PZPR dalam kehidupan bernegara, dan persekutuan Polandia-Soviet. Amendemen ini banyak ditentang dan berujung pada sejumlah surat protes dan tindakan lain, namun pada akhirnya disetujui pada Kongres VII PZPR di bulan Desember 1975 dan disahkan oleh Sejm di Februari 1976. Oposisi semakin berkembang dan mencapai 3000–4000 anggota di akhir dekade.[16]

Karena situasi ekonomi yang memburuk, di akhir tahun 1975, pemerintah mengumumkan kenaikan harga pangan. Perdana Menteri Jaroszewicz memaksa agar kenaikan harga dibarengi dengan kompensasi keuangan yang menguntungkan warga berpenghasilan tinggi. Kebijakan tersebut akhirnya diberlakukan walau ditentang oleh Soviet. Kenaikan harga yang didukung oleh Gierek akhirnya diumumkan oleh Jaroszewicz di hadapan Sejm pada 24 Juni 1976. Unjuk rasa pecah di keesokan hari, yang diredam dengan kekerasan oleh polisi. Unjuk rasa ini terjadi di Radom, Pabrik Ursus di Warsawa, dan di Płock. Pada tanggal 26 Juni, Gierek mengadakan pertemuan dengan massa di kota untuk menunjukkan dukungan rakyat terhadap partai dan mengutuk "pembuat onar".[17]

 
Kartu jatah pangan 1976

Brezhnev memerintahkan agar pemerintah Polandia tidak lagi menaikan harga. Gierek melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasar yang sedang tidak stabil di musin panas 1976. Di bulan Agustus, "kupon dagang" gula mulai diperkenalkan untuk membatasi jatah gula yang dapat dibeli. Politik "pengembangan dinamis" telah berakhir, seperti yang ditunjukkan dengan adanya kartu jatah yang diberlakukan di Polandia hingga Juli 1989.[17]

Setelah unjuk rasa Juni 1976, sebuah kelompok oposisi besar, Komite Pertahanan Buruh (KOR), memulai kegiatannya untuk membantu peserta unjuk rasa buruh yang diadili pada bulan September. Kelompok oposisi lainnya juga didirikan pada tahun 1977–79, tetapi secara historis KOR menjadi kelompok yang paling berpengaruh.[18]

Pada tahun 1979, Pemerintah Polandia terpaksa menerima kunjungan Paus Yohannes Paulus II ke Polandia pada 2–10 Juni, walau Soviet menyarankan untuk menolak kunjungan tersebut. Gierek, yang sebelumnya bertemu dengan Paus Paulus VI di Vatikan, juga berbicara dengan Paus Yohannes Paulus II yang berasal dari Polandia selama kunjungannya.[18]

Kejatuhan

sunting
 
Gierek dengan pemimpin Jerman Timur Erich Honecker

Walau Gierek tertekan dengan kegagalan kebijakan kenaikan harga tahun 1976, ia dibujuk oleh rekannya agar tidak mengundurkan diri, perpecahan di dalam timnya semakin meruncing. Satu faksi, yang dipimpin Edward Babiuch dan Piotr Jaroszewicz, menginginkan agar ia tetap menjabat. Sementara faksi lainnya, yang dipimpin Stanisław Kania dan Wojciech Jaruzelski, tidak ingin mempertahankan jabatan Gierek.[17]

Di bulan Mei 1980, setelah Invasi Soviet ke Afganistan dan boikot negara Barat terhadap Uni Soviet, Gierek mengadakan pertemuan antara Valéry Giscard d'Estaing dan Leonid Brezhnev di Warsawa. Sama seperti dalam kasus Władysław Gomułka dekade sebelumnya, sebuah kesuksesan kebijakan luar negeri menciptakan sebuah ilusi bahwa Gierek memiliki karisma selayaknya negarawan, walau sesungguhnya kekuatan politik yang dimiliki Gierek jauh berkurang karena situasi ekonomi yang memburuk dan banyaknya unjuk rasa buruh. Di bulan Juli, Gierek pergi ke Krimea, tempat liburan kesukaannya. Untuk terakhir kalinya ia berbincang dengan temannya Brezhnev. Ia menanggapi penilaian buruk dari Brezhnev mengenai situasi di Polandia (termasuk utang yang tak terkendali) dengan prediksi penuh dengan harapan, walau mungkin ia tidak menyadari keadaan negaranya dan kesulitan yang akan ia hadapi.[19]

Tingginya utang luar negeri, kelangkaan pangan, dan teknologi industri yang sudah uzur merupakan faktor yang mendorong Gierek untuk melakukan reformasi ekonomi terbaru. Sekali lagi, kenaikan harga di musim panas 1980 menyebabkan unjuk rasa di seluruh negeri, terutama di Gdańsk dan galangan kapal Szczecin. Tidak seperti unjuk rasa sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk tidak menekan unjuk rasa. Perjanjian Gdańsk dan kesepakatan lainnya berhasil dicapai dengan buruh Polandia. Gierek dipaksa untuk mengakui hak mereka untuk melakukan mogok kerja dan serikat buruh Solidarność mulai bangkit.[19]

 
Makam Edward dan Stanisława Gierek di Sosnowiec

Segera setelah itu, di awal September 1980, ia digantikan oleh Stanisław Kania sebagai sekretaris pertama.[19] Seorang tokoh yang populer dan tepercaya di awal 1970-an, kemudian Gierek dihina di dalam partai, ditinggalkan oleh sebagian besar pendukungnya.[13] Pada Rapat Pleno VII di bulan Desember 1980, Gierek dan Jaroszewicz bertanggung jawab untuk segala permasalahan yang terjadi di Polandia saat itu dan dipecat sebagai anggota Komite Sentral.[20] Pada Kongres Luar Biasa IX PZPR di bulan Juli 1981, dalam sebuah langkah yang tak pernah dilakukan sebelumnya, memutuskan untuk mengeluarkan Gierek dan rekan terdekatnya dari partai, karena delegasi kongres menanggap bahwa mereka bertanggung jawab untuk krisis terkait Solidarność di Polandia, dan Sekretaris Pertama Kania tidak mampu mencegah tindakan mereka.[21] Sekretaris Pertama PZPR berikutnya, Jenderal Wojciech Jaruzelski, memberlakukan darurat militer di Polandia pada 13 Desember 1981. Gierek diinternir selama setahun sejak Desember 1981. Tidak seperti kasus aktivis oposisi yang diinternir lainnya, status interniran menjadikan Gierek tidak lagi dihormati dan berakhir sebagai paria utama dalam darurat militer ini.[20]

Edward Gierek meninggal di bulan Juli 2001 karena penyakit paru-paru di sebuah rumah sakit di Cieszyn, dekat resor pegunungan Ustroń di mana ia menghabiskan masa-masa terakhirnya. Dari sudut pandang waktu ia memerintah, saat ini ia dipandang lebih baik dan lebih dari sepuluh ribu orang menghadiri pemakamannya.[20]

Bersama dengan istrinya, Stanisława née Jędrusik, Gierek mempunyai dua anak lelaki,[3] salah satunya adalah MEP Adam Gierek.

Warisan

sunting

Pada tahun 1990, dua buku yang berdasarkan wawancara mendalam Gierek oleh Janusz Rolicki diterbitkan di Polandia dan menjadi buku terlaris.[22]

Pandangan masyarakat Polandia terhadap Gierek terbelah. Pemerintahannya dikenang oleh sebagian orang karena berhasil meningkatkan standar hidup warga Polandia selama 1970-an. Hal unik di antara pemimpin PZPR lainnya, masyarakat Polandia menunjukkan nostalgia terhadap masa kepemimpinan Gierek, yang makin terlihat setelah Gierek meninggal.[13]

Sementara lainnya menyatakan bahwa peningkatan tersebut hanya mungkin terjadi karena kebijakan utang luar negeri yang tidak terkendali, yang pada akhirnya mengakibatkan krisis ekonomi pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dilihat dari hasilnya, jumlah keseluruhan utang senilai 24 miliar (dalam dolar 1970-an) tidak digunakan dengan baik.[13]

Ketika menjadi sekretaris pertama di bulan Desember 1970, Gierek berjanji bahwa ia tidak akan melihat rakyatnya ditembak di jalan. Pada tahun 1976, pasukan keamanan mengintervensi setelah mereka menyerahkan senjata apinya. Pada tahun 1980, mereka tidak menggunakan kekerasan sama sekali.[20]

Menurut sosiolog Maciej Gdula, perubahan sosial dan budaya yang terjadi pada tahun 1970-an lebih penting daripada yang terjadi pada tahun 1990-an. Sejak era Gierek, masyarakat Polandia dikuasai oleh persepsi budaya dan norma dari kelas menengah (yang waktu itu bangkit). Istilah seperti manajemen, inisiatif, kepribadian, atau pepatah individualistis "dapatkan pendidikan, kerja keras, dan hadapi kehidupan", dikombinasikan dengan keteraturan, telah menggantikan konsep kesadaran kelas dan egalitarian, sehingga buruh kehilangan status simbolisnya dan semakin termarginalkan.[23]

Penghargaan

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Gajdziński, Piotr (2013). Gierek Człowiek z węgla [Gierek: the man of coal]. Poznań: Wydawnictwo Poznańskie. hlm. 94. ISBN 978-83-7177-924-4. 
  2. ^ Gajdziński, Piotr. Gierek Człowiek z węgla [Gierek: the man of coal]. hlm. 68. 
  3. ^ a b c d e Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], Wydawnictwo Czerwone i Czarne, Warszawa 2014, ISBN 978-83-7700-042-7, pp. 260–262
  4. ^ Gajdziński, Piotr. Gierek Człowiek z węgla [Gierek: the man of coal]. hlm. 53. 
  5. ^ Gajdziński, Piotr. Gierek Człowiek z węgla [Gierek: the man of coal]. hlm. 57. 
  6. ^ a b Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 262–264
  7. ^ Gajdziński, Piotr. Gierek Człowiek z węgla [Gierek: the man of coal]. hlm. 70. 
  8. ^ a b Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 264–268
  9. ^ Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 268–272
  10. ^ Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 272–275
  11. ^ a b c d e f g h Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 277–285
  12. ^ Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 275–277
  13. ^ a b c d e Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 255–260
  14. ^ Maciej Stasiński, Prof. Krzysztof Pomian: Ta władza to pałka, która musi walnąć, czyli co z tym PiS-em? [Professor Krzysztof Pomian: This power is a club, which has to hit, or what's with this PiS?], a conversation with Krzysztof Pomian. 28 May 2016. Prof. Krzysztof Pomian. Gazeta Wyborcza wyborcza.pl. Retrieved 28 May 2016.
  15. ^ Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 285–286
  16. ^ Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 289–290
  17. ^ a b c Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 290–296
  18. ^ a b Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 296–300
  19. ^ a b c Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 300–304
  20. ^ a b c d Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 305–311
  21. ^ Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], pp. 368–369
  22. ^ Rzeczpospolita article, 6 February 2010, Bo wam się Gierek przyśni Diarsipkan 2020-06-07 di Wayback Machine.
  23. ^ Michał Sutowski, Gdula: co nam zostało z lat 70.? [Gdula: What do we have left from the 1970s?], a conversation with Maciej Gdula. 04 June 2016. Gdula: co nam zostało za lat 70.?. Krytyka Polityczna www.krytykapolityczna.pl. Retrieved 06 June 2016.

Pranala luar

sunting
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Władysław Gomułka
Sekretaris Pertama Partai Persatuan Pekerja Polandia
20 Desember 1970 – 6 September 1980
Diteruskan oleh:
Stanisław Kania