Gulma laut (Inggris: seaweed) merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut.

Gulma laut Codium Fragile

Gulma Laut merupakan anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga (ganggang). Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Di beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatra, gulma laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, gulma laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatra, gulma laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Aceh.

Seorang ibu memanen gulma laut di Zanzibar

Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak dibudidayakan di antaranya Euchema cottonii dan Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya gulma laut ini di antaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Istilah "rumput laut" sunting

Pengertian "rumput laut" dalam penggunaan sehari-hari adalah rancu secara botani, karena dipakai untuk merujuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda.

Dalam bahasa Indonesia, istilah "rumput laut" dipakai untuk menyebut baik gulma laut (seaweed) dan lamun (seagrass).

Klasifikasi dan pemerian sunting

Gulma laut termasuk dalam botani laut (tumbuhan laut). Gulma laut secara umum dibagi dalam 4 kelas yaitu gulma laut merah (alga merah), gulma laut hijau (alga hijau), gulma laut hijau biru (alga hijau-biru) dan gulma laut coklat (alga coklat). Gulma laut merupakan sekelompok tumbuhan sejati anggota kelompok monokotil yang telah beradaptasi dengan air laut, bahkan tergantung pada lingkungan ini. Lamun kurang berarti secara ekonomi bagi manusia, tetapi padang lamun menjadi tempat hidup yang disukai berbagai penghuni perairan laut dangkal di daerah tropika.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma laut:[1]

  • Kejernihan air laut
  • Suhu perairan sejuk
  • Arus laut tidak begitu besar
  • Kedalaman laut antara 20–30 m

Referensi sunting

Pranala luar sunting