Istana Diokletianus

bangunan istana di Kroasia

Istana Diokletianus (Kroasia: Dioklecijanova palača, pelafalan [diɔklɛt͡sijǎːnɔʋa pǎlat͡ʃa]) adalah sebuah istana kuno yang dibangun untuk Kaisar Romawi Diokletianus pada pergantian abad keempat Masehi, yang saat ini membentuk sekitar setengah dari kota tua Split, Kroasia. Disebut sebagai "istana" karena penggunaan kompleks tersebut yang dimaksudkan sebagai rumah peristirahatan Diokletianus. Istilah "istana" dapat menimbulkan kesalahpahaman karena strukturnya lebih besar dan lebih menyerupai sebuah benteng besar, yang sekitar setengahnya untuk kepentingan pribadi Diokletianus dan sisanya merupakan markas garnisun militer.

Kompleks Bersejarah Split dengan Istana Diokletianus
Nama asli
Kroasia: Povijesna jezgra grada Splita s Dioklecijanovom palačom
Pemandangan peristyle (lapangan tengah di dalam istana) menuju pintu masuk area Diokletianus
LetakSplit, Kroasia
DibangunAbad ke-4 M
JenisBudaya
Kriteriaii, iii, iv
Ditetapkan1979 (Sesi Ke-3)
97
Negara Kroasia
KawasanEropa
Penetapan salah
Nama resmi: Dioklecijanova palača
Istana Diokletianus di Kroasia
Istana Diokletianus
Lokasi Kompleks Bersejarah Split dengan Istana Diokletianus di Kroasia

Diokletianus membangun istana yang besar ini sebagai persiapan untuk pensiunnya pada 1 Mei 305 M. Istana itu berada di sebuah teluk di sisi selatan dari suatu semenanjung pendek yang keluar dari pantai Dalmatia, empat mil dari Salona, ibu kota Provinsi Romawi Dalmatia. Wilayahnya melandai tidak curam ke arah laut dan membentuk kars yang unik, yang terdiri dari pegunungan gamping yang rendah terbentang dari timur ke barat dengan napal di dalam celah di antara mereka.

Sejarah sunting

Rekonstruksi Istana Diokletian dalam penampilan aslinya setelah selesai pada tahun 305 M (dilihat dari barat daya)
Pusat Split saat ini, dengan Istana Diokletianus, pada tahun 2012 (dilihat dari timur laut).

Setelah orang-orang Romawi meninggalkan tempat itu, Istana Diokleanus tetap kosong selama beberapa abad. Pada abad ke-7, warga sekitar melarikan diri ke istana yang bertembok dalam upaya untuk melarikan diri dari serangan bangsa Kroasia. Sejak itulah istana ditempati dengan warga membuat rumah dan usaha mereka di lantai bawah tanah istana dan langsung di dalam istana.[1] Saat ini banyak restoran dan toko, serta beberapa rumah, masih dapat ditemukan di dalam kompleks.

Setelah Abad Pertengahan, istana itu hampir tidak dikenal di Eropa hingga arsitek neoklasik Skotlandia Robert Adam menyurvei reruntuhannya dan dengan bantuan seniman dan kolektor barang kuno Prancis Charles-Louis Clérisseau dan beberapa juru gambar, diterbitkan Reruntuhan Istana Kaisar Diokletianus di Spalatro di Dalmatia (London, 1764).[2]

Istana Diokletianus adalah sebuah inspirasi gaya baru Adam dalam arsitektur Neoklasik[3] dan publikasi gambar terukurnya membawa istana ini dalam perbendaharaan desain arsitektur Eropa untuk pertama kalinya. Beberapa dekade kemudian, pada tahun 1782, pelukis Prancis Louis-François Cassas membuat gambar-gambar istana ini, yang diterbitkan oleh Joseph Lavallée pada tahun 1802 dalam kronik perjalanannya.[4]

Istana itu kini, dengan semua bangunan bersejarah yang paling penting, berdiri di pusat kota Split. Istana Diokletianus mengglobal karena pentingnya pelestarian istana itu. Istana ini adalah salah satu arsitektur paling terkenal dan lengkap dan fitur budaya di pantai Laut Adriatik Kroasia. Sebagai istana Romawi paling lengkap di dunia, istana ini memegang peran luar biasa dalam warisan Mediterania, Eropa, dan dunia.

Warisan budaya sunting

 
Pemandangan Peristyle pada tahun 1764, diukir oleh Robert Adam. Peristyle adalah alun-alun tengah istana, tempat pintu masuk utama ke area Diokletianus (digambarkan) berada.

Pada bulan November 1979, UNESCO, sejalan dengan konvensi internasional tentang warisan budaya dan alam, mengesahkan proposal agar kota bersejarah Split yang dibangun di sekitar Istana seharusnya dimasukkan dalam daftar Warisan Budaya Dunia.[5]

Pada bulan November 2006 Dewan Kota memutuskan untuk mengizinkan lebih dari dua puluh bangunan baru di dalam istana (termasuk kompleks belanja dan garasi), meskipun istana itu telah dinyatakan sebagai Monumen Warisan Dunia UNESCO. Dikatakan bahwa keputusan tersebut bermotif politik dan sebagian besar karena lobi-lobi oleh pengembang properti lokal. Setelah pada tahun 2007 publik menjadi sadar akan proyek ini, mereka mengajukan petisi terhadap keputusan itu dan menang. Tidak ada bangunan, pusat perbelanjaan, atau garasi bawah tanah baru dibangun.

Yayasan Monumen Dunia telah mengerjakan suatu proyek konservasi di istana itu, termasuk survei integritas struktural dan membersihkan dan merestorasi batu dan plester.

Istana ini digambarkan pada sisi belakang uang kertas 500 Kuna Kroasia, yang dikeluarkan pada tahun 1993.[6][7]

Arsitektur sunting

Denah lahan istana ini berbentuk persegi panjang tidak teratur (kira-kira 160 meter x 190 meter) dengan menara memproyeksikan dari sisi depan barat, utara, dan timur. Istana ini menggabungkan kualitas dari villa mewah dan kamp militer, dengan gerbang-gerbang dan menara-menara pengawas yang besar. Kompleks stana ditutup oleh tembok dan pada saat ini, ditempati oleh lebih dari 9000 orang.

Peristyle istana sebelum dan baru setelah pekerjaan restorasi

Hanya sisi depan selatan, yang naik langsung dari, atau sangat dekat dengan, laut, tidak dibentengi. Galeri di lantai atas memiliki komposisi arsitektur yang rinci berbeda dengan tiga sisi depan yang menghadap pantai. Sebuah gerbang monumental di tengah-tengah setiap tembok mengarah ke sebuah halaman tertutup. Gerbang di laut selatan (Porta Aenea) memiliki bentuk dan ukuran lebih sederhana daripada tiga gerbang lainnya dan diperkirakan bahwa gerbang itu awalnya ditujukan sebagai akses pribadi kaisar ke laut atau sebagai pintu masuk persediaan.Desain istana berasal dari vila dan kastrum, dan dualitas ini juga terlihat dalam penataan interior. Jalan lintas (decumanus) yang menghubungkan gerbang timur (Gerbang Perak atau Porta argentea) dan gerbang barat (Gerbang Besi atau Porta ferrea) membagi kompleks istana ke dalam dua bagian. Di bagian selatan adalah struktur yang lebih mewah, yaitu apartemen kaisar, baik publik maupun privat, dan bangunan-bangunan keagamaan. Apartemen kaisar membentuk sebuah blok di sepanjang tepi laut dan terletak di atas sebuah substruktur karena medannya yang miring menuntut perbedaan tinggi yang signifikan. Meskipun selama berabad-abad hampir benar-benar terisi sampah, sebagian besar substruktur terpelihara dengan baik, dan menunjukkan bentuk dan disposisi asli dari kamar-kamar di atasnya.

Lapangan monumental, yang disebut Peristyle, membentuk akses utara ke apartemen-apartemen kekaisaran. Lapangan ini juga memberikan akses ke makam Diokletianus di timur (sekarang Katedral St. Domnius), dan tiga kuil di barat (dua telah hilang, kuil ketiga menjadi baptistery, awalnya adalah Kuil Jupiter). Ada sebuah kuil di barat dari Peristylum yang disebut Kuil Asklepios, yang memiliki atap setengah silinder terbuat dari balok-balok batu berukiran tangan yang tidak bocor hingga tahun 1940-an, dan kemudian ditutupi dengan atap. Kuil telah direstorasi baru-baru ini.

Bagian utara istana, terbagi dalam dua bagian utama yang dipisahkan oleh jalan utara-selatan (cardo) yang mengarah dari Gerbang Emas (Porta aurea) ke Peristyle, kurang terpelihara dengan baik. Hal ini diduga karena setiap bagian adalah kompleks perumahan, perumahan prajurit, pelayan, dan mungkin beberapa fasilitas lainnya. Kedua bagian itu tampaknya dikelilingi oleh jalan-jalan. Mengarah ke tembok perimeter yang membatasi bangunan-bangunan persegi panjang, yang mungkin adalah magasin penyimpanan.

Istana Diokletianus dibangun dari gamping putih lokal dan marmer berkualitas tinggi, yang sebagian besar berasal dari tambang marmer di Pulau Brač, dari tuf yang diambil dari palung-palung sungai terdekat, serta dari batu bata yang dibuat di Salona dan pabrik-pabrik lain. Beberapa material untuk dekorasi diimpor, yaitu kolom-kolom granit Mesir, marmer halus untuk tembok dan beberapa bangunan utama dihasilkan dari pabrik-pabrik di Proconnesos. Istana dihiasi dengan sejumlah sfinks granit berusia 3.500 tahun yang berasal dari situs Firaun Thutmosis III di Mesir. Hanya tiga yang bertahan berabad-abad. Salah satunya adalah di Peristyle, yang kedua duduk tanpa kepala di depan Kuil Jupiter, dan yang ketiga di museum kota.

Lokasi pengambilan film sunting

Istana Diokletianus telah digunakan sebagai lokasi pengambilan film seri Game of Thrones musim keempat produksi HBO.[8]

Galeri sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Diocletian's Palace". Croatia Traveller (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10-12-2017. 
  2. ^ Adam, Robert; Bartolozzi, Francesco. "Ruins of the palace of the Emperor Diocletian at Spalatro in Dalmatia". Smithsonian Libraries (dalam bahasa Inggris). Archived from the original on 2013-12-21. Diakses tanggal 10-12-2017. 
  3. ^ Hogan, C. Michael, "Diocletian's Palace", The Megalithic Portal, A. Burnham ed., 6 October 2007.
  4. ^ Voyage pittoresque et historique de l'Istrie et de la Dalmatie rédigé d'après l'Itinéraire de L. F. Cassas par Joseph Lavallée (Paris, 1802).
  5. ^ Marasovic, Tomislav. "Diocletian's Palace" (dalam bahasa Inggris). Zagreb: Publishers Dominovic and Buvina. Diakses tanggal 10-12-2017. 
  6. ^ "Features of Kuna Banknotes" (dalam bahasa Inggris). Zagreb: Croatian National Bank. 29-05-2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31-12-2014. 
  7. ^ "The 500 Kuna Banknote" (dalam bahasa Inggris). Zagreb: Croatian National Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-20. Diakses tanggal 2017-12-11. 
  8. ^ "Day 72: Filming in Diocletian's Palace & Žrnovnica". WinterIsComing.net. 27 September 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-25. Diakses tanggal 26 April 2014. 

Bacaan lebih lanjut sunting

Pranala luar sunting