Sekolah Santo Yakobus Jakarta

sekolah di Indonesia

Sekolah Santo Yakobus
Logo Sekolah Santo Yakobus
Iman Tanpa Perbuatan Pada Hakekatnya Adalah Mati

Didirikan 23 Agustus 1989
Jenis / Kelompok Sekolah Swasta Katolik dengan Kurikulum Nasional
Yayasan Yayasan Santo Yakobus
Lokasi Jalan Pegangsaan Dua KM. 3,5 - Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia
Kontak (021) 460 5050


Whatsapp Only:

PPDB Sekolah: 0822 9185 0028

Admin Daycare: 0838 9870 9206

Admin TK: 0852 8004 9931

Admin SD: 0852 8004 9930

Admin SMP: 0812 8316 9464

Admin SMA: 0821 2357 6998

Situs Sekolah http://www.yakobus.sch.id/

Sekolah Santo Yakobus adalah sebuah sekolah yang terletak di Jalan Pegangsaan Dua KM. 3,5 - Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia. Sekolah ini merupakan sekolah Katolik yang berdiri pada tanggal 23 Agustus 1989, di bawah naungan Paroki Kelapa Gading, Gereja Santo Yakobus. Berdasarkan tahun berdirinya, sekolah ini dapat digolongkan ke dalam sekolah yang masih baru berdiri. Namun, sudah cukup mampu untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki Spiritualitas yang unggul.

Sejarah

sunting
 
Foto gedung Sekolah Santo Yakobus.

Sekitar tahun 1985-an pertumbuhan penduduk di wilayah Kelapa Gading mulai bergerak dengan cepat. Laju pertumbuhan penduduk ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan jumlah umat Paroki Kelapa Gading pada saat itu. Seiring laju pertumbuhan penduduk di wilayah ini hadir keluarga-keluarga muda yang berperan dalam pertumbuhan jumlah umat paroki. Realitas masyarakat umum dan umat paroki yang demikian menantang para pelayan gereja Paroki Santo Yakobus untuk memikirkan masa depan umatnya, teristimewa anak-anak dari keluarga muda yang ada di wilayah paroki dan masyarakat Kelapa Gading pada umumnya. Sehingga timbullah pertanyaan: Pelayanan pastoral apa yang perlu dilakukan untuk melayani masyarakat yang makin berkembang ini? Lebih khusus lagi “bagaimana bentuk pelayanan yang harus diberikan kepada umat paroki dengan keluarga-keluarga muda yang memiliki anak-anak usia pra sekolah dan usia sekolah?”

Tantangan-tantangan tersebut mengantar para pengurus Dewan Paroki Santo Yakobus pada suatu kesimpulan bahwa pelayanan pastoral yang mendesak adalah pelayanan kategorial di bidang pendidikan dan kesehatan. Pelayanan kategorial ini dapat dijalankan melalui suatu wadah institusi yaitu suatu yayasan. Maka pada tanggal 23 Agustus 1989 Yayasan Santo Yakobus berdiri. Pendirian yayasan ini dikukuhkan dengan Akta Notaris R. Sudibio Djojopranoto, SH nomor 88. Akta no.88 ini menegaskan bahwa Yayasan Santo Yakobus adalah yayasan yang melayani bidang pendidikan dan kesehatan.

Sebagai perwujudan niat mulia dari yayasan dalam pastoral pendidikan untuk umat paroki dan masyarakat sekitar, maka pada tahun pelajaran 1989/1990 Sekolah Dasar Santo Yakobus dimulai. Karena minat dan kebutuhan umat serta masyarakat akan pendidikan bagi anak-anak mereka, maka pada tahun palajaran 1990/1991 dimulai pendidikan pra sekolah yaitu TK Santo Yakobus dengan kelas TK-A dan TK-B. Untuk menjamin kelanjutan dari pendidikan jenjang SD maka pada tahun pelajaran 1995/1996 didirikan SMP Santo Yakobus dan pada tahun pelajaran 1998/1999 berdirilah SMA Santo Yakobus.

Untuk pelayanan pastoral di bidang kesehatan, Gereja St. Yakobus sejak tahun 1988 telah mendirikan suatu Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) yang kini telah menjadi Klinik Pratama, dengan unit pelayanan: Poli Umum, Poli Gigi, dan Laboratorium. Klinik Pratama ini diberi nama “Bina Kasih”. Klinik Pratama Bina Kasih melayani pemeriksaan dan perawatan kesehatan para murid dan siswa/i Sekolah Santo Yakobus, dan warga masyarakat umum.

Logo sekolah

sunting
 
Logo Sekolah Santo Yakobus yang lama (1989-2007).

Logo sekolah Santo Yakobus telah mengalami perubahan dari logo lama menjadi logo baru sejak tahun 2007. Perubahan logo ini dilakukan oleh sekolah bersamaan dengan peresmian gedung baru dari Sekolah Santo Yakobus.

 
Logo Sekolah Santo Yakobus.

Logo baru milik Sekolah Santo Yakobus mempunyai tiga unsur yang menjadi semboyan pelayanan sekolah tersebut, yaitu iman, moral, dan ilmu, yang divisualisasikan dalam bentuk:

Salib dan Merpati
Salib dan Roh Kudus (dilambangkan dalam rupa merpati) melambangkan semangat Kristus yang tampil dan bekerja membentuk manusia-manusia utuh yang beriman.
Daun-daun
Tiga pasang daun yang tumbuh pada batang pohon yang dilambangkan oleh salib Kristus sebagai sumber kehidupan manusia ciptaan baru yang bermoral.
Buku
Bentuknya yang terbuka melambangkan sikap yang terbuka untuk senantiasa belajar dalam kehidupan dan peka terhadap kebutuhan sesama, serta siap dalam menghadapi tuntutan zaman.

Sedangkan arti warna-warna yang terdapat dalam lambang tersebut adalah:

Biru
Berbobot dan stabil.
Merah
Dinamis, hidup, dan bergerak.
Kuning
Harapan, cahaya, dan Roh Kudus.

Rasul pelindung Yayasan dan Sekolah Santo Yakobus

sunting
 
Patung Rasul Yakobus.

Rasul pelindung Yayasan dan Sekolah Santo Yakobus adalah Santo Yakobus Besar.

Yakobus adalah anak Zebedeus dan kakak Yohanes Rasul. Ia disebut Yakobus Tua sekadar untuk membedakan dia dari Yakobus Muda, yang juga seorang rasul Yesus. Sebutan itu disesuaikan dengan kondisi tubuhnya yang tinggi dan besar serta umurnya yang lebih tua daripada Yakobus muda. Yesus memanggil dia bersama adiknya Yohanes sebagai murid-Nya tatkala mereka sedang memperbaiki pukatnya di tepi pantai Genezareth. Jelaslah bahwa mereka adalah nelayan.

Bersama dengan Petrus dan Yohanes, Yakobus Tua termasuk kelompok Rasul Inti yang dipilih Yesus. Mereka bertiga turut menyaksikan peristiwa pemuliaan Yesus di atas Gunung Tabor dan peristiwa sakratul maut Yesus di taman Zaitun. Yakobus tua adalah seorang rasul yang kokoh iman kepercayaannya dan sangat setia pada Yesus. Dialah yang menyuruh Yesus menjatuhkan api dari langit untuk memusnahkan orang-orang Samaria yang tidak mau menerima Yesus dan murid-murid-Nya. Mungkin karena kedudukan mereka dalam kelompok dua belas Rasul Inti dan karena semangat imannya, Yesus menamakan kedua Rasul bersaudara itu (Yakobus Tua dan Yohanes) “Putera-putera Halilintar”.

Ibunya meminta kepada Yesus agar diberi kedudukan terhormat dalam Kerajaan Kristus. Terhadap permintaan ini, Yesus dengan tenang meminta mereka memikirkan apakah mereka sanggup meminum piala penderitaanNya. Ketika mereka mengatakan “sanggup meminumnya”, Yesus mengatakan bahwa mereka akan meminum piala penderitaan itu, tetapi hal duduk di dalam Kerajaan Allah hanyalah diberikan kepada orang yang berkenan kepada Allah Bapa.

Ramalan Yesus akan kematian Yakobus akan segera terpenuhi. Yakobuslah Rasul yang pertama minum piala kemartiran. Atas perintah Herodes Agripa I, ia dijatuhi hukuman pancung pada tahun 43/44. Menurut tradisi yang berkembang Yakobus mengunjungi Spanyol sebelum kematiannya. Relikwinya sangat dihormati di Santiago de Compostela, Spanyol. Tempat ini sekarang menjadi suatu tempat ziarah termashyur.

Gedung sekolah

sunting
 
Ilustrasi perspektif dari gedung Sekolah Santo Yakobus.

Sekolah Santo Yakobus tergolong memiliki luas tanah yang cukup besar bila dibandingkan dengan luas tanah dari sekolah-sekolah lain di daerah Jakarta Utara. Sekolah ini juga memiliki fasilitas umum yang terletak di dalam kawasan sekolah seperti adanya"Klinik Pratama Bina Kasih serta Stasi Santo Yakobus yang berfungsi sebagai gereja kecil .

Kepala Sekolah

sunting

Berikut ini adalah daftar kepala setiap unit di Sekolah Santo Yakobus:

  • Kepala TK Santo Yakobus: Kristina Risnawati, S.Psi.
  • Kepala SD Santo Yakobus: Ch. Lady Suryani, S.Pd.
  • Kepala SMP Santo Yakobus: Petrus Sutrisno, S.S.
  • Kepala SMA Santo Yakobus: Eko Hadi Purnomo.

Stasi Pegangsaan Dua

sunting
 
Ilustrasi perspektif dari aula lantai 5 Sekolah Santo Yakobus yang digunakan sebagai stasi.

Stasi Pegangsaan Dua merupakan stasi yang berada dalam Paroki Kelapa Gading, Gereja Santo Yakobus, Jakarta. Stasi Pegangsaan Dua terletak di lantai 5 Sekolah Santo Yakobus, Kelapa Gading.[1] Stasi ini kerap digunakan umat Paroki untuk perayaan ekaristi mingguan dan perayaan ekaristi dalam lingkungan Sekolah Santo Yakobus.

Referensi

sunting
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-06. Diakses tanggal 2007-09-09. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting