Hubungan Perbara dengan Uni Eropa
Hubungan Perbara (ASEAN) dengan Uni Eropa adalah hubungan bilateral antar dua organisasi regional, yakni Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) atau Perbara dengan European Union (EU) atau Uni Eropa. Kerjasama kedua organisasi regional ini meliputi bidang politik, ekonomi, pertahanan dan kebudayaan.[1]
Uni Eropa |
Perbara |
---|
Sejarah
suntingKerjasama Perbara dengan Uni Eropa secara resmi dimulai pada 1977. Dialog kedua organisasi secara sah terlembagakan melalui penandatanganan ASEAN-EEC Cooperation Agreement pada 7 Maret 1980 yang diberlangsungkan di Manila, Filipina. Hubungan kedua organisasi terus berlanjut melalui Nuremberg Declaration on an EUASEAN Enhanced Partnership di Nürnberg, Jerman pada 2007. Pertemuan di Jerman menjadi tonggak dari kerja sama antara Perbara dengan Uni Eropa.[2]
Pertemuan keduanya terus berlanjut sampai perjanjian kerja sama yang disebut Bandar Seri Begawan Plan of Action to Strengthen the ASEAN-EU Enhanced Partnership, yang diadakan di Bandar Seri Begawan, ibukota Brunei Darussalam pada 2012. Dalam pertemuan di Bandar Seri Begawan, Perbara dan Uni Eropa sepakat untuk memantapkan strategi kerja sama. Kedua organisasi sepakat untuk meningkatkan hubungan di tiga bidang utama, yaitu; politik-keamanan, ekonomi-perdagangan, dan sosial-budaya.[2]
Perbandingan
suntingPerbara | Uni Eropa | |
---|---|---|
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia[3][4] | Brussel, Belgia[5] |
Luas wilayah | 4,479,210 km2[6] | 4,479,968 km2[7] |
Jumlah penduduk | 642,1 juta jiwa[8] | 512,4 juta jiwa[9] |
Kepadatan penduduk | 148/km2[10] | 121,08/km2[11] |
Bahasa resmi |
| |
Agama | ||
PDB | US$ 2.8 triliun[14] | US$ 18.52 triliun[15] |
PDB Per Kapita | US$ 4.308[16] | US$ 38.076[17] |
Kerja sama dan Dialog
suntingPolitik dan Keamanan
suntingDalam rangka ASEAN Regional Forum (ARF), Uni Eropa juga berpartisipasi dan berkontribusi dalam forum tersebut. Selain ARF, Uni Eropa juga berkontribusi pada Post Ministerial Conferences. Kedua organisasi juga menginisiasi beberapa pertemuan lanjutan, diantaranya; ASEAN-EU Ministerial Meeting (AEMM) dan ASEAN-EU Senior Officials’ Meeting (AESOM). Uni Eropa juga secara aktif ikut serta dalam Senior Officials’ Meeting on Transnational Crime Plus EU Consultation (SOMTC+EU). Dalam forum gabungan tersebut, Uni Eropa secara aktif terus memberikan konsultasi tentang masalah keamanan dan pencegahan kejahatan lintas-negara. Pertemuan tersebut juga kemudian menggagas ASEAN-EU High Level Dialogue on Maritime Security Cooperation (HLD-MS), forum kerja sama peningkatan keamanan maritim antara Perbara dengan Uni Eropa.[2]
Ekonomi dan Perdagangan
suntingHubungan ekonomi dan perdagangan antara Perbara dengan Uni Eropa sejak 2007 dan sempat berhenti pada 2009. Penghentian tersebut bukan karena ada masalah bilateral kedua organisasi, tetapi sebagai bentuk penghormatan pada format proses diplomasi dan negosiasi bilateral. Negosiasi ekonomi lanjutan antara Uni Eropa dengan Perbara diadakan bilateral ke masing-masing anggota Perbara. Uni Eropa secara bertahap bernegosiasi dengan Malaysia dan Singapura pada 2010, Vietnam pada 2012, Thailand pada 2013, Filipina pada 2015, dan Indonesia pada 2016. Uni Eropa juga melakukan negosiasi proteksi investasi dengan Myanmar. Negosiasi berkelanjutan yang dilakukan oleh Uni Eropa bertujuan agar Perbara dan Uni Eropa akan menjadi blok perdagangan yang solid.[18]
Dalam rangka membangun Bilateral Free Trade Agreement (FTA) antara Uni Eropa dan Perbara, Komisi Eropa dan negara anggota Perbara mengadakan latihan inventarisasi. Latihan inventarisasi ini bertujuan untuk mengekplorasi berbagai prospek negosiasi antar-regional. Kedua organisasi juga berencana akan membentuk kelompok kerja yang bertujuan mengembangkan parameter FTA Perbara-Uni Eropa di masa depan.[2][18] Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar ketiga Perbara setelah Tiongkok dan Jepang, bahkan lebih besar dibandingkan dengan Amerika Serikat. Pada 2017, nIlai perdagangan antara Perbara dengan Uni Eropa diperkirakan sebesar US$ 228 miliar.[4]
2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | 2015 | 2016 | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Ekspor ke UE | 108,245.7 | 92,623.8 | 92,674.7 | 115,164.1 | 131,144.1 | 124,826.3 | 124,545.6 | 132,506.6 | 127,387.1 | 130,414.6 |
Impor dari UE | 67,344.4 | 78,002.3 | 78,642.0 | 88,716.5 | 108,975.2 | 117,854.3 | 121,989.1 | 115,672.8 | 100,456.4 |
Uni Eropa juga merupakan salah satu sumber aliran investasi terbesar ke Perbara. Pada tahun 2016, Foreign Direct Investment (FDI) yang mengalir dari Uni Eropa ke Perbara mengalami peningkatan sebesar 46,2% dengan nilai mencapai 30,5 miliar dollar Amerika Serikat. Jumlah tersebut mengambil porsi sebanyak 31,5% dari keselurahan FDI yang masuk ke FDI. Selain itu, lebih dari 9,5 juta turis mancanegara dari Uni Eropa mengunjungi Perbara pada tahun 2015 turut berdampak pada pemasukkan Perbara.[20]
2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | 2015 | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
ASEAN6 | 20,312.1 | 9,169.8 | 5,240.2 | 19,167.2 | 22,962.8 | -3,103.4 | 18,894.2 | 37,091.0 | 19,427.2 |
CLMV | 1,173.0 | 1,238.9 | 419.7 | 1,978.0 | 1,326.3 | 1,333.4 | 762.8 | 770.4 | 1,400.7 |
Jumlah | 21,485.1 | 10,408.1 | 5,659.9 | 21,145.2 | 24,289.1 | -1,770.1 | 19,655.3 | 37,861.4 | 20,827.9 |
Sosial dan Budaya
suntingDi bidang sosial dan budaya, Uni Eropa terus berupaya mendukung Perbara dalam pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan perlindungan pekerja migran. Upaya tersebut teraktualisasikan dalam program beasiswa dari Uni Eropa kepada warga negara anggota Perbara, yang diberinama Support to Higher Education in ASEAN Region (SHARE) programme. Melalui SHARE, Uni Eropa berharap tingkat pendidikan di Asia Tenggara dapat meningkat.[2]
Secara berkelajutan program SHARE juga difasilitasi dengan dialog kedua belah pihak, yang disebut dengan Regional EU-ASEAN Dialogue Instrument (READI). Dialog mulai efektif pada September 2011 hingga 2017. Melalui dialog berkelanjutan tersebut, Uni Eropa tidak semata memberikan beasiswa semata, namun juga pengembangan di berbagai sektor, seperti; sains, teknologi, lingkungan hidup, hingga penanggulangan bencana alam. Khusus untuk penanggulangan bencana alam, Uni Eropa dan Perbara sepakat untuk mendanai lembaga kemanusiaan ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre). Kesepakatan ini ditandatangani pada Oktober 2018 di Brussel, Belgia.[2]
Uni Eropa juga tetap berkelanjutan mendukung proses pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Perjanjian kerja sama pembangunan yang berkelanjutan diadakan pada 17 November 2017 di Bangkok, Thailand. Dialog dan kerja sama pembangungan yang berkelanjutan ini merupakan aktualisasi dari Kesepakatan Paris tentang Perubahan Iklim atau Paris Agreement on Climate Change pada 2015. Kesepakatan dan kerja sama pembangunan berkelanjutan antara Perbara dan Uni Eropa direncanakan akan berlangusng hingga 2030 mendatang.[2]
Dalam menghadapi isu perubahan iklim, kedua organisasi juga sepakat berkomitmen untuk melakukan tindakan nyata. Melalui pertemuan High-Level Dialogue on Environment and Climate Change yang diadakan di Bangkok, Thailand pada 8 Juli 2019. Baik Perbara maupun Uni Eropa sama-sama sepakat bila perubahan iklim menjadi ancaman nyata dan harus dicegah.[2]
Referensi
sunting- ^ "EU-ASEAN relations, factsheet". EEAS - European External Action Service - European Commission (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ a b c d e f g h "Overview ASEAN-European Union Dialogue Relations" (PDF). ASEAN Secretariat’s Information Paper. Agustus 2019. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-08-11. Diakses tanggal 20 November 2019.
- ^ "ASEAN Secretariat". ASEAN | ONE VISION ONE IDENTITY ONE COMMUNITY (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ a b "ASEAN: The Association of Southeast Asian Nations". Council on Foreign Relations (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ "Locations". European Commission - European Commission (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ Eaton, Peter (2013-04-15). Land Tenure, Conservation and Development in Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 9781134411016.
- ^ Nee, Patrick W. (2013-03-22). Key Facts on the European Union: Essential Information on the European Union (dalam bahasa Inggris). The Internationalist.
- ^ ASEAN Key Figure 2018. Jakarta: The ASEAN Secretariat. 2018. hlm. 1. ISBN 978-602-5798-16-0.
- ^ "Statistics illustrated - Eurostat". ec.europa.eu. Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ "Population of South-Eastern Asia (2019) - Worldometers". www.worldometers.info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ "European Union - population density from 2008 to 2018". Statista (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ "AGAMA DI ASIA TENGGARA". www.religion-facts.com. Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ "GESIS: ZACAT". zacat.gesis.org. Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ "US-ASEAN Business Council | ASEAN's Economy". US-ASEAN Business Council (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ "European Union GDP | 2019 | Data | Chart | Calendar | Forecast | News". tradingeconomics.com. Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ ASEAN Key Figure. Jakarta: The ASEAN Secretariat. 2018. hlm. 28. ISBN 978-602-5798-16-0.
- ^ "European Union GDP Per Capita Ppp | 2019 | Data | Chart | Calendar". tradingeconomics.com. Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ a b "Association of South East Asian Nations (ASEAN) - Trade - European Commission". ec.europa.eu. Diakses tanggal 2019-11-20.
- ^ a b ASEANStat. ASEAN Statistical Yearbook 2016/2017 Diarsipkan 2018-05-22 di Wayback Machine.. (diakses pada 22 Mei 2018).
- ^ "EU-ASEAN cooperation - key trade and investment statistics - Statistics Explained". ec.europa.eu. Diakses tanggal 2019-11-20.