Elang Hitam

Pesawat nirawak bersenjata Indonesia

Elang Hitam (PUNA MALE) atau Black Eagle (UAV) adalah Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV/drone) tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) buatan PT Dirgantara Indonesia hasil kerja sama dari konsorsium enam lembaga dan PT Dirgantara Indonesia (DI). Drone ini pertama ditampilkan pada Desember 2019 di hanggar PTDI, Bandung. Jawa Barat. Drone tersebut merupakan hasil kolaborasi pembentukan konsorsium antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Pertahanan, TNI AU, ITB, PT Dirgantara Indonesia, dan PT LEN Persero.[1]

Elang Hitam
Elang Hitam di-roll out di hangar PT DI
Jenis UAV tempur (UCAV)
Negara asal Indonesia
Pembuat PT Dirgantara Indonesia
Pengguna utama Tentara Nasional Indonesia

Sejarah pengembangan

sunting

PUNA MALE ini mampu terbang selama 24 jam dan mencapai ketinggian 30.000 kaki, drone ini dilengkapi kamera dan radar. Pesawat ini untuk pengawasan perbatasan yang difungsikan untuk pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia.[2] Pesawat nirawak ini ditargetkan beroperasi tahun 2024 setelah mendapatkan sejumlah uji sertifikasi.[3]

Menurut data PT DI dan BPPT, inisiasi pengembangan PUNA MALE telah dimulai oleh Balitbang Kemhan sejak 2015 dengan melibatkan TNI, Ditjen Pothan Kemhan, BPPT, ITB, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero). Dalam pengembangan tersebut, disepakati rancangan kebutuhan dan tujuan (DR&O) yang akan dioperasikan oleh TNI khususnya TNI AU.

Pada 2019, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) masuk sebagai anggota konsorsium tersebut. Kemudian dimulai tahap manufacturing drone yang diawali oleh proses design structure, perhitungan finite element method, pembuatan gambar 3D, dan detail drawing 2D yang dikerjakan oleh engineer BPPT dan disupervisi oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero).[4]

Kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan tooling, molding, cetakan dan selanjutnya fabrikasi dengan proses pre-preg dengan autoclave.

Pada 2019 juga dilakukan pengadaan Flight Control System (FCS) yang diproduksi di Spanyol yang diproyeksikan akan diintegrasikan pada prototype pertama PUNA MALE yang telah di manufaktur oleh PT Dirgantara Indonesia pada awal 2020.

Hadirnya drone Black Eagle yang memiliki arti Elang Hitam ini, merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mengimplementasikan teknologi di sektor pertahanan. Drone ini memungkinkan dilaksanakannya operasi pengawasan yang lebih efisien, baik di darat, laut, maupun udara guna menjaga kedaulatan NKRI. Dengan menggunakan drone, risiko kehilangan jiwa dalam operasi keamanan dapat diminimalkan karena pesawat dioperasikan tanpa adanya pilot.[5]

Karena pandemi Covid-19, PUNA MALE Elang Hitam yang awalnya dijadwalkan terbang pertama pada 2020 diundur menjadi 2021.[6]

Namun belum sempat melakukan penerbangan pertamanya (maiden flight), proyek pesawat udara nir awak tempur Elang Hitam ini dialihkan dari yang semulanya ditujukan untuk pertahanan menjadi hanya untuk kebutuhan sipil.[7]

Spesifikasi

sunting

Data dari LAPAN,[8] BRIN,[9] Video BRIN,[10] SINDOgrafis[11]

Ciri-ciri umum

sunting
  • Panjang: 8.65 m (28 kaki 5 inci)
  • Rentang sayap: 16 m (52 kaki 6 inci)
  • Tinggi: 2.6 m (8 kaki 6 inci)
  • Luas sayap:
  • Airfoil:
    • Root:
    • Tip:
  • Berat kosong: 575 kg (1,268 pon)
  • Berat isi:
  • Berat maksimum saat lepas landas: 1,300 kg (2,866 pon)
  • Mesin: 1 x Mesin Rotax 915 iS turbocharged, 104 kW (139 hp)
  • Baling-baling: Baling-baling 2 bilah

Kinerja

sunting
  • Laju maksimum: 235 km/jam (146 mpj, 127 kn)
  • Laju jelajah:
  • Jangkauan: 250 km (160 mi, 130 nmi) LOS
  • Jangkauan tempur:
  • Jangkauan feri:
  • Langit-langit batas: 9.144 m (30.000 kaki)
  • Laju tanjak:
  • Beban sayap:
  • Rasio tenaga-berat:
  • Daya tahan: 30 jam

Persenjataan

sunting
  • Roket FFAR 70 mm PT DI
  • MAM-L
  • MAM-C

Referensi

sunting
  1. ^ "BPPT Pamer Drone Pertahanan Buatan Indonesia". CNN Indonesia. 2019-12-30. Diakses tanggal 2020-03-26. 
  2. ^ Siregar, Efrem (2019-12-30). "Ngeri! RI Punya Drone 'Mata-Mata' Bernama Elang Hitam". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2020-03-26. 
  3. ^ Redaksi (2019-12-30). "Top! Indonesia Kini Punya Black Eagle, Ini Drone-drone Top Dunia". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2020-03-26. 
  4. ^ Liputan6.com (2019-12-31). "Mengintip 3 Kecanggihan Drone Elang Hitam Buatan Anak Bangsa". Liputan6. Diakses tanggal 2020-03-26. 
  5. ^ "Indonesia Kembangkan Drone Black Eagle untuk Cegah Terorisme Hingga Karhutla". Deutsche Welle. 2019-12-31. Diakses tanggal 2020-03-26. 
  6. ^ "PUNA MALE Elang Hitam Ditargetkan Terbang Perdana Agustus 2021 | Ekonomi". Bisnis.com. 2021-01-28. Diakses tanggal 2021-08-15. 
  7. ^ "Kepala BRIN Jelaskan Status Riset PUNA MALE kepada Anggota Komisi VII DPR RI". BRIN - Kepala BRIN Jelaskan Status Riset PUNA MALE kepada Anggota Komisi VII DPR RI. Diakses tanggal 2023-02-26. 
  8. ^ "Ini Kecanggihan Elang Hitam, "Drone" Indonesia yang Tak Kalah dengan Buatan Amerika". LAPAN. 12 February 2021. Diakses tanggal 17 May 2021. 
  9. ^ "Inovesia Triwulan 1 Januari-Maret 2020" (PDF). BRIN. December 2020. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-05-17. Diakses tanggal 17 May 2021. 
  10. ^ https://www.youtube.com/watch?v=fkXGjYsyXxk
  11. ^ Prisni, I Made Adhisanu (24 October 2020). "Drone Indonesia Elang Hitam Akan Dipadu Amunisi Presisi Turki". SINDOgrafis. Diakses tanggal 18 May 2021.