Iterbium(II) iodida
Iterbium(II) iodida adalah salah satu senyawa iodida dari iterbium, dengan Rumus YbI2. Senyawa ini memiliki bentuk padatan dengan warna kuning.
Penanda | |
---|---|
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
I2Yb | |
Massa molar | 426,85 g·mol−1 |
Penampilan | Padatan kuning[1] |
Titik lebur | 780 °C (1.440 °F; 1.050 K)[1] (terurai) |
Struktur | |
Trigonal | |
P3m1 (No. 164) | |
a = 448 pm, c = 696 pm[2]
| |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Referensi | |
Pembuatan
suntingIterbium(II) iodida dapat dibuat dengan memanaskan iterbium(III) iodida:[1]
Senyawa ini juga dapat dibuat dengan mereaksikan logam iterbium dengan 1,2-diiodoetana dalam tetrahidrofuran:[3]
Meskipun reaksi tersebut berlangsung pada suhu kamar, karena sensitivitas dari reagen, disarankan untuk menanganinya dalam bentuk anhidrat dan di bawah gas lengai. Jika tidak, bila terdapat oksigen, maka oksidasi menjadi iterbium(III) akan terjadi secara cepat. Hal ini dapat dikenali secara visual dari perubahan warna dari larutan hijau menjadi kuning.
Sifat dan kegunaan
suntingIterbium(II) iodida merupakan padatan berwarna kuning yang sangat sensitif terhadap udara dan kelembapan serta akan teroksidasi menjadi iterbium(III) dengan cepat. Senyawa ini akan bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan iodida basa, dan bereaksi keras dengan asam.[1] Iterbium(II) iodida bersinter pada tekanan 0,01 Torr dari suhu sekitar 780 °C dan akan menghasilkan leburan kental pada suhu sekitar 920 °C. Ia mulai terdisproporsionasi menjadi iterbium dan iterbium(III) iodida. Pada suhu sekitar 800 °C, sublimat iterbium(II) iodida berwarna kuning akan teramati pada dinding kaca; sublimat ini akan mengaburkan disproporsionasi secara sebagian. Oleh karena itu, titik leburnya tidak dapat ditentukan secara tepat.[1][4]
Seperti samarium(II) iodida (SmI2), iterbium(II) iodida adalah salah satu pereaksi yang digunakan dalam reaksi kimia organik.[3]
Referensi
sunting- ^ a b c d e G. Jantsch; N. Skalla; H. Jawurek (10 November 1931). "Zur Kenntnis der Halogenide der seltenen Erden. V. Über die Halogenide des Ytterbiums". Zeitschrift für anorganische und allgemeine Chemie (dalam bahasa Inggris). 201 (1): 207–220. doi:10.1002/zaac.19312010119.
- ^ Walter Döll; Wilhelm Klemm (5 Mei 1939). "Messungen an zwei- und vierwertigen Verbindungen der seltenen Erden. VII. Über die Struktur einiger Dihalogenide". Zeitschrift für anorganische und allgemeine Chemie (dalam bahasa Inggris). 241 (2–3): 239–258. doi:10.1002/zaac.19392410211.
- ^ a b Pierre-Marie Girard; Jean Louis Namy; Henri B. Kagan (April 1980). "Divalent lanthanide derivatives in organic synthesis. 1. Mild preparation of samarium iodide and ytterbium iodide and their use as reducing or coupling agents". Journal of the American Chemical Society (dalam bahasa Inggris). 102 (8): 2693–2698. doi:10.1021/ja00528a029. ISSN 0002-7863.
- ^ Gmelins Handbuch der anorganischen Chemie, System Nr. 39, Band C 6, S. 199–200.
Bacaan lebih lanjut
sunting- Kagan, Henri B.; Namy, Jean Louis (1986). "Tetrahedron report number 213: Lanthanides in organic synthesis". Tetrahedron. 42 (24): 6573–6614. doi:10.1016/s0040-4020(01)82098-6. ISSN 0040-4020.
- Steel, Patrick G. (18 Oktober 2001). "Recent developments in lanthanide mediated organic synthesis". Journal of the Chemical Society, Perkin Transactions 1 (21): 2727–2751. doi:10.1039/a908189e. ISSN 1472-7781.