Kwee Ceng

(Dialihkan dari Guo Jing)


Guo Jing (Hanzi: 郭靖; Pinyin: Guō Jìng, Hokkien: Kwee Ceng, meninggal 31 Januari 1273) adalah tokoh fiksi utama yang muncul pada cerita Legenda Pendekar Pemanah Rajawali, sebuah novel yang ditulis oleh penulis Tiongkok Jin Yong. Guo Jing juga muncul sebagai tokoh pendukung di bagian kedua dari trilogy Rajawali, yaitu Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali. Dia adalah keturunan dari keluarga militer (Di awal cerita, Guo Jing pernah mengatakan bahwa dia adalah keturunan dari Guo Sheng, salah satu dari 108 pendekar Liangshan)

Infobox orangKwee Ceng

Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpemanah Edit nilai pada Wikidata
Murid dariSeven Freaks of Jiangnan (en) Terjemahkan, Jebe, Hong Qigong (en) Terjemahkan, Ma Yu (en) Terjemahkan, Zhou Botong (en) Terjemahkan dan Huang Yaoshi (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
MuridGuo Xiang (en) Terjemahkan, Guo Fu (en) Terjemahkan dan Guo Polu (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
KonflikThe Duel on Mount Hua (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Pasangan nikahHuang Rong (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
AnakGuo Fu (en) Terjemahkan, Guo Xiang (en) Terjemahkan, Guo Polu (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Orang tuaGuo Xiaotian (en) Terjemahkan Edit nilai pada WikidataLi Ping (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata

Biografi

sunting

Deskripsi Karakter

sunting

Guo Jing dideskripsikan dalam cerita adalah seorang yang mempunyai alis coklat yang tipis dan bermata besar, dengan perawakan tinggi besar, dan campuran warna kulit hitam dan terang. Dia sering kali di deskripsikan sebagai tokoh yang dungu, "lambat" dan sukar berbicara / gagap, sehingga sangat bertentangan dengan kekasihnya, si cerdas dan lucu Huang Rong

Yang sangat menyolok dari seorang Guo Jing, di luar dari "kelambatan" nya, adalah keteguhannya dalam loyalitas membela negara, serta keteguhannya terhadap tradisi leluhur. Guo Jing bukannya tanpa cela, karena memegang teguh moralitas nya, dalam Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali, dia hampir saja memotong tangan anak nya Guo Fu karena telah memotong tangan Yang Guo

Ilmu Silat Guo Jing

sunting

Ketika menanjak usia pemuda, Guo Jing telah menjadi seorang pesilat yang tangguh pada zamannya. Hal itu juga didukung karena suatu hari, ada seseorang yang merawat & memberikan rempah-rempah serta obat-obat yang sangat berkhasiat pada seekor ular hingga 20 tahun lamanya. Namun, saat orang itu hendak merebus ular itu dan sedang mempersiapkan perlengkapan masaknya di dapur tiba-tiba Guo Jing lewat dan ular itu menyerang Guo Jing, Guo Jing pun menghisap darah ular itu hingga habis dan menjadi jauh lebih kuat & sakti sehingga ilmu tenaga dalamnya bila dilatih selama sebulan dapat setara dengan orang lain yang belajar tenaga dalam selama 40 tahun.Karena itu saat usia Guo Jing masih muda ia dapat sesakti Racun Barat, Sesat Timur, dll. Di akhir cerita Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali, dia ditempatkan sebagai salah satu tokoh dari 5 Tokoh Legenda, dengan julukan Pendekar dari Utara (Bei Xia, 北俠), sebagai suksesor / penerus gurunya Pengemis Utara', Ang Cit Kong (北丐, 洪七公). Beberapa jurus / ilmu yang dikuasai nya antara lain

Memanah ala Mongolia dan Gulat Bebas

sunting

Guo Jing pernah tinggal di antara para pemanah pemanah terbaik yang pernah ada pada zaman kekuasaan Mongolia, dan pernah di ajar selama satu dekade oleh Jebe, seorang pemanah besar dan pemimpin militer Mongolia. Yang paling terkenal adalah ketika Guo Jing memanah langsung 2 elang dengan sebuah anak panah, sewaktu dia kecil. Dia juga mahir dalam Gulat Bebas ala Mongolia.

Ilmu Silat Jiangnan Qi Guai (江南七怪武功)

sunting

Pertama kali, Guo Jing dikenalkan dengan ilmu silat leluhurnya, adalah dari Jiangnan Qi Guai (lit. "Tujuh Manusia Aneh dari Jiangnan / Tujuh Manusia Aneh dari Kanglam"), 7 pendekar dari kota Jiaxing selatan, yang menemukan Guo Jing ketika berumur 6 tahun. Mereka kemudian mengajarkan Guo Jing beberapa ilmu silat, dengan harapan ketika Guo Jing menginjak usia 18 tahun, dia bisa bersaing dengan Yang Kang (楊康), murid dari Pendeta Tao Qiu Chuji (丘處機) dari Quanzhen. Jiangnan Qi Guai bukanlah para ahli silat yang tersohor, tetapi pelatihan mereka kepada Guo Jing, menjadikan Guo Jing mempuyai dasar ilmu silat untuk menguasai ilmu yang lebih tinggi yang nantinya akan dipelajarinya selama hidupnya.

Quanzhen Pai Wu Gong (Aliran Quanzhen) (全真派武功)

sunting

Tetua aliran Quanzhen, Ma Yu (馬鈺), Qiu Chuji (丘處機), dan Wang Chuyi (王處一), mengajarkan Guo Jing beberapa aspek dasar dari silat aliran Quanzhen, seperti misalnya teknik qigong (氣功). Guo Jing juga memahami dasar dari kitab 9 Yin dan pernah melihat formasinya dalam pertempuran sebenarnya. tapi sayang gurunya ini mati di tangan Yang Kang (sepupunya sendiri), dan racun barat (Auwyang Hong).

Xianglong Shiba Zhang (18 Pukulan Menaklukan Naga) (降龍十八掌/降龙十八掌)

sunting

Adalah jurus silat yang sangat terkenal dan menakutkan dari kelompok pengemis. Diciptakan dengan menggunakan prinsip prinsip dari buku I Ching. Diajarkan kepada Guo Jing oleh Pengemis Utara Hong Qigong (洪七公). Jurus ini menjadikan Guo Jing sebagai pesilat yang tangguh. Dan ditambah Dengan ilmu silat dari Zhou Botong, yaitu jurus kitab 9 Yin, Dan akhirnya dia menjadi pendekar terhebat di waktu itu.

Kongming Quan (Kepalan Kosong) (七十二路空明拳)

sunting

Ilmu ini diajarkan kepada Guo Jing oleh saudara angkatnya Zhou Botong (周伯通) ketika di Pulau Bunga Tho /Peach Blossom Island (桃花島). Ilmu ini memberikan Guo Jing alternatif daya serang dalam menjalankan ilmu Xianglong Shi Ba Zhang. Bukunya sendiri mendeskripsikan ilmu ini adalah kebalikan dari ilmu Xiang Long Shi Ba Zhang. Ilmu ini menjadikan Guo Jing menstimulasikan beberapa ilmu silat dengan tangannya, yang kadang membuat bingung musuhnya.

Jiu Yin Zhen Jing / Kiu Im Cin Keng (Kitab 9 Yin)(九陰真經)

sunting

Adalah kitab ilmu silat yang paling didambakan dalam eranya, yang memuat perkembangan teknik qiqong yang luar biasa, dan ilmu silat yang luar biasa. Dengan menguasai ilmu ini, menjadikan Guo Jing bisa memaksimalkan seluruh potensi dan skill yang pernah dia pelajari. Kitab ini membuat Guo Jing menjadi salah satu pendekar terbesar. Cerita lengkap: Pada zaman dahulu,terdapat seorang sastrawan terkenal di sebuah kerajaan, ia diperintahkan oleh Kaisar untuk menyalin 50.000 jurus dari kitab - kitab jurus - jurus Kungfu kerajaan tanpa henti siang dan malam.Karena ia terlalu banyak menyalin,ia sampai - sampai mendapat inti dari Kungfu.Setiap orang tidak tahu itu,namun pada suatu hari kerajaan itu diserang oleh sebuah kerajaan besar,kerajaan itu pun kalah karena prajuritnya kalah,pada saat itu pula ia mengeluarkan jurus Kungfunya untuk melawan ratusan juta prajurit musuh hingga ia menang. Kembali ke masa kini... ia pun diajarkan jurus ini oleh Chiu Pek Thong yang juga adik seperguruan pemegang kitab 9 Yin.Sebenarnya ia berhasil mendapatkan kitab itu dari kakaknya dan dipercaya untuk menjaganya,namun pada suatu hari kakaknya diberi racun yang dahsyat oleh Racun Barat,ia pun hampir kehabisan tenaga karena racunnya hingga ia mati.Namun,pada saat peti matinya akan ditutup datanglah Racun Barat dan ingin merebut buku itu yang diselipkan dibawah tangan kakak Chiu Phek Thong,pada saat ia akan mengambil bukunya,tiba-tiba ia diserang oleh kakak Chiu Phek Thong (hanya dengan satu sentuhan) karena ternyata ia masih menyimpan sedikit tenaga cadangan, pada saat itu Racun Barat terpental jauh dan lari terbirit - birit dan kakak Chiu Phek Thong langsung meninggal (asli) dengan posisi berdiri.Chiu Phek Thong dilarang untuk sedikitpun mempelajarinya apa lagi mengajarkannya.Karena ia ingin melakukan apa kata kakaknya, ia memisahkan/merobek kitab itu dan membawa dan menguburkannya di puncak suatu gunung.Namun,saat ia ingin menyembunyikan satunya lagi di tengah jalan ia bertemu dengan Sesat Timur dan istrinya, mereka mabuk namun istri dari Sesat Timur tidak,ia ingin memberikan seisi kitab itu kepada suaminya.Ia pun berkata bahwa kitab itu palsu dan menyuruhnya untuk memberi lihat kitab itu,karena mabuk,Chiu Phek Thong pun memberikannya,istri Sesat Timur pun membaca seluruh kitab itu dengan sangat singkat,dengan kepintarannya ia dapat menghafalnya dengan sekali baca dan mengembalikan buku itu kepada Chiu Phek Thong dan berkata,"Buku ini banyak dijual di pasar!" dan mulai beradu mulut dengan Chiu Phek Thong dan akhirnya Chiu Phek Thong berkata, "Sialan! Buku ini palsu!"dan merobek - robeknya hingga kecil,istri Sesat Timur berkata,"mungkin kitab yang asli telah dicuri oleh Racun Barat."(karena tersapat cerita yang telah diceritakan diatas tersebut) lalu Chiu Phek Thongpun bergegas bertemu Racun Barat dan berkelahi, iapun kalah dan ia bersumpah akan mempelajari ilmu - ilmu Kungfu untuk melawannya,sementara itu saat istri Sesat Timur di rumah ia menyalinnya ke buku lain dan karena kelelahan iapun meninggal setelah menyalin buku itu.Beberapa tahun kemudan saat Chiu Phek Thong bertemu dengan Kwee Ceng ia berlatih tarung bersamanya,tiba - tiba belati Kwee Ceng jatuh,belati itu dibungkus oleh kulit manusia,di situ terdapat tulisan - tulisan namun Kwee Ceng mengatakan dia tidak tahu apa artinya,lalu Chiu Phek Thong melihat,ternyata di tahu arti dari tulisan itu ternyata tulisan itu adalah isi dari kitab 9 yin dan takut karena ia dilarang mengajarkannya kepada siapapun,namun ia punya ide untuk mengajarkan ia tanpa memberitahukan bahwa itu adalah jurus dari kitab 9 yin.

Ilmu Silat Pulau Bunga Tho (桃花島武功)

sunting

Setelah menikah dengan Huang Rong (黃蓉), Guo Jing juga belajar ilmu silat dari ayah mertua nya, Si Sesat dari Timur Huang Yaoshi(Oe Yok Soe) (黃藥師), pemilik dari Pulau Bunga Tho/persik. Tidak jelas, apakah pelajaran yang diterima Guo Jing dari mertuanya ini, sampai selesai atau tidak, tetapi paling tidak, Guo Jing telah belajar ilmu Huang Yaoshi yang paling terkenal: Tusukan Jari (彈指神通). Ilmu Pulau Bunga Tho sangat komplek dan memerlukan kecerdasan yang tinggi untuk mencapai / menguasainya, yang mana tidak didapatkan di diri Guo Jing

Shuang Shou Hu Bo (Teknik mempergunakan kedua tangan dengan sama baiknya)(雙手互搏) (Hokkien: Khong Beng Kun)

sunting

Guo Jing diajarkan ini dari Zhou Botong (hokkien: Chiu Phek Thong),sebenarnya jurus ini tercipta pada saat Zhou Botong mengatakan bahwa ia latihan dengan cara tangan kiri kita kita anggap sebagai musuh tangan kanan dan bertarung, Guo Jing pun mendapat sebuah ide untuk menjadikan tangan kiri Guo Jing - tangan kanan Zhou Botong berteman dan tangan kanan Guo Jing - tangan kiri Zhou Botong bermusuhan,namun Zhou Botong mendapat sebuah ide lain yaitu melakukan: jari tangan kanan kita menunjuk kedepan dan membuat pola persegi sedangkan tangan kiri lingkaran dengan sempurna pada waktu bersamaan (untuk memisahkan pikiran antara sebelah kiri - kanan tubuh kita sehingga kita dapat menggunakan dua jurus yang sama secara bersamaan.

Perjalanan Hidup

sunting

Legenda Pendekar Pemanah Rajawali / The Legend of the Condor Heroes / Sin Tiauw Eng Hong

sunting

Menceritakan ketika Guo Jing tinggal di Mongolia, ketika ibunya Li Ping melarikan diri setelah dinasti Jin (1115-1234) menyerang dinasti Song (960-1279)

Pada masa kecilnya, Guo Jing berteman baik dengan Tolui, putra Genghis Khan, dan menjadikannya sebagai saudara angkat. Nantinya, setelah Guo Jing belajar ilmu silat dari 7 Manusia Aneh dari Kanglam, Genghis Khan meminta Guo Jing untuk menjadi pengikut setianya

Dikarenakan janji yang dibuat beberapa tahun sebelumnya, Guo Jing meninggalkan Mongolia menuju negara Jin (1115-1234) untuk bertemu Yang Kang, anak dari saudara angkat ayahnya/sepupunya yang hilang. Dan dari sinilah dimulai perjalanan Guo Jing, dari seorang pendekar tidak dikenal, sampai menjadi seorang pesilat yang tersohor.

Kembalinya Pendekar Rajawali / The Return of the Condor Heroes / Sin Tiauw Hyaplu

sunting

Cerita ini mengisahkan beberapa tahun setelah berakhirnya cerita Legenda Pendekar Pemanah Rajawali. Mengisahkan Guo Jing yang harus menghadapi anak dari saudara angkatnya, Yang Kang. Nama anak tersebut adalah Yang Guo(Yoko), yang berarti "memperbaiki kesalahan". (Nama Guo pada nama Guo Jing, adalah nama marga, beda arti dan tulisan pada nama Yang Guo)

Cerita ini mengetengahkan tentang hubungan terlarang antara Yang Guo dan Xiao long lie. Xiao long lie adalah guru dari Yang Guo, dan dalam dunia persilatan, tidak diperbolehkan adanya cinta antara guru dan murid.

Di dalam kisah ini, diceritakan Guo Jing dan Huang Rong(Young Er) mempunyai 3 orang anak, 1 anak perempuan bernama Guo Fu, dan 2 orang kembar Guo Xiang (perempuan) dan Guo Polu (laki laki), yang ke 2 nya mempunyai arti yang sangat mendalam. Xiang diambil dari nama kota Xiangyang, di tepi sungai Han. Sedangkan Guo Polu berarti "mengalahkan / mengusir orang barbar" (dalam arti kata mengusir orang Mongol. Nama Guo Xiang, muncul singkat dalam bagian ke 3, Trilogy Pendekar Rajawali The Heavenly Sword and the Dragon Saber

Kelahiran dan Kematian

sunting

Tidak diketahui secara pasti, kapan Guo Jing lahir. Banyak silang pendapat di beberapa bab di buku nya. Kelahirannya seharusnya sekitar bulan 10. Di dalam bab 3 di buku Legenda Pendekar Pemanah Rajawali dikatakan: Bulan Merah tampak di langit tinggi waktu tengah malam, sehingga kelahirannya seharusnya ketika bulan bersinar penuh, antara tanggal 11 sampai 20 pada penanggalan kalender china. Semua tanggal tersebut berada di bulan ke 10 (bulan 11 dalam penanggalan masehi). Jadi Guo Jing diperkirakan lahir di bulan November tahun 1188/1196/1200/1201

Berdasarkan Kisah Golok Naga / The Heavenly Sword and Dragon Saber/To Liong To, Guo Jing meninggal tepat ketika kota Xiang yang jatuh ke tangan musuh. Berdasarkan sejarah, kejatuhan Xianyang terjadi pada hari Yichou, bulan Zhengyue', 1273 (dalam penanggalan masehi: 31 Januari, 1273)

Film dan Adaptasi TV

sunting

Banyak actor yang telah memainkan pertan Guo Jing dalam sebuah film atau serial TV, termasuk

Pranala luar

sunting