Invasi Azerbaijan oleh Tentara Merah
Invasi Tentara Merah ke Azerbaijan, yang dikenal sebagai Sovietisasi atau Invasi Soviet ke Azerbaijan adalah sebuah invasi yang dilakukan oleh Tentara Kesebelas Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia yang bertujuan untuk membentuk sebuah pemerintahan Soviet baru di Republik Demoratik Azerbaijan yang dilakukan pada tangal 27 April 1920 dan berakhir sehari setelahnya[1][2][3]. Invasi ini dilakukan setelah terjadinya kekacauan anti-pemerintah yang dilakukan Bolshevik lokal Azerbaijan di ibukota Baku. Hasil dari invasi ini menyebabkan bubarnya Republik Demokratik Azerbaijan dan didirikannya Republik Sosialis Soviet Azerbaijan[4][5].
Invasi Tentara Merah ke Azerbaijan | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Armenia-Azerbaijan dan Perang Saudara Rusia | |||||||
Tentara Merah di Baku, Mei 1920 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
RSFS Rusia Bolshevik Azerbaijan | Republik Demokratik Azerbaijan | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Mikhail Tukhachevsky Mikhail Levandovsky Mikhail Yefremov Gazanfar Musabekov Nariman Narimanov Chingiz Ildyrym |
Mammad H. Hajinski Samad Mehmandarov Abdulhamid Gaytabashi Aliagha Shikhlinski |
Latar Belakang
suntingPada awal bulan Januari 1920, Pemimpin Bolshevik di Moskwa mengeluarkan sebuah perintah untuk membubarkan semua organisasi kebangsaan di Azerbaijan dan menyatukan organisasi-organisasi tersebut menjadi sebuah Partai Komunis Azerbaijan[6]. Partai Komunis Azerbaijan (PKAz) yang baru terbentuk memiliki tujuan untuk menyatukan semua etnis yang ada di Azerbaijan serta menghapuskan perpecahan antara kelompok Muslim dan Turkik[7]. Akitbanya Partai Himmat dibubarkan tapi anggota partainya tidak menjadi target pembubaran[8]. Kongres Konstituensi Partai Komunis Azerbaijan memiliki mayoritas peserta yang muslim dengan perwakilan partai Himmat memiliki jumlah yang sama dengan perwakilan Partai Komunis Rusia (sebanyak tiga puluh perwakilan). Sebagai tambahan dalam kongres itu juga terdapat perwakilan sebanyak tiga puluh orang dari adalah dan sisanya enam puluh orang perwakilan mewakili berbagai macam sel-sel komunis yang kebanyakan dari mereka berafiliasi dengan Partai Himmat[9].
Rantai event bermula dari sebuah catatan yang berasal dari Georgy Chicherin, Komisaris Urusan Luar Negeri Uni Soviet yang ditujukan kepada Perdana Menteri Fatali Khan Khoyski diawal bulan Januari 1920. Chicherin meminta agar dibentuk sebuah aliansi untuk melawan Jenderal Anton Delikin, pemimpin gerakan putih yang memiliki motif untuk menyeret Republik Demokratik Azerbaijan kedalam Perang Saudara Rusia[10][11][12][13]. Mahkamah Tinggi Sekutu merespon tekanan Soviet itu dengan memberikan bantuan militer untuk Azerbaijan. Khosyki, yang menanti dukungan dari Sekutu menolak permintaan Chicherin[12].
Dalam catatannya yang kedua, Chicherin menuduh pemerintah Azerbaijan telah menolak bergabung dengan Tentara Rusia melawan musuh-musuh Rusia. Respon Khoyski yang dibuat pada awal bulan Februari menegaskan urgensi Azerbaijan untuk diakui sebagai sebuah negara berdaulat dan merdeka sebelum negosiasi lebih lanjut dapat dilaksanakan. Chicherin dalam catatan selanjutnya menolak mengakui kemerdekaan Azerbaijan dan menganggap bahwa permintaan Khoyski adalah sebuah penolakan terhadap permintaan dari Uni Soviet[14].
Diwaktu yang bersamaan, Partai Komunis Azerbaijan melihat peningkatan jumlah anggotanya menjadi 4000 anggota pada akhir bulan April 1920[15]. Banyak saran agar Azerbaijan menyerah kepada RSFSR yang dipandang sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Azerbaijan[16]. Bahkan Mammad Hasan Hajinski, Menteri Dalam Negeri Azerbaijan juga mendukung saran tersebut[17]. Bahkan setelah dicopot dari jabatannya dan diberikan jabatan yang lebih rendah di Kabinet Republik Demokratik Azerbaijan, Hajinski tetap melanjutkan orientasi ekonominya yang Pro-RSFSR seperti menjual minyak ke RSFSR[16].
Pada 23 Maret 1920, orang-orang Armenia di Karabakh melakukan protes yang didukung oleh Armenia[18]. Pemerintah Azerbaijan merespon protes itu dengan menempatkan sejumlah besar tentaranya di wilayah Karabakh dan membuat wilayah Baku dan bagian Utara Azerbaijan menjadi kekurangan tentara untuk melindungi wilayah itu[17]. Sementara itu, Tentara Kesebelas telah bergerak menuju Kaukasus Utara dan berhasil mencapai batas wilayah Azerbaijan[16].
Diawal tahun 1920, RSFSR sangat membutuhkan suplai minyak dari Baku[19]. Pada 17 Maret 1920, Vladimir Lenan mengirimkan telegram kepada Dewan Militer Revolusioner Front Kaukasus yang berbunyi :
Kita harus mengambil alih Baku. Arahkan semua upaya Anda untuk tujuan ini, tetapi Anda harus tetap diplomatis dalam pernyataan Anda dan untuk memastikan persiapan yang solid untuk kekuatan Soviet setempat. Hal yang sama berlaku untuk Georgia, meskipun dalam hal ini saya menyarankan Anda untuk lebih berhati-hati[20].
Alexander Serebrovsky kemudian diangkat untuk mengawasi ladang minyak di Baku dan Sergo Ordzhonikidze bersama wakilnya, Sergei Kirov ditugasi untuk melakukan tindakan militer yang ditujukan untuk mengamankan daerah itu dibawah bantuan Biro Kaukasus[21]. Dalam keadaan yang bingung, Khoyski mengirim sebuah catatan ke Chicherin pada tanggal 15 April 1920, yang meminta penjelasan atas pergerakan pasukan Bolshevik. Chicherin tidak membalas catatan itu[22].
Landscape politik di Azerbaijan juga mengalami pergantian. Anggota Partai Himmat yang terafiliasi dengan Menshevik bergabung dengan Partai Komunis, sementara anggota Partai Ittihad juga mengalami penurunan keanggotaan karena banyak anggotanya yang bergabung dengan Partai Komunis Azerbaijan. Pemerintahan Ussubakov yang kehilangan dukungan dari Ittihad, akhirnya bubar pada 1 April[23][11]. Karena situasi ini, Hajinski membentuk kabinet baru. Hajinsky terlibat negosiasi lanjutan dengan Halil Pasha, yang dianggap sebagai teman Turki-nya. Bersama dengan Partai Komunis Azerbaijan, mereka merancang sebuah resolusi menegaskan bahwa invasi Tentara Merah tidak diperlukan, karena Partai Komunis Turki dan PKAz berencana mengadakan kudeta internal[21]. Mereka juga memperoleh konfirmasi dari Tentara Kesebelas bahwa mereka akan menahan diri untuk tidak melakukan intervensi selama 24 jam[22].
Operasi Militer
suntingPada 21 April 1920, Mikhail Tukhachevsky, mengeluarkan perintah untuk Tentara Kesebelas dan Militer Volga-Kaspia untuk memulai serangan ofensif terhadap Baku :
Tentara Azerbaijan saat ini disibukkan di bagian barat Azerbaijan. Berdasarkan informasi dari intel, hanya sebagian kecil dari tentara Azerbaijan yang berjaga-jaga di stasiun Yalama—Baku. Sesuai dengan arahan yang telah saya terima, maka saya memerintahkan :
- Untuk Komandan Tentara Kesebelas segera menyebrangi batas Azerbaijan pada tanggal 27 April dan dalam sebuah serangan yang ofensif daerah Yalama—Baku harus dapat ditaklukkan dalam waktu lima hari. Unit kavaleri harus dikirim untuk menguasai jalur kereta api Transkaukasia di sekitar Kurdamir.
- Pada saat Angkatan Darat ke-11 mendekati Semenanjung Absheron, komandan armada [Kaspia], Raskolnikov, memastikan pendaratan unit kecil di sekitar stasiun Alat. Unit ini akan menerima perintah dari komandan Angkatan Darat ke-11. Lakukan serangan cepat untuk menguasai Baku menggunakan semua armada kapal tanker, cegah kerusakan pada ladang minyak[24]
Sehari setelahnya, Hajinsky mengumumkan kegagalannya dalam membentuk kabinet baru[25]. Pada tanggal 24 April Tentara Bolshevik melakukan mobilisasi, mengambil alih bangunan pemerintahan di Baku dan memberlakukan darurat militer[25][26]. Operasi berlanjut pada tanggal 25 April, dengan semua komite Partai Komunis mendapat ancaman akan dieksekusi apabila mereka gagal memenuhi perintah itu. Pada tengah malam tanggal 27 April, Pemerintah Azerbaijan mengetahui bahwa pasukan Rusia telah memasuki Azerbaijan dari utara. Dengan hampir semua pasukan Azerbaijan yang ditempatkan di Karabakh, hanya pasukan-pasukan kecil saja yang tersedia untuk melawan pasukan Rusia. Jenderal Ali-Agha Shikhlinski tidak dapat memutuskan tindakan militer untuk mencegah pergerakan pasukan Rusia ke Baku[26].
Dihari yang sama Partai Komunis RSFS Rusia, Partai Komunis Azerbaijan dan Komite Regional Kaukasus mendirikan Komite Revolusioner Azerbaijan yang memproklamirkan bahwa Komite Revolusioner Azerbaijan sebagai satu-satunya yang punya otoritas atas Azerbaijan. Nariman Narimanov ditunjuk sebagai Ketua Komite Revolusioner Azerbaijan, dengan anggotanya yaitu : Mirza Daud Huseynov, Ghazanfar Musabakov, Hamid Sultanov, Dadash Buniatzada, Alimov dan Ali Heydar Garayev[27]. Dengan didirikannya Komite Revolusioner Azerbaijan, Sultanov kemudian mengultimatum Parlemen Republik Demokratik Azerbaijan untuk menyerah, mengalihkan kekuasaannya dan membubarkan diri dalam waktu 12 jam[25].
Parlemen kemudian mengeluarkan hasil kesepakatan untuk meloloskan otoritas Partai Komunis Azerbaijan dengan syarat-syarat berikut[28] :
- Kemerdekaan penuh Azerbaijan dibawah kekuasaan Soviet tetap dipertahankan.
- Pemerintahan yang dibentuk oleh Partai Komunis Azerbaijan akan memiliki otoritas sementara.
- Sistem pemerintahan final di Azerbaijan akan diputuskan tanpa ada tekanan dari luar negeri, dan oleh organ legislatif tertinggi Azerbaijan, Soviet Buruh, Tani, dan Tentara Azerbaijan.
- Semua fungsionaris badan-badan pemerintah akan tetap menjabat dan hanya orang yang memegang posisi tanggung jawab yang akan diganti.
- Pemerintah Komunis sementara yang baru terbentuk akan menjamin hidup dan harta kekayaan para anggota pemerintahan saat ini dan anggota parlemen.
- Akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah masuknya Tentara Merah dalam kondisi pertempuran.
- Pemerintah baru akan melawan, dengan menggunakan langkah-langkah keras dan segala cara yang dimilikinya, semua kekuatan luar, dari sudut mana pun, yang bertujuan untuk menekan kemerdekaan Azerbaijan.
Republik Demokratik Azerbaijan resmi bubar pada tanggal 28 April 1920, setelah Azerbaijan berhasil ditaklukkan[29]. Invasi Azerbaijan memiliki motif ekonomi dan politis. Alasan utama dilakukan Invasi ke Azerbaijan adalah karena sumber daya minyak Azerbaijan yang digadang-gadang akan memenuhi kebutuhan militer Soviet dalam rangka ekspansi wilayahnya[30][31].
Berdasarkan penuturan dari sejarawan A.B. Shirokorad, Invasi Soviet ke Azerbaijan ini mengikuti sebuah pola Bolshevik yang familiar: komite revolusioner lokal menghasut kerusuhan pekerja aktual atau "virtual" dan kemudian mencari bantuan dari Tentara Merah. Strategi ini digunakan lagi selama invasi Soviet ke Hongaria (1956) dan Cekoslowakia (1968). Pada 28 April 1920, Komite Revolusi Baku secara resmi meminta bantuan dari Pemerintah Soviet Rusia. Namun, sehari sebelumnya, pada tanggal 27 April, Tentara Merah ke-11, yang terdiri dari divisi senapan ke-26, ke-28, dan ke-32 serta korps berkuda ke-2 (terdiri dari lebih dari 30.000 tentara), telah menginvasi wilayah Azerbaijan[32].
Daftar Referensi
sunting- ^ Altstadt 1992, hlm. 108.
- ^ "Azerbaijan". International Encyclopedia of the First World War.
- ^ "Russian Civil War". Encyclopædia Britannica.
- ^ "Republic of Azerbaijan, pre-USSR (1918-1920)". Dead Country Stamps and Banknotes. 22 September 2012.
- ^ Cornell 2011, hlm. 31.
- ^ Swietochowski 2004, hlm. 171.
- ^ Swietochowski 1995, hlm. 90.
- ^ History of Azerbaijan. Administrative Department of the President of the Republic of Azerbaijan, Presidential Library. hlm. 24.
- ^ Swietochowski 1995, hlm. 91.
- ^ "Anton Ivanovich Denikin". Encyclopædia Britannica.
- ^ a b "Chronology of Major Events (1918–1920)". Azerbaijan International.
- ^ a b Cornell 2011, hlm. 28.
- ^ Isgenderli 2011, hlm. 197.
- ^ Swietochowski 2004, hlm. 175.
- ^ Swietochowski 1995, hlm. 93.
- ^ a b c Cornell 2011, hlm. 29.
- ^ a b Leeuw 2000, hlm. 52.
- ^ Swietochowski 2004, hlm. 177.
- ^ "Historical Overview". Communist Crimes.
- ^ Ленин В. И. Полное собрание сочинений Том 51. Письма: март 1920 г.
- ^ a b Swietochowski 1995, hlm. 92.
- ^ a b Isgenderli 2011, hlm. 200.
- ^ Swietochowski 2004, hlm. 178.
- ^ (Shirokorad 2006, hlm. 232–244)
- ^ a b c Leeuw 2000, hlm. 53.
- ^ a b Swietochowski 2004, hlm. 180.
- ^ Altstadt 1992, hlm. 109.
- ^ Swietochowski 2004, hlm. 182.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:22
- ^ Isgenderli 2011.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:32
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaShirokorad
Bibliography
sunting- History of Azerbaijan (PDF). Administrative Department of the President of the Republic of Azerbaijan, Presidential Library.
- Altstadt, Audrey L. (1992). The Azerbaijani Turks: Power and Identity under Russian Rule . Stanford, California: Hoover Institution Press. ISBN 0817991824.
- Cornell, Svante E. (2011). Azerbaijan Since Independence. United States of America: M.E. Sharpe. ISBN 978-0-7656-3002-5.
- Isgenderli, Anar (2011). Realities of Azerbaijan, 1917-1920. United States of America: Xlibris Corporation. ISBN 9781456879549.
- Kazemzadeh, Firuz (1950). The Struggle for Transcaucasia (1917-1921). Anglo-Caspian Press Ltd. hlm. 360. ISBN 978-0-9560004-0-8.
- Leeuw, Charles van der (2000). Azerbaijan: A Quest for Identity. Richmond, England: Palgrave Macmillan. ISBN 9780700711178.
- Shirokorad, Aleksandr B. (2006). Великая речная война, 1918–1920 годы. hlm. 416. ISBN 5-9533-1465-5.
- Swietochowski, Tadeusz (1995). Russia-Azerbaijan: A Borderline of Transition. United States of America: Columbia University Press. ISBN 0231070683.
- Swietochowski, Tadeusz (2004). Russian Azerbaijan, 1905-1920: The Shaping of National Identity in a Muslim Community. Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press. ISBN 9780521263108.