Hiu enam insang hidung-tumpul

Hiu enam insang hidung-tumpul
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Superordo:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Hexanchus griseus

Peta persebaran hiu enam insang hidung tumpul
Rekaman

Hiu enam insang hidung tumpul (Hexanchus griseus) atau juga disebut Hiu sapi salah satu nama hiu yang termasuk dalam famili Hexanchidae, Hiu ini memiliki bentuk fisik yang dapat dibedakan dengan spesies hiu lainnya yaitu adanya 6 pasang ruas insang, gigi kuning dan ekor yang panjang. panjangnya mencapai 26 kaki (7,9 m). hiu ini ditemukan di perairan tropis dan beriklim di seluruh dunia dan makanannya bervariasi menurut wilayah. Berbagai faktor menyebabkan ikan hiu ini jarang sekali diteliti. Mungkin habitatnya di perairan dalam adalah faktor utama alasan sulitnya mengadakan penelitinan untuk hiu ini. Penelitian yang telah ada dilakukan dengan menggunakan kapal selam.

Taksonomi

sunting

Deskripsi ilmiah pertama dari hiu ini ditulis pada tahun 1788 oleh Pierre Joseph Bonnaterre.[2] Sebagai anggota keluarga Hexanchidae, ia memiliki kerabat lebih dekat dalam catatan fosil daripada kerabat yang hidup pada masa kini.

Deskripsi

sunting

hiu ini memiliki Ciri-ciri yang mencolok adalah bentuk mulutnya yang tumpul dan hanya memiliki 1 sirip punggung yang terletak di dekat ekor. Warna ikan hiu ini dominan gelap, baik itu abu-abu tua, coklat, hitam. hiu ini memiliki warna mata cantik yaitu hijau. hiu enam insang dapat tumbuh 8 meter. pejantan dewasa umumnya dapat tumbuh hingga 3.1 - 3.3 meter, sementara betina dapat tumbuh hingga 3.5 - 4.2 meter.[3]

Penyebaran dan habitat

sunting
 
hiu enam insang hidung tumpul di Santa Rosa, Guam

Habitat dan persebaran hiu ini hampir merata pada perairan tropis seperi Pasifik, Atlantik, Hindia. Di indonesia telah ditemukan di perairan Pulau Sumatra. Hiu jenis ini banyak terdapat pada kedalaman 80-100 meter di dasar laut. Hiu ini diketahui biasa hidup di perairan dangkal ketika berusia anak dan remaja, namun ketika dewasa hiu enam insang akan berpindah ke perairan yang lebih dalam lagi.

Reproduksi

sunting

hiu enam insang hidung tumpul yang berkelamin jantan akan dikatakan dewasa ketika berukuran 3 meter dan berat sekitar 200 kilogram. Sedangkan yang betina akan dikatakan sudah matang ketika berukuran sekitar 4 meter dengan berat tubuhnya mencapai 400 kilogram, Untuk mencapai usia dewasa dibutuhkan waktu 14 tahun lamanya untuk jantan dan 25 tahun lamanya untuk hiu betina.[4] Usia total hiu ini dapat mencapai usia 80 tahun.[5] Diperkirakan proses perkawinan jantan dan betina dilakukan di perainan dalam, setelah jadi maka induk betina akan menuju ke perairan yang lebih dangkal untuk melahirkan. Proses hamil diperkirakan sekitar 12 bulan lamanya / 1 tahun bahkan ada yang hingga 2 tahun untuk masa kehamilan hiu tersebut. Hiu jenis ini melakukan reproduksinya dengan sistem ovovivipar, hiu jenis ini dapat melahirkan hingga 100 ekor. Anak hiu ini memiliki panjang 70 cm ketika baru saja dilahirkan (ukuran yang cukup besar untuk seekor bayi ikan).

Makanan

sunting

Hiu ini gemar memangsa cumi-cumi, kepiting,ikan pari, udang. Selain itu ikan hiu ini juga memakan bangkai hewan yang lebih besar seperti paus dan hiu lain yang berukuran besar. Hiu ini memiliki kebiasaan beristirahat pada siang hari di dasar laut dan bergerak aktif pada malam hari di perairan yang lebih dangkal untuk mencari makanan.[4]

Dikarenakan hiu ini bukan perenang cepat maka makanan yang didapatkan cenderung hewan yang tidak bergerak cepat yang dapat disergap dalam jarak dekat. Ini juga menjadi salah satu alasan kenapa ikan hiu ini mencari mangsa pada malam hari, karena diketahui beberapa hewan akan tertidur pada malam hari dan memiliki pergerakan terbatas.

Referensi

sunting
  1. ^ Finucci, B.; Barnett, A.; Bineesh, K.K.; Cheok, J.; Cotton, C.F.; Dharmadi, Graham, K.J.; Kulka, D.W.; Neat, F.C.; Pacoureau, N.; Rigby, C.L.; Tanaka, S.; Walker, T.I. (2020). "Hexanchus griseus". 2020: e.T10030A495630. doi:10.2305/IUCN.UK.2020-3.RLTS.T10030A495630.en. 
  2. ^ "Hexanchus griseus :: Florida Museum of Natural History". www.floridamuseum.ufl.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-25. 
  3. ^ "Hexanchus griseus (Bluntnose Sixgill Shark)". Animal Diversity Web (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-25. 
  4. ^ a b "Bluntnose six-gill shark videos, photos and facts - Hexanchus griseus". Arkive (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 2017-11-25. 
  5. ^ "Bottomfish Identification Guide: Bluntnose Sixgill Shark (Hexanchus griseus) | Washington Department of Fish & Wildlife". wdfw.wa.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 2017-11-25.