Federasi Afrika Timur

rencana pembentukan negara baru di Afrika

Federasi Afrika Timur (Swahili: Shirikisho la Afrika Mashariki) adalah rencana penyatuan politik tujuh negara berdaulat dalam Komunitas Afrika Timur – Burundi, Kenya, Republik Demokratik Kongo, Rwanda, Sudan Selatan, Tanzania, dan Uganda – menjadi satu negara federasi berdaulat.[3] Per 2014, lima dari negara-negara ini telah menyatakan dukungannya terhadap penyatuan ini, tetapi persoalan kedaulatan anggota dan waktu pelaksanaannya masih dibahas lebih lanjut.[butuh pemutakhiran][4]

Federasi Afrika Timur
  • Jumuiya ya Afrika Mashariki  (Swahili)
Nine horizontal strips coloured (from top to bottom): blue, white, black, green, yellow, green, red, white, then blue. The logo of the EAC is placed in the centre.
Bendera
Semboyan"One People One Destiny"
Lagu kebangsaanEAC Anthem
Rencana wilayah Federasi Afrika Timur.
Rencana wilayah Federasi Afrika Timur.
Ibu kotaArusha
Kota terbesarDar es Salaam
Bahasa resmiInggris
Lingua FrancaSwahili
TipeRencana federasi
Negara
LegislatifEALA
Pendirian
7 Juli 2000
• Federasi Afrika Timur (didirikan)
2016
Luas
 - Total
1.820.664 km2 (17th)
 - Perairan (%)
5,6
Populasi
 - Perkiraan 2014
153.301.178[1] (ke-10)
84,2/km2
PDB (KKB)2013
 - Total
US$ 297,791 miliar[2]
US$ 1.942
PDB (nominal)2013
 - Total
US$ 122,672 miliar
US$ 800
Mata uangShilling Afrika Timur
Zona waktuCAT / EAT
(UTC+2 / +3)
Situs web resmi
www.eac.int
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Tentang

sunting

Dengan luas 4.812.618 km2, Federasi Afrika Timur akan menjadi negara paling luas di Afrika dan ke-7 di dunia. Dengan jumlah penduduk 281 juta, Federasi Afrika Timur akan menjadi negara dengan populasi terbanyak di Afrika dan ke-4 di dunia.[1] Populasinya lebih besar daripada Rusia, Jepang, Meksiko, dan Indonesia, dan hanya kalah dari Tiongkok, India dan Amerika Serikat.[1] Kepadatan penduduknya diperkirakan mencapai 58,4 jiwa/km².

Bahasa Swahili akan menjadi lingua franca, sedangkan bahasa Inggris akan menjadi bahasa resminya. Ibu kota federasi ini akan dditempatkan di Arusha, Tanzania, dekat perbatasan Kenya. Markas Komunitas Afrika Timur saat ini terletak di Arusha.[3]

Rencananya, negara ini akan menggunakan mata uang shilling Afrika Timur dan diperkirakan menjadi mata uang utama kelima negara ini pada tahun 2015 atau seterusnya. PDB-PPP (versi CIA World Factbook) negara ini diperkirakan mencapai US$297.791.000.000, terbesar kelima di Afrika dan ke-48[2] di dunia. PDB per kapitanya sekitar US$1.942.

Garis waktu

sunting

Penyatuan Komunitas Afrika Timur menjadi satu negara sudah dibahas sejak tahun 2013.[5] Pada tahun 2010, EAC meluncurkan pasar umum untuk barang, tenaga kerja, dan modal di kawasan Afrika Timur. Penyatuan mata uang dijadwalkan rampung pada tahun 2013 dan penyatuan politik akan diselesaikan pada tahun 2015.[6]

Sampai saat ini, pengaruh masuknya Sudan Selatan ke EAC terhadap rencana federasi masih belum jelas. Karena masalah infrastruktur terus bertahan di Sudan Selatan sejak Presiden Salva Kiir Mayardit menghentikan perdagangan minyak dengan Sudan, Sudan Selatan memutuskan untuk menanamkan modal dalam pembangunan jalur pipa yang mengitari Sudan. Pipa ini akan melintasi Ethiopia hingga pesisir Djibouti dan mengarah ke tenggara sampai pesisir Kenya.[7] Kerja sama ini akan meningkatkan kemungkinan bergabungnya Sudan Selatan dengan Federasi Afrika Timur.[8]

Pada tanggal 14 Oktober 2013, kepala negara Uganda, Kenya, Rwanda, dan Burundi bertemu di Kampala untuk merumuskan undang-undang dasar Federasi Afrika Timur.[9]

Pada bulan Desember 2014, upaya penyatuan politik secara menyeluruh diputuskan untuk ditunda hingga tahun 2016.[10]

Komite bertemu untuk pertemuan konsultasi lima hari di Burundi dari 14-18 Januari 2020, di mana ia mengumumkan bahwa konstitusi konfederasi akan dirancang pada akhir 2021. Setelah persetujuan rancangan oleh enam negara EAC setelah satu tahun konsultasi Konfederasi Afrika Timur akan dibentuk pada tahun 2023. Peta jalan menuju federasi politik penuh akan dibahas secara rinci pada pertemuan-pertemuan mendatang.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "CIA World Factbook - Country Comparison :: Population". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-27. Diakses tanggal 2015-05-29. 
  2. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-20. Diakses tanggal 2015-05-29. 
  3. ^ a b "Uganda Sunday Vision (2004-11-28): One president for EA by 2010". Sundayvision.co.ug. 2004-11-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-31. Diakses tanggal 2012-07-15. 
  4. ^ CHRISTABEL LIGAMI (3 May 2014). "Sharp differences emerge over structure, timing of EAC political federation". The East African. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-24. Diakses tanggal 3 Apr 2015. 
  5. ^ The African Executive. "James Shikwati (2006-06-14) The Benefits of the East Africa Federation to the Youth. The African Executive". Africanexecutive.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-15. Diakses tanggal 2012-07-15. 
  6. ^ http://af.reuters.com/article/kenyaNews/idAFLDE65T2AJ201007001?sp=true [pranala nonaktif]
  7. ^ "South Sudan Oil Transit to Resume, Lamu Project will continue". GroundReport. 2012-03-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-05. Diakses tanggal 2012-07-15. 
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-01. Diakses tanggal 2015-05-29. 
  9. ^ Sudan Tribune. "ST (2013-10-15) Uganda hosts meeting of experts to fast-track political federation of East Africa". SudanTribune.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-22. Diakses tanggal 2013-10-20. 
  10. ^ "East Africa: Further Delays for the EAC Political Federation". December 20, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-05. Diakses tanggal May 4, 2015.