Gunung Ebal

gunung di Palestina

Gunung Ebal (bahasa Arab: جبل عيبال Jabal ‘Aybāl; bahasa Ibrani: הר עיבלHar ‘Eival; bahasa Inggris: Mount Ebal) adalah satu dari dua gunung di dekat kota Nablus di wilayah Tepi Barat (yaitu bekas kota kuno Sikhem), yang membentuk sisi utara lembah di mana Nablus berada; sisi selatan dibentuk oleh gunung Gerizim.[1] Gunung ini merupakan yang tertinggi puncaknya di Tepi Barat, menjulang 940 meter (3084 kaki) di atas permukaan laut, sekitar 59 meter (194 kaki) lebih tinggi daripada gunung Gerizim.[2] Luas gunung Ebal sekitar 18 km persegi (6.5 mil persegi),[3] terutama terdiri dari batu kapur.[4] Pada lerengnya ditemukan sejumlah gua yang asalnya diduga merupakan tambang batu,[5] dan di kaki gunung sebelah utara ditemukan sejumlah makam.[6]

Pemandangan kota Tel Aviv dari gunung Ebal.

Catatan Alkitab

sunting

Dalam Kitab Ulangan tercatat perintah untuk mendirikan mezbah di gunung Ebal, dengan menggunakan batu-batu alam (bukan batu pahatan), dan dikapur putih,[6] untuk mempersembahkan korban pendamaian, makan di sana dan menuliskan kata-kata "kitab hukum" Musa di atas batu.[7] Menurut versi Kitab Ulangan dalam Taurat Samaria, perintah itu sebenarnya mengacu kepada gunung Gerizim yang dianggap tempat kudus oleh orang Samaria.[8] Ada pakar yang menganggap versi Samaria ini lebih tepat, mengingat orang Yahudi yang menyunting Teks Masoret dan Septuaginta bersikap bias terhadap orang Samaria, sehingga tidak mau merujuk kepada tempat sucinya.[8] Ada naskah yang termasuk Gulungan Laut Mati mendukung keakurasian Taurat Samaria mengenai gunung Gerizim, bukan gunung Ebal, sebagai tempat suci.[9]

Dalam Kitab Yosua, setelah pertempuran melawan Ai, Yosua melaksanakan perintah itu dengan membangun mezbah dari batu-batu yang tidak dipahat di gunung Ebal, lalu bangsa Israel mempersembahkan korban pendamaian di atasnya, hukum Musa ditulis di atas batu, dan orang Israel membagi diri menjadi 2 kelompok sebagaimana petunjuk yang ditulis dalam Kitab Ulangan serta mengucapkan berkat dan kutuk tepat seperti yang diperintahkan.[10] Ada dugaan bahwa perbuatan Yosua itu mendahului penyusunan Kitab Ulangan, yaitu penulisan perintah membuat mezbah dan tindakan-tindakan yang dilakukan itu dibuat berdasarkan apa yang dilakukan oleh Yosua, bukan ditulis sebelumya.[11]

Dalam catatan Alkitab, terdapat pohon besar (terebinth), yang terletak di dekat mezbah, dan telah ada sejak zaman leluhur Yakub, di mana Yakub menguburkan berbagai berhala di bawah pohon itu.[12] Menurut sebuah midrash, salah satu berhala ini, dalam bentuk burung dara, kemudian ditemukan oleh orang Samaria dan digunakan dalam ibadah mereka di gunung Gerizim.[13]

Arkaeologi

sunting
 
Reruntuhan mezbah di gunung Ebal, foto 27 September 2012.

Di bagian atas gunung, di sebelah barat, terdapat reruntuhan tembok-tembok besar yang disebut Al-Kal'ah, dan di sebelah timurnya terdapat reruntuhan lain yang disebut Kunaisah.[13] Namun, bekas-bekas yang lebih penting ditemukan di sebelah utara. Sebagaimana di banyak tempat di wilayah itu, pada abad ke-20 ditemukan timbunan batu besar di atas gunung Ebal; yang ini oleh orang lokal disebut el Burnat (bahasa Arab untuk "topi"), dan pertama kalinya ditemukan oleh Adam Zertal,[14] di dalam bentuk alamiah amphitheater.[2] Penelitian arkeologis menemukan sejumlah pecahan tanah liat yang diperkirakan dari tahun 1220-1000 SM, yang tidak dijumpai di bekas-bekas sekitarnya,[2] dan penggalian yang lebih saksama dilakukan pada tahun 1987.[2] Ekskavasi ini menemukan sebuah struktur bertembok besar, tampaknya dibangun langsung di dalam batu karang, tanpa jalan masuk atau lantai, dan diisi dengan lapisan-lapisan batu, abu dan tanah;[2] di sebelah barat daya ditemukan dua area berlantai yang dipisahkan oleh sebuah tembok yang tingginya berbeda di dua ujung dan dikelilingi oleh tembok berbentuk lonjong.[2] Tulang-tulang yang dibakar perlahan-lahan dijumpai di tempat ini, dan setelah dianalisis ternyata berasal dari sapi, kambing, dan rusa.[2]

Mezbah ini diyakini sebagai yang didirikan oleh Yosua, meskipun pengisian sebagian mezbah, tampaknya bercorak Asyur,[2] sebagaimana yang ditulis di kitab Keluaran kosong dengan papan-papan[15]) - dan tembok di antara dua tempat berlantai adalah jalan naik (menurut larangan tidak boleh ada tangga di kitab Keluaran,[16] Lokasi ini menimbulkan persoalan dengan catatan Alkitab, karena terletak di sebelah utara, bukan di sebelah selatan menghadap gunung Gerizim, sehingga penyampaikan kutuk dan berkat di sana dan di gunung Gerizim tidaklah mudah dilakukan.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ "Photograph of the southern face of the mountain". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-21. Diakses tanggal 2012-08-22. 
  2. ^ a b c d e f g h i Matthew Sturgis, It aint necessarily so, ISBN 0-7472-4510-X
  3. ^ ibid
  4. ^ Cheyne and Black, Encyclopedia Biblica
  5. ^ ibid
  6. ^ a b Jewish Encyclopedia
  7. ^ Ulangan 27, terutama Ulangan 27:4–8.
  8. ^ a b Peake's commentary on the Bible
  9. ^ Charlesworth, James H. "The Discovery of an Unknown Dead Sea Scroll: The Original Text of Deuteronomy 27?" http://magazine.owu.edu/2012Summer-Charlesworth.html Diarsipkan 2023-08-10 di Wayback Machine.
  10. ^ Yosua 8:31-35
  11. ^ Richard Elliott Friedman, Who wrote the Bible; Jewish Encyclopedia, Book of Joshua, Deuteronomy, et passim
  12. ^ Kejadian 35, terutama Kejadian 35:4
  13. ^ a b Jewish Encyclopedia
  14. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-29. Diakses tanggal 2012-08-22. 
  15. ^ Keluaran 27
  16. ^ Keluaran 26

Pranala luar

sunting

32°14′02″N 35°16′24″E / 32.234°N 35.2733°E / 32.234; 35.2733