Prasasti Ofel
Prasasti Ofel (atau Ofel Pithos) adalah sebuah prasasti berusia sekitar 3000 tahun pada suatu pecahan guci keramik yang ditemukan dekat dekat Al-Haram asy-Syarif Yerusalem oleh arkeolog Eilat Mazar. Merupakan tulisan abjad tertua yang ditemukan di Yerusalem,[1] ditulis dalam abjad Ibrani Kuno atau Proto Kanaan.[2] Sejumlah sarjana percaya bahwa tulisan itu memuat jenis anggur yang disimpan dalam suatu guci.[3] Eilat Mazar memperkirakan tarikh pembuatan barang keramik bertulisan itu pada abad ke-10 SM. Penafsiran tulisan itu masih diperdebatkan.[4]
Bahasa inskripsi
suntingPecahan bertulisan itu berasal dari sebuah guci keramik besar tanpa leher ("pithos",[2] ditemukan dalam suatu tumpukan keramik bersama-sama 6 guci penyimpanan besar yang digunakan untuk memperkuat landasan di bawah lantai dua suatu bangunan. Lapisan ini menurut para arkeolog yang menggali situs tersebut diidentifikasi sezaman dengan periode pemerintahan Daud dan Salomo, dan bertarikh abad ke-10 SM.[1] Menurut Shmuel Ahituv dari Ben-Gurion University, inskripsi ini melingkari bahu guci, meninggalkan bagian akhir suatu tulisan dan huruf pertama tulisan yang sama.[5]
Para ahli mengidentifikasi tulisan itu sebagai contoh huruf-huruf abjad linear Semit Barat Laut. Ahituv secara khusus mengidentifikasi dengan suatu varietas tulisan Proto-Kanaan atau Kanaan tua yang dipakai sebelum periode adanya kerajaan Israel,[5] lebih tua sekitar 250 tahun daripada Inskripsi Siloam yang sudah dipastikan salah satu tulisan Ibrani tertua, yang ditemukan di Yerusalem.[2] Ahituv mengalihaksarakan teks itu, terbaca dari kiri ke kanan:
M, Q, P, H, N, (mungkin) L, N.[1]
Kombinasi ini tidak menghasilkan makna yang berarti dalam kosakata bahasa Semit barat. Para arkeolog berpendapat bahwa mengingat huruf-huruf ini tidak ditulis dalam Abjad Ibrani biasa, maka teks tersebut mungkin mengacu pada nama seorang Yebus, penduduk yang menghuni Yerusalem sebelum Daud menjadikan kota itu sebagai ibu kota kerajaannya.[5]
Christopher Rollston setuju dengan pembacaan Ahituv, meskipun sejumlah sarjana berpendapat bahwa tulisan itu merupakan abjad Fenisia, yang dianggap oleh sekelompok orang sebagai bahasa ibu yang menurunkan baik abjad Ibrani Kuno dan abjad Aram. Rollston mencatat bahwa dalam periode ini, arah penulisan bahasa Semit Barat dan Fenisia dibakukan sebagai "sinistrograde" (dari kanan ke kiri), sedangkan tulisan pada pecahan ini tergolong abjad kuno yang mengikuti "dextrograde" (dari kiri ke kanan). Rollston memberi tarikh abad ke-11 SM, yang masih dalam jangkauan perkiraan paling awal dari Ahituv (sekitar abad ke-11 sampai ke-10 SM).[5]
Transkripsi Rollston
M, Q, L, H, N, (mungkin) R, N,
menghasilkan suatu leksim signifikan, atau akar kata bahasa Semit, yaitu qop, lamed, het, yang berarti 'pot', 'guci'. Ia juga mengusulkan bahwa huruf berikutnya, nun tidak diikuti oleh L, melainkan R, resh, menunjukkan nama yang tercatat dalam Tanakh, yaitu 'Ner', sebagai bukti Abner bin Ner, panglima pasukan raja Saul.[5]
Gershon Galil berpendapat berbeda, menganggap tulisan itu adalah dalam bahasa Ibrani dan bertarikh paruh kedua abad ke-10 SM, seharusnya dibaca secara sinistrograde, dari kanan ke kiri, dan karenanya melaporkan dua alternatif bacaan:
(a) [nt]n [tt]n ḥlqm
yang memberi arti, [Saudara-saudara laki-lakimu yang miskin - Engkau a]kan [memb]eri mereka bagian (mereka).[6]
Atau
(b) […]m [yy]n hlq m[…],
menghasilkan arti, 'Anggur yang terbuang dari…'.[7][8]
Bacaan Galil yang lebih diterima, yaitu (b), menafsirkan huruf pertama 'm' sebagai huruf terakhir dalam penyebutan tahun pemerintahan, "esrim" (dua puluh) atau "shloshim" (tiga puluh); adanya huruf yod ganda dalam yayin (anggur) memberikan tanda karakter Ibrani selatan, sementara kata "halaq" merupakan suatu definisi, klasifikasi eonologi khas bahasa Ugarit, merujuk kepada anggur bermutu paling rendah. Implikasi makna ini adalah guci tersebut berisi anggur murah yang biasa diberikan kepada kelompok pekerja bagi raja.[9]
Douglas Petrovich sependapat dengan Galil bahwa tulisan itu bercorak Ibrani, seharusnya dibaca secara sinistrograde, dan coretan tersisa hanya dapat direstorasi sebagai yod-yod, karena tidak ada kemungkinan lain. Perbedaan utama dalam pandangannya adalah bahwa huruf pertama yang tampak (dari kanan) sebagai nun, bukan mem. Ia juga setuju bahwa inskripsi itu ditulis dalam susunan tahun-tarikh/label untuk suatu produk komersial (dalam hal ini, anggur) yang dicontohkan oleh inskripsi lain pada gagang guci dari Gibeon (abad ke-7 SM), meskipun ia menganggap inskripsi ini terbaca, ‘[Dalam tahun perta]ma (pemerintahan): [angg]ur semu dari [kebun milik ??]’.[10] Ia menduga pithos ini dibuat pada tahun pertama raja Salomo karena Daud tidak menguasai Yerusalem pada tahun pertama pemerintahannya, dan pemerintahan Rehabeam dimulai jauh lebih muda dari konteks arkeologi tumpukan keramik ini.
Lihat pula
sunting
Referensi
sunting- ^ a b c Alan Boyle, dates back to King David – but what does it say?,' NBC News July 10, 2013
- ^ a b c Nir Hasson, 'Israeli archaeologists dig up artifact from time of Kings David and Solomon,' at Haaretz, 15 July 2013.
- ^ http://www.timesofisrael.com/decoded-king-solomon-era-jug-engraving/
- ^ Adam Hemmings, 'The Ophel Inscription Debate,' Huffington Post 10 March 2014.
- ^ a b c d e Christopher Rollston,'The Decipherment of the New ‘Incised Jerusalem Pithos',’
- ^ George Athas,'Gershon Galil: A Second Alternative Reading of the Ceramic Inscription,' With Meagre Power blog,18 July 2013.
- ^ 'Gershon Galil: A Reconstruction of the Jerusalem Inscription,', at Zwinglius Redivivus, July 17, 2013,
- ^ George Athos,'Gershon Galil’s Perspective on the Ceramic Inscription from Jerusalem,'
- ^ Nir Hasson,'Inscription on jar from time of King Solomon may refer to cheap wine,', at Haaretz 1 January 2014.
- ^ Petrovich, Douglas. "The Ophel Pithos Inscription: Its Dating, Language, Translation, and Script,". Palestine Exploration Quarterly 147/2 (2015): 141.