Francis Gary Powers (17 Agustus 1942 – 1 Agustus 1977) adalah seorang pilot berkebangsaan Amerika Serikat yang menerbangkan U-2 yang ditembak jatuh oleh Uni Soviet, yang menimbulkan krisis U-2 pada tahun 1960.

Setelah lulus dari Milligan College di Eastern Tennessee, mendaftarkan diri di Angkatan Udara Amerika Serikat pada tahun 1950. Setelah menyelesaikan latihannya (52-G)dia ditempatkan di skadron tempur strategis 468 di Pangkalan Angkatan Udara Turner, Georgia sebagai penerbang F-84 Thunderjet. Diterjunkan dalam Perang Korea dan terlibat dalam berbagai operasi udara selama perang itu, tetapi (menurut putranya) dia akhirnya direkrut oleh CIA karena kemampuannya menerbangkan pesawat bermesin jet tunggal. Dia meninggalkan Angkatan Udara (AU) dengan pangkat terakhir Kapten pada tahun 1956, untuk bergabung dalam program U-2 yang dilakukan oleh CIA.

Misi Powers dan Latar belakangnya sunting

Misi rahasia Powers disponsori CIA dan AU AS sebagai upaya AS untuk menangkis keuntungan yang dinikmati Soviet dari jaringan mata-matanya. Institusi Eropa dan Amerika dipenuhi mata-mata KGB, semuanya mengumpulkan informasi berharga mengenai kesiapan militer AS dan sekutu NATO-nya. Saat itu Soviet unggul dalam mengumpulkan informasi secara personal melalui oiperasi intelijen, dan satelit belum jadi fasilitas dominan dalam dunia perseteruan antar mata-mata.

Konsep high-altitude long range reconnaissance plane sudah biasa dalam lingkungan CIA sejak akhir PD II. Namun konsep ini baru berarti di Lockheed Skunk Works pada Desember 1954, di bawah arahan Clarence "Kelly" Johnson. U-2 pertama dibuat dalam 88 hari dan terbang pertama kali Agustus 1955. Juni 1956, debut U-2 terbang di atas Uni Soviet dari Adana ke Bodo, Norwegia, berjarak 3.788 mil pada ketinggian 80.000 kaki. "Tidak ada perubahan topografi, tetapi saat kau melintas perbatasan kau tahu perbedaannya," kenang Powers kemudian.

Pertahanan udara Soviet mendeteksi pesawat, tetapi U-2 terbang terlalu tinggi untuk ditangkis secara efektif. Tipikal situasi perang dingin, kedua pihak tidak ada yang senang dengan pengintaian udara, tetapi tidak ada satu pihak pun yang dapat menghentikannya. Tidak ada yang mau mengakui keberadaan U-2.

Operasi lintas udara hampir rampung. Di bawah tekanan berkompetisi dengan Soviet, program ruang angkasa Amerika bergerak maju. Diharapkan akhir tahun, lintas udara Rusia dapat dilakukan dengan satelit mata-mata. AU yang menolak rancangan asli Lockheed kini mengawasi operasi U-2. Kompromi KGB dengan Jerman memaksa CIA memindahkan pilot-pilotnya ke Incirlik, Turki.

Namun CIA bermaksud mengintai situs ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) baru yang tengah dibangun di sebuah area di bagian Utara Pegunungan Ural dan Laut Putih di Tyuratam, Sverdlovsk, khususnya Plesetsk, 600 mil utara Moskwa. Dicurigai ICBM ini sudah beroperasi.Pada ketinggian wilayah ini, sudut cahaya matahari efektif bagi pemotretan hanya pada April hingga Juli. Jika U-2 tidak terbang pada waktu itu, rencana harus menunggu hingga 1961. Presiden Eisenhower setuju mengizinkan dua penerbangan lintas udara di bulan April 1960, sebelum Konfrensi Tingkat Tinggi Paris. Yang pertama pada tanggal 9, tidak begitu menarik perhatian Moskwa.

Ketenangan Soviet makin mendorong CIA untuk membuat misi besar terakhir. Sebagai ganti kehilangan operasi di Jerman dan untuk meningkatkan pengawasan Cina Komunis, CIA membangun basis di Taiwan, Atsugi di Jepang, Lahore dan Peshawar di Pakistan, dan Bodo di Norwegia. Kini mereka menawarkan untuk mengirim U-2 menyeberang ke Uni Soviet, dari Peshawar ke Bodo. Mereka ingin Powers menerbangkannya. Pada saat itu, Powers adalah pilot U-2 yang paling berpengalaman. Operasi lintas udara pengintaian, jadi hal rutin baginya. Awalnya ia menghawatirkan kemungkinan ditembak jatuh. Cerita horor soal POW (tahanan perang) Perang Korea cuci otak dan penyiksaan membuat CIA memperlengkapi pilot U-2 dengan kapsul sianida yang disembunyikan dalam koin dollar perak yang dibelah dan jarum beracun. Powers tidak pernah membawanya. Baginya ini soal pilihan, bukan keharusan. Namun ketika misi ini, ia melengkapi dompetnya dengan berbagai uang dari Amerika, Jerman, dan Turki juga jarum beracun.

Penerbangan Powers sunting

pada tanggal 1 Mei 1960 Powers memulai misinya Pukul 6 pagi waktu Peshawar, semua sistem sudah menyala. Powers menunggu izin untuk lepas landas, yang ia tahu tertahan di Washington. Pukul 6.20 lepas landas dan naik. U-2 menanjak dengan lintasan berbentuk parabola.

Melewati Khyber Pass, Himalaya yang membentang ke arah Cina dan kirinya Hindu Kush ke arah Timur Tengah. Tiga puluh menit setelah lepas landas, ia melapor ke Peshawar. Dua klik pada transmiter untuk memberi tanda bahwa sistem berjalan baik. Satu klik berarti lanjut sesuai rencana. Tiga klik, misi dibatalkan.

Pada ketinggian operasional, Powers melintasi perbatasan Soviet dekat Dushanbe, bekas Stalinabad. Jalurnya pada peta ditandai biru, dengan wilayah sasaran. Termasuk instruksi kontrol kamera dalam merah. Juga rute penyelamatan ke pangkalan alternate di Brown. Terbang dengan waktu dan kompas, Powers mengarah ke Tyuratam, sekitar 30 mil sebelah Timur Laut Aral.

Meskipun awan menutupi daratan, U-2 tidak dapat bersembunyi dari radar Soviet. Di Moskwa, Nikita Khrushchev terbangun oleh telepon dari menteri pertahanannya, Marsekal Rodion Malinovsky, yang berkata, "Kalau unit anti pesawat kita bisa tetap terjaga dan berhenti bersantai, saya yakin kita dapat menjatuhkan pesawat itu.".

Powers sudah satu setengah jam penerbangan saat ia sadar kehadirannya tercium. Sebuah jejak asap putih pesawat tempur supersonik kecil yang tidak terlihat, mengarah ke pesawatnya. Dalam beberapa menit ia melihatnya lagi, kali ini ke arah yang sama, jelas-jelas membuntutinya.

Ada ketakutan sedikit terhadap pesawat tempur Soviet, walaupun Mikoyan-Gurevich MiG-21 Fishbed baru mampu mengusung rudal udara ke udara AA-2 Atoll hingga 70.000 kaki. Yang lebih menghawatirkan adalah rudal darat ke udara SA-2 Guideline baru, dengan batas atas yang berimbang dengan batas U-2. Tapi alat pengacak dipasang pada ekor pesawat mata-mata ini, sehingga rudal yang diarahkan radar ini dapat dikalahkan. Powers terus laju tanpa gangguan.

Di antara awan terlihat Tyuratam. Untung-untungan, Powers mengaktifkan kamera dan berbelok ke Utara. Ia masih 50 mil lagi ke Chelyabinsk ketika hidung U-2 tiba-tiba mencuat ke atas. namun akhirnya bisa diatasi. Akhirnya Powers melaju dengan kontrol manual tanpa perhitungan pasti sambil menghidupkan dan mematikan kamera silih berganti dengan interval perkiraannya. Ia juga mengingat-ingat arahan yang pernah didapatnya. Sementara ia berusaha mempertahankan pesawat pada kecepatan di antara kecepatan atas dan kecepatan stall. Membatalkan berarti terbang 1.500 mil kembali ke Peshawar, lalu Adana dan terus ke Amerika karena misi gagal.

Namun Powers sudah melampaui cuaca yang paling buruk dan di depan adalah Sverdlovsk, kota kecil di Volga yang sekarang berkembang menjadi kota ke-10 terbesar di Uni Soviet, pusat industri/transportasi yang belum pernah dilintasi U-2. "Saya memutuskan untuk terus dan mencapai tujuan yang sudah direncanakan," tulis Powers di kemudian hari.

Begitu melewati Chelyabinsk, ia berputar 90 derajat ke kiri dengan hati-hati karena marjin kecepatan U-2 sangat sempit dan rentang sayapnya luas sehingga ujung luar sayap dapat mengalami gaya kontra dari mach sementara bagian dalam mengalami stall. Ia lalu melaju untuk melampaui seperempat kota bagian Barat Daya. Pengacau radar di pesawat bisa jadi membuat radar penuntun SAM terkunci. Tidak kurang dari 14 SAM ditembakkan terus menerus pada U-2 dan luput, bahkan mengenai MiG sendiri.

Powers tahu landasan di bawah tidak ditandai di petanya. Ia berusaha untuk melampauinya saat ia merasakan tumbukan dari belakang. Cahaya jingga memenuhi kokpit. "Ya Tuhan, sekarang saya rasakan!" gumamnya. Meski tembakan SAM luput, salah satu yang mendekati menyebabkan stabilizer kanan pesawat rusak.

U-2 mulai terjun, awalnya perlahan, lalu sayapnya yang rapuh lumpuh dan pesawat mulai jatuh dengan deras. Pakaian Powers mengempis, kabin kehilangan tekanan. Terguncang di kokpit, Powers berhasil membuka tutup pengaman tuas penghancuran tetapi tidak menyalakannya. Sadar bisa terperangkap, ia putuskan untuk segera terjun (eject). Powers menyobek petanya. Sadar koin akan jadi barang pertama yang diambil darinya, ia kantongi pin beracun dan membuang koin dollar peraknya. Nyaris menabrak kabel listrik, ia jatuh dengan keras di tanah garapan dekat sebuah kota dan segera dirubungi penduduk yang penasaran.

Ditangkap sunting

Insiden ini segera diketahui Presiden Eisenhower. Untuk menyembunyikan maksud penerbangan sebenarnya, ia menginstruksikan kantor pers NASA mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat tersebut tengah menjalankan penelitian cuaca dan kemungkinan jalurnya menyimpang ke wilayah udara terbatas Soviet setelah Powers melaporkan "gangguan pada peralatan oksigennya". Untuk meyakinkan pernyataan ini, pada 6 Mei, sebuah U-2 di NASA Flight Research Center di Edwards Air Force Base mendapatkan registrasi dan penandaan fiktif NASA untuk diperlihatkan ke kalangan media.

Meski ditutupi, tak urung insiden ini membuat ketegangan menyelimuti saat-saat menjelang konfrensi Paris . Perdana Menteri Nikita Khrushchev menginformasikan kepada pers internasional bahwa sebuah pesawat mata-mata Amerika telah ditembak jatuh di wilayah udara Soviet, seraya mengeluarkan pernyataan, "Kaum militer di Pentagon sepertinya tidak dapat menahan dorongan mereka untuk berperang." Tak ketinggalan ia pamerkan bagian-bagian dari reruntukan pesawat yang ditemukan.

Ketegangan terus berlanjut ditambah dengan ancaman Khrushcev untuk membalas dengan mengarahkan sasaran ke pangkalan U-2 pada 15 Mei 1960. Ia juga mengancam akan mundur dari Konfrensi Paris . Hal ini tentu saja bisa melumpuhkan pembicaraan perdamaian. Pernyataan awal Presiden Eisenhower bahwa ia tidak mengetahui adanya pesawat dimaksud, sulit diterima dan Khrushchev secara terbuka mempertanyakan niat Amerika dalam proses perdamaian.

Sementara negosiasi tingkat tinggi dimainkan, Powers dibawa ke Moskwa dan ditahan di Markas Besar KGB di Dhzerinsky Square. Di penjara Lubyanka, Powers digiring masuk ke ruang interogasi. Sebagai ganti seragam penerbangnya, ia mendapat overall longgar tanpa ikat pinggang dan sepatu tanpa tali, untuk mencegahnya bunuh diri.

Hanya dalam beberapa jam setelah insiden, Powers diinterogasi secara ketat melalui penerjemah namun ia bertahan untuk tidak mengungkap informasi kamera maupun ketinggiannya secara spesifik. Powers bersikukuh bahwa ia hanya keluar jalur dan melewati Uni Soviet secara tidak sengaja. Namun ia ditembak jatuh di atas Sverdlovsk, lebih dari 1.300 mil melampaui perbatasan, dan penangkapnya menemukan bukti berharga dari dirinya dan reruntukan pesawatnya. Kartu jati diri yang dikeluarkan Departemen Pertahanan/Departemen Angkatan Udara, berbagai mata uang, pisau berburu, pistol berperedam kaliber 22, dan pin yang kelihatannya biasa, ditemukan dalam kantong Powers. Powers bahkan tak lupa mengingatkan penangkapnya untuk memperlakukan benda tersebut dengan hati-hati. Kemudian diketahui dalam pin tersebut tersimpan sebuah jarum beracun.

Selama interogasi, Powers berharap dengan mengakui yang mungkin sudah atau bisa diketahui Soviet, ia dapat menutupi rahasia terbesar: misi mengintai Prancis dan Inggris selama Krisis Suez, kinerja U-2 sebenarnya, keberhasilan pesawat mata-mata Amerika. Powers baru sadar betapa kurangnya pelatihan bagi pilot U-2 untuk menghadapi interogasi. Ia tidak lupa saran seorang perwira intelijen di kesatuannya Detasemen 10-10, "Lebih baik kau katakan saja semua, toh, mereka tetap akan mengeluarkannya (semua informasi) darimu".

Powers diadili atas kegiatan mata-mata pada 19 Agustus 1960, saat ulang tahun ke-31. Di pengadilan, Powers melakukan "pengakuan sukarela" dimana ia mengungkapkan bahwa ia "meminta maaf dan sungguh-sungguh menyesal" atas aksinya. Diputuskan bersalah atas kejahatan melawan rakyat Soviet, Powers menerima hukuman 10 tahun penjara. Dianggap sebagai kaki tangan CIA, dan bukan anggota militer, Powers tidak diperlakukan sebagai tawanan perang.

Pada awalnya Khrushchev meyakinkan dunia bahwa Powers sudah tewas dan memberi kesempatan pada Eisenhower untuk berbohong soal penerbangan U-2. Ketika Khrushcev membuka yang sebenarnya, tidak hanya mempermalukan Eisenhower tetapi juga menyakitkan Partai Republik dalam pemilu 1960.

Februari 1962, Presiden John F. Kennedy setuju untuk menukarkan mata-mata Rudolf Abel dengan Powers. Pertukaran kedua tahanan ini dilakukan di Jembatan Glienicke, Berlin 10 Februari 1962 dan menjadi pertukaran mata-mata Timur-Barat yang paling dramatis selama era Perang Dingin. Rudolf Abel, mata-mata Soviet yang penuh misteri ditangkap agen FBI setelah mempersiapkan jaringan red spy di New York akhir 50-an. Operasi pertukaran mata-mata ini menjadi awal dari sekian banyak pertukaran tahanan Timur-Barat yang dilakukan di Jembatan Glienicke selama 27 tahun berikutnya di Berlin.

Akhir Kariernya di CIA sunting

Powers tidak memberikan detail program U-2 kepada Soviet tetapi tetap saja ia menerima sambutan dingin sekembalinya ke Amerika Serikat. Tidak hanya dituduh sebagai pembelot dan agen ganda, ia juga dikecam karena tidak melindungi pesawat revolusioner dengan menghancurkannya atau bunuh diri dengan racun. Meskipun oleh CIA ia dibersihkan dari tuduhan, Powers ditinggalkan oleh mantan-mantan bosnya di CIA. Mengetahui kondisi yang dilalui Powers saat beroperasi dan di penjara, Kelly Johnson menyewanya sebagai pilot uji dan menerbangkan U-2 untuk Lockheed hingga awal 1970. Ia kemudian mendapat pekerjaan sebagai pilot helikopter untuk stasiun televisi KNBC di Los Angeles. Saat menjalankan tugas pada 1 Agustus 1977, helikopter yang diterbangkannya jatuh hingga menewaskannya. Ia dimakamkan di seksi 11 Pemakaman Nasional Arlington dengan izin Presiden Amerika Serikat sesuai permohonan istrinya.

Duapuluh tiga tahun kemudian, 1 Mei 2000, Pejabat Amerika Serikat menganugerahkan keluarga Powers Medali Prisoner-of-War, medali penghargaan bergengsi bagi pengabdian (Distinguished Flying Cross and the National Defense Service). Penghargaan ini diserahkan dalam upara peringatan yang diadakan di Beale Air Force Base, bagian Utara Sacramento yang juga rumah bagi armada AS, U-2. Perayaan ini menandai 40 tahun insiden yang melibatkan Powers. Perayaan diakhiri dengan fly-by pesawat U-2.