Energi Mega Persada

perusahaan asal Indonesia

PT Energi Mega Persada Tbk adalah sebuah perusahaan minyak dan gas yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini melakukan eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak bumi dan gas alam di Jawa Timur (Blok Kangean); Sumatera (Blok Selat Malaka, Blok Bentu, Blok Korinci Baru, Blok Tonga, Blok Gebang, Blok "B", dan Blok CPP Selatan); Kalimantan (Blok GMB Sangatta II), dan Mozambik (Blok Buzi).[2][3] Perusahaan ini adalah bagian dari Bakrie Group.

PT Energi Mega Persada Tbk
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: ENRG
IndustriMinyak dan gas
Didirikan16 Oktober 2001; 23 tahun lalu (2001-10-16)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Syailendra Bakrie[1]
(Direktur Utama)
Suyitno Patmosukismo[1]
(Komisaris Utama)
ProdukMinyak bumi dan gas alam
PendapatanPenurunan US$ 420,77 juta (2023)[2]
Kenaikan US$ 68,43 juta (2023)[2]
Total asetKenaikan US$ 1,36 milyar (2023)[2]
Total ekuitasKenaikan US$ 655,72 juta (2023)[2]
PemilikPT Bakrie Kalila Investment (43,77%)
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (6,26%)
PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (6,17%)
Publik (43,80%)
Karyawan
430 (2022)[2]
Anak usahaLihat daftar
Situs webwww.emp.id

Sejarah

sunting

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2001. Dua tahun kemudian, perusahaan ini mengakuisisi RHI Corp. yang memiliki Kondur Petroleum S.A, operator Kontrak Kerja Sama (KKS) Blok Selat Malaka dan menguasai 34,46% saham KKS Blok Selat Malaka. Pada tahun 2004, perusahaan ini mengakuisisi PT Imbang Tata Alam yang memegang 26,03% saham KKS Blok Selat Malaka, serta mengakuisisi Kalila Energy Ltd. dan Pan Asia Enterprise Ltd. yang memegang 100% saham Lapindo Brantas Inc. Pada bulan Juni 2004, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta. Pada bulan Agustus 2004, melalui EMP Exploration (Kangean) Ltd. dan EMP Kangean Ltd., perusahaan ini mengakuisisi 100% saham KKS Blok Kangean. Pada bulan Januari 2006, perusahaan ini mengakuisisi PT Tunas Harapan Perkasa dengan harga US$308,6 juta. PT Tunas Harapan Perkasa memiliki lima KKS melalui lima anak usahanya. Total cadangan minyak dan gas 2P yang dikuasai oleh PT Tunas Harapan Perkasa hingga tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar 67,39 juta barel ekuivalen. Pada bulan Mei 2007, Mitsubishi Corporation dan Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. membeli total 50% saham Energi Mega Pratama Inc. dengan harga US$360 juta. Energi Mega Pratama Inc. adalah pemegang KKS Blok Kangean.

Pada bulan Juli 2007, perusahaan ini mendekonsolidasi Lapindo Brantas, Inc., Kalila Energy Ltd., dan Pan Asia Enterprise Ltd. dari laporan keuangannya. Pada bulan Maret 2008, perusahaan ini mengkonversi pinjaman dari Minarak Labuan Co. (L) Ltd. kepada Kalila Energy Ltd. dan Pan Asia Enterprise Ltd, menjadi saham, sehingga kepemilikan perusahaan ini di kedua perusahaan tersebut masing-masing terdilusi menjadi 0,0117783% dan 0,0009999%. Pada bulan April 2008, perusahaan ini mengakuisisi KKS Blok Tonga dengan harga US$11,8 juta. Blok Tonga diperkirakan mengandung minyak bumi sebanyak lebih dari 90 juta barel ekuivalen. Pada bulan Mei 2009, perusahaan ini mendapat dua KKS Gas Metana Batubara (GMB) di Kalimantan (Sangatta II dan Tabulako) dengan perkiraan total sumber daya mencapai 1,5 triliun kaki kubik gas. Perusahaan ini kemudian juga meneken perjanjian dengan INPEX Masela Ltd. untuk mengakuisisi 10% saham KKS Blok Masela yang berlokasi di Laut Arafura, yang akhirnya dapat diselesaikan dua tahun kemudian. Pada bulan Desember 2011, perusahaan ini mengakuisisi 18,73% saham KKS Blok Offshore North West Java (ONWJ) dengan harga US$212 juta, sehingga meningkatkan cadangan 2P bersih dan produksi bersih dari perusahaan ini masing-masing sebesar 10% dan 72%. Pada bulan April 2013, perusahaan ini mengakuisisi 41% saham KKS Blok Tonga yang sebelumnya dipegang oleh PT Capitalinc Investment Tbk dan PT Capital Petroline dengan harga US$41,7 juta, sehingga kepemilikan perusahaan ini di KKS Blok Tonga meningkat menjadi 94,3%. Perusahaan ini lalu melepas 10% saham KKS Blok Masela untuk melunasi pinjaman dan memperkuat neraca keuangan, sehingga cadangan 2P bersih dari perusahaan ini menurun.

Pada bulan Oktober 2013, perusahaan ini mengakuisisi 75% saham Blok Buzi EPCC di Mozambik, Afrika yang memiliki cadangan terbukti dan terukur sebesar 283 miliar kaki kubik gas serta sumber daya prospektif sebesar 13,4 triliun kaki kubik gas. Pada tahun 2015, EMP Gebang Ltd. meneken perpanjangan kontrak untuk Blok Gebang di Sumatera Utara selama 20 tahun dengan memegang 100% saham blok tersebut. Pada tahun 2019, melalui PT EMP Energi Terbarukan, perusahaan ini mulai berbisnis di bidang energi terbarukan. Pada tahun 2020, EMP Malacca Strait S.A. dan PT Imbang Tata Alam meningkatkan kepemilikannya di KKS Blok Selat Malaka menjadi 100%. Pada tahun 2021, perusahaan ini mengakuisisi 25% saham Energi Mega Pratama Inc., sehingga perusahaan ini memegang 75% saham perusahaan tersebut. PT EMP Tunas Energi kemudian juga meneken kontrak kerja sama dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM untuk mengoperasikan Blok CPP Selatan di Riau dengan skema cost recovery hingga tahun 2051.[2][3] Pada bulan Maret 2022, EMP Gebang Ltd meneken nota kesepahaman dengan PT Pupuk Iskandar Muda untuk dapat memasok gas alam yang diperlukan sebagai bahan baku dari pabrik pupuk urea yang dioperasikan oleh PT Pupuk Iskandar Muda. EMP Gebang Ltd. menargetkan dapat memasok sekitar 40 juta kaki kubik gas per hari ke PT Pupuk Iskandar Muda.[4]

Anak usaha

sunting

Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 15 anak usaha, yakni:

  1. Energi Mega Pratama Inc.
  2. Energy Mega Persada Pte. Ltd.
  3. PT EMP Energi Aceh
  4. PT Energi Mega PTA
  5. RHI Corp.
  6. PT Visi Multi Artha
  7. PT Artha Widya Persada
  8. EMP International (BVI) Ltd.
  9. EMP Holdings Singapore Pte. Ltd.
  10. Enviroco Company Ltd.
  11. Freemont Capital Group Ltd.
  12. EMP Mining Overseas Pte. Ltd.
  13. PT EMP Tunas Persada
  14. PT Tunas Harapan Perkasa
  15. PT EMP Tonga
  16. PT EMP Daya Nusantara

Manajemen

sunting
  • Komisaris Utama : Suyitno Patmosukismo
  • Komisaris : Rudianto Rimbono
  • Komisaris Independen : A Qoyum Tjandranegara
  • Komisaris Independen : Gita Rusmida Sjahrir
  • Komisaris Independen : Syamsu Alam
  • Direktur : Syailendra Bakrie
  • Direktur : Amir Balfas
  • Direktur : Edoardus Ardianto

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Dewan Direksi". PT Energi Mega Persada Tbk. Diakses tanggal 22 Agustus 2022. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Energi Mega Persada Tbk. Diakses tanggal 22 Agustus 2022. 
  3. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Energi Mega Persada Tbk. Diakses tanggal 22 Agustus 2022. 
  4. ^ Laoli, Noverius (30 Maret 2022). Laoli, Noverius, ed. "Penuhi Pasokan Gas, Anak Usaha Energi Mega Persada (ENRG) Teken MoU dengan PIM". Kontan.co.id. Kontan. Diakses tanggal 23 Agustus 2022.