Hanaoka Seishū

dokter asal Jepang


Hanaoka Seishū (華岡 青洲, 23 Oktober 1760 – 21 November 1835) adalah seorang ahli bedah asal Jepang pada masa zaman Edo dengan pengetahuannya tentang obat herbal Tiongkok, serta teknik bedah Barat yang telah ia pelajari melalui Rangaku (secara harfiah "ilmu asal Belanda", dan secara luas "ilmu asal Barat"). Hanaoka merupakan orang yang pertama kali melakukan pembedahan menggunakan alat anestesi.

Hanaoka Seishū
Hanaoka Seishū, Ahli bedah Jepang abad 18 dan 19
Hanaoka Seishū
Lahir23 Oktober 1760[1]
Hirayama, Naga District, Kii Province, (now Wakayama Prefecture), Japan
Meninggal21 November 1835 (umur 75)
Jepang
Tempat tinggalJepang
KebangsaanJepang
KewarganegaraanJepang
AlmamaterKyoto, Jepang
Dikenal atasorang pertama yang melakukan operasi menggunakan anestesi
Karier ilmiah
BidangDokter, ahli bedah
InstitusiJepang
Pembimbing akademikNangai Yoshimasu (1750-1813)[2]
TerinspirasiYoshio Kōsaku (1724-1800)[3][4]

Kenryu Yamato (1740-1780)

Hanaoka Jikido
MenginspirasiShutei Nakagawa (1773–1850)[5] Gencho Homma (1804-1872)[1][6]

Sejarah

sunting

Hanaoka menyelesaikan studinya dengan mengambil jurusan ilmu kedokteran di Kyoto, dan menjadi seorang praktisi medis di wilayah prefektur Wakayama, di dekat Osaka, tempat dirinya dilahirkan. Seishū Hanaoka belajar pengobatan tradisional Jepang serta bedah ala Eropa. Karena pemaksaan diri dari bangsa Sakoku pada waktu itu,[7] beberapa istilah medis asing diizinkan masuk ke Jepang pada saat itu. Hal ini membatasi paparan dari Hanaoka dan dokter Jepang lainnya untuk mengembangkan gaya medis ala Barat.

Perumusan tsūsensan

sunting
 
Datura stramonium, juga dikenal sebagai Korean morning glory, thorn apple atau jimson weed)

Hanaoka merasa penasaran ketika ia belajar tentang ramuan mafeisan Hua Tuo. Dimulai pada sekitar tahun 1785, Hanaoka mencari tahu kembali untuk membuat senyawa yang akan memiliki sifat farmakologis mirip dengan mafeisan Hua Tuo.[1] Istrinya yang menjadi percobaan sebagai sukarelawan, dan kehilangan penglihatannya karena efek samping yang buruk. Setelah bertahun-tahun penelitian dan eksperimen, ia akhirnya mengembangkan formula yang ia beri nama tsūsensan (juga dikenal sebagai mafutsu-san). Mirip dengan Hua Tuo, senyawa ini terdiri dari beberapa ekstrak tanaman berbeda, seperti:[8][9][10]

Budaya populer

sunting

Penulis asal Jepang Sawako Ariyoshi menulis sebuah novel berjudul, The Doctor's Wife (berbahasa Jepang 華岡青洲の妻), yang diangkat berdasarkan kehidupan nyata Hanaoka Seishū yang bercampur dengan konflik fiksi antara ibu dan istrinya. Novel ini kemudian difilmkan pada tahun 1967 dan disutradarai oleh Yasuzo Masumura, Hanaoka Seishū no tsuma (alias "Istri dari Seishu Hanaoka").

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Izuo M (2004). "Medical history: Seishū Hanaoka and his success in breast cancer surgery under general anesthesia two hundred years ago". Breast Cancer. 11 (4): 319–24. doi:10.1007/BF02968037. PMID 15604985. Diakses tanggal 2010-09-13. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Mestler GE (1956). "A galaxy of old Japanese medical books with miscellaneous notes on early medicine in Japan. IV. Ophthalmology, psychiatry, dentistry". Bull Med Libr Assoc. 44 (3): 327–47. PMC 200027 . PMID 13342674. 
  3. ^ Mestler GE (1954). "A Galaxy of Old Japanese Medical Books with Miscellaneous Notes on Early Medicine in Japan Part I. Medical History and Biography. General Works. Anatomy. Physiology and Pharmacology". Bull Med Libr Assoc. 42 (3): 287–327. PMC 199727 . PMID 13172583. 
  4. ^ Mestler GE (1957). "A galaxy of old Japanese medical books with miscellaneous notes on early medicine in Japan. Part V: biblio-historical addenda, corrections, postscript, acknowledgments". Bull Med Libr Assoc. 45 (2): 164–219. PMC 200108 . PMID 13413448. 
  5. ^ Matsuki A (1999). "A bibliographical study on Shutei Nakagawa's "Mayaku-ko" (a collection of anesthetics and analgesics)--a comparism of four manuscripts". Nihon Ishigaku Zasshi (Journal of the Japanese Society for Medical History) (dalam bahasa Japanese). 45 (4): 585–99. ISSN 0549-3323. PMID 11624281. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-13. Diakses tanggal 2010-09-13. 
  6. ^ Mestler GE (1956). "A galaxy of old Japanese medical books with miscellaneous notes on early medicine in Japan. Part III.: urology, syphilology and dermatology; surgery and pathology". Bull Med Libr Assoc. 44 (2): 125–59. PMC 199999 . PMID 13304528. 
  7. ^ Toby RP (1977). "Reopening the Question of Sakoku: Diplomacy in the Legitimation of the Tokugawa Bakufu". Journal of Japanese Studies. 3 (2): 323–63. doi:10.2307/132115. JSTOR 132115. 
  8. ^ Ogata T (1973). "Seishu Hanaoka and his anaesthesiology and surgery". Anaesthesia. 28 (6): 645–52. doi:10.1111/j.1365-2044.1973.tb00549.x. PMID 4586362. 
  9. ^ Hyodo M (1992). "Doctor S. Hanaoka, the world's-first success in providing general anesthesia". Dalam Hyodo M, Oyama T and Swerdlow M. The Pain Clinic IV: proceedings of the fourth international symposium. Utrecht, Netherlands: VSP. hlm. 3–12. ISBN 90-6764-147-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-13. Diakses tanggal 2010-09-13. 
  10. ^ van D. JH (2010). "Chosen-asagao and the recipe for Hanaoka's anesthetic 'tsusensan'". Brighton, UK: BLTC Research. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-14. Diakses tanggal 2010-09-13.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)

Pranala luar

sunting