Gamelan gambang
Gamelan gambang adalah jenis gambang khusus yang ditalu dengan kayu yang bentuknya seperti garpu yang mana wilahan-wilahannya tidak terbuat dari bambu.[1] Gamelan ini dapat dikatakan lengkap jika terdiri dari 4 gambang (masing-masing memiliki sejumlah 14 kelipak wilahan yang terbuat dari bambu jenis petung bambang (ada juga yang petung manis dan juga petung abu), 2 gambang lain yang mana masing-masing memiliki 7 kelipak terbuat dari logam.[1] Istilah gambang sudah pernah disebutkan dalam cerita Malat yang berasal dari zaman Majapahit akhir.[2]
Gambang ini dapat dijumpai pada bangunan candi Panataran di Jawa Timur dan juga banyak terdapat di wilayah Bali, contohnya di desa Kaba-kaba (Tabanan) yang khusus dipakai dalam acara pembakaran jenazah alias ngaben.[1] Kemudian di Karangasem (Bali Timur), di mana gambang justru tidak boleh dimainkan saat ada upacara ngaben, melainkan sebagai pengiring lakon cerita-cerita Panji, sedangkan di desa Sidatapa, Buleleng, hanya boleh dimainkan oleh orang candi saja yang mana gamelan tersebut disimpan di dalam candi tersebut pula.[1]