Insiden balon udara intai Tiongkok 2023

Pada tanggal 2 Februari 2023, sebuah balon udara yang diduga membawa perangkat pengintaian dari Tiongkok terlacak terbang melintas di wilayah udara Amerika Serikat.

Insiden balon udara intai Tiongkok 2023
Bagian dari Hubungan China-Amerika Serikat and Hubungan Kanada-Cina
Balon yang sedang terbang diatas Billings, Montana[1][2][3]
Tanggal28 Januari – 04 Februari 2023 (2023-02-04)
LokasiWilayah udara Amerika Serikat, Amerika Latin, Kanada dan laut territorial
JenisInsiden diplomatik
PenyebabBalon udara intai Tiongkok yang memasuki wilayah udara asing
MotifAmerika Serikat dan Kanada menuduh pengintaian; Tiongkok mengklaim bahwa itu adalah balon cuaca dan keadaan kahar akibat dari angin barat
HasilBalon jatuh akibat sebuah rudal AIM-9 Sidewinder yang ditembakkan oleh F-22 Raptor milik Angkatan Udara Amerika Serikat [4]

Lokasi dan asal muasal sunting

Balon udara tersebut terbang tinggi di ketinggian stratosfer dan tidak menimbulkan ancaman keselamatan bagi rute penerbangan sipil oleh akibat ketinggian balon udara yang dilalui.[5][6] Pada awal bulan Februari balon udara tersebut telah terlacak di atas langit Montana, tiba di daratan utama Amerika Serikat setelah terpantau terbang melewati Kanada dan Kepulauan Aleut.[6]

Tujuan sunting

Balon tersebut merupakan balon intai besar yang dilengkapi beberapa perangkat. Dengan perkiraan ukurannya hampir sepanjang tiga bus berjajar.[7] Diyakini balon udara tersebut tidak membawa informasi intelijen yang tidak dapat diambil oleh wahana satelit.[5] Insiden balon udara seperti ini sebelumnya telah terjadi dengan durasi yang lebih singkat ketika di daratan utama Amerika Serikat.[6]

Reaksi sunting

Para petinggi pertahanan Amerika Serikat telah berdiskusi terkait menembak jatuh balon udara tersebut namun akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya karena adanya resiko dari serpihan bangkai yang dapat melukai warga sipil di darat. Sebuah rapat diadakan antara Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, Komandan NORTHCOM/NORAD Jenderal Glen D. VanHerck, beserta pimpinan lain terkait.[6] Presiden Amerika Serikat Joe Biden menerima "anjuran terbaik" dari para petinggi terkait untuk tidak memberikan perintah menembak jatuh.[6] Balon udara tersebut terus dipantau oleh beberapa pesawat dari NORAD, termasuk pesawat peringatan dini Boeing E-3 Sentry dan pesawat tempur F-22 Raptor dari Lanud Nellis.

Lihat pula sunting

  • Espionase Tiongkok di Amerika Serikat

Referensi sunting

  1. ^ Doak, Chase. "I thought it was a UFO. Turns out, it was a Chinese spy balloon". YouTube (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 February 2023. 
  2. ^ Szpaller, Keila (6 February 2023). "Billings photojournalists recall seeing balloon before it was identified, shot down". Daily Montanan. Diakses tanggal 7 February 2023. 
  3. ^ "Chase Doak". Twitter (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 February 2023. Former journalist. Beer connoisseur. Collector of cheap synthesizers. Amateur Chinese spy balloon photographer. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama recovered
  5. ^ a b Borger, Julian (3 February 2023). "Pentagon says it is monitoring Chinese spy balloon spotted flying over US". The Guardian. Diakses tanggal 3 February 2023. 
  6. ^ a b c d e Kube, Courtney; Lee, Carol E. (3 February 2023). "Suspected Chinese spy balloon found over northern U.S." NBC News. Diakses tanggal 3 February 2023. 
  7. ^ Raddatz, Martha; Martinez, Luis (3 February 2023). "Large Chinese reconnaissance balloon spotted over the US, officials say". ABC News. Diakses tanggal 3 February 2023.