Imaniar yang memiliki nama lengkap Imaniar Noorsaid (lahir 15 Oktober 1970) adalah penyanyi, penulis lagu, koreografer tari, pemain Saxofon, Aktris Indonesia. Putri musisi besar Said Kelana ini dikenal konsisten di jalur R&B. Dari ayahnya Said Kelana yang merupakan seorang seniman musik bedarah Arab, Italia, dan Madura, sedangkan dari ibunya Hasnur berdarah Minangkabau. Imaniar merupakan adik kandung dari Lydia Nursaid.

Imaniar
LahirImaniar Noorsaid
15 Oktober 1970 (umur 53)
Jakarta, Indonesia
Suami/istriMax Don (cerai)
AnakMalcolm Don
Orang tuaSaid Kelana, Hasnur[1]
Karier musik
GenrePop, R&B, hiphop, New Jack Swing, Urban Pop
InstrumenSaxophone, Keyboard, Drum
Tahun aktif1976 - sekarang
LabelProsound, Grammy, BMG, Ellandra
Artis terkaitThe Big Kids

Karier sunting

The Big Kids sunting

Sebelum dikenal sebagai penyanyi solo, Imaniar bergabung dengan saudara-saudaranya dalam band keluarga, The Big Kids dan pernah berduet dengan kakaknya, Lydia Nursaid. Adik kandung Imaniar, Iwang Noorsaid juga berkecimpung di dunia musik mengambil aliran mainstream jazz, dan adik laki-lakinya yang lain Inang Noorsaid terkenal sebagai drummer yang pernah bergabung dengan kelompok Band Emerald yang beraliran jazz bersama Iwang dan God Bless yang beraliran rock.

Dari enam anak-anak Said Kelana—Idham, Irommy, Lydia, Imaniar, Inang dan Iwang--, kini praktis hanya Niar, Iwang dan Inang saja yang masih terjun di dunia musik komersial. Trio The Kids dibentuk Said Kelana tahun 1967 yang terdiri dari Idham, Iromi dan Lidya. Di awal 1970-an, masyarakat di Tanah Air kepincut dengan gaya bermusik dan menyanyi mereka ketika tergabung dalam The Kids yang kemudian berubah menjadi Kids Brothers saat Imaniar, Inang dan Iwang bergabung. Said yang pensiunan tentara Kodam Jaya begitu keras mendidik keenam putra-putrinya dalam bermain musik. Niar sudah dilatih bernyanyi serta bermain saksofon dan trumpet sejak umur empat tahun. Kala itu ada yang menyamakan mereka sebagai The Osmond Family-nya Indonesia.

Saat The Big Kids bubar pada tahun 1985 banyak penggemar yang menyayangkan. Namun, Imaniar dan Lidya sanggup bertahan dan mengembangkan karier. Tahun 1986, Adi, seorang produser yang mengedarkan album rekaman dengan bendera PT Dian Records yang kini bernama Prosound Records, membujuk Said untuk merelakan kedua putrinya berduet lepas dari band The Kids. "Pak Adi bisa meyakinkan Abah kalau kami bisa sukses di jalur pop yang lebih enteng ketimbang jazz rocknya The Big Kids," kisah Imaniar yang bersuamikan Max Don, seorang DJ.

Musik pop yang enak dicerna tetapi ekslusif menjadi kemasan manis bagi olah vokal khas Niar dan kakaknya. Vokal Lidya yang cenderung ngejazz berpadu unik dengan nuansa R&B yang funky miliknya. Sayangnya, hanya dua album yang mereka hasilkan. Niar pun sempat bersolo karier dengan melempar beberapa album, di antaranya Hasratku dan Kacau yang terjual hampir satu juta kaset. Gaya Niar yang atraktif dalam mendendangkan lagu-lagu bernuansa R&B di akhir 1980-an menjadikan Niar mendapat julukan "Janet Jackson Indonesia". "Saya sebenarnya tidak terlalu suka dengan julukan itu," kata Niar yang mengaku sangat terpukul dengan kepergian Abahnya pada 1991.

Solo karier sunting

Sejak berkarier di pertengahan tahun 1985, Imaniar telah merilis belasan album, antara lain Ironi (duet dengan Lidya - 1985), Prahara Cinta (duet dengan Lidya - 1985) dan Dia Milikku (1985), Hasratku (1988), Kacau (1989), Kesal (1990), Mana Mana (1992), dan Lepas (1995). Konon, album Kacau terjual hingga 1 juta kopi. Setelah lima tahun akum, Imaniar kembali merilis album Semoga Abadi (2000). Album ini merupakan album pertama Imaniar di bawah label BMG.[2]

Duet dengan Peabo Bryson sunting

Pada awal tahun 2000, Imaniar diajak perusahaan BMG Amerika Serikat untuk berduet dengan Peabo Bryson, membawakan dua lagu yang berjudul The Whole New World dan Tonight I Celebrate My Love. Sayangnya duet ini belum dipasarkan di Indonesia dan masih harus menunggu keputusan dari BMG Amerika.[3]

Kehidupan pribadi sunting

Imaniar pernah menikah dengan Muhamad Maidan Fahmi atau yang lebih akrab dipanggil Max Don pada tahun 1997. Sayang pernikahan yang telah dikaruniai seorang anak, Malcolm Don ini akhirnya berakhir di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Timur pada tanggal 20 Oktober 2005.[4]

Diskografi sunting

Album Solo sunting

Bersama The Kids Brothers sunting

  • Kenangan di Pantai Kuta(1978)
  • Kala Sang Surya Gemilang(1979)
  • Galih dan Ratna (1980)

Bersama Lydia Noorsaid sunting

  • Tembang Dolanan(1984)
  • Dia Milikku (1985)
  • Prahara Cinta (1987)

Penghargaan sunting

  • Penghargaan Lahti City, The Outstanding Performance pada Midnight Sun Festival di Finlandia tahun 1991
  • North Sea Jazz Festival tahun 1986 bersama Karimata Band
  • Tahun 1995 ia menerima penghargaan BASF Award sebagai penyanyi rekaman perempuan terbaik.

Referensi sunting

Pranala luar sunting