Bahasa Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hatnote biasanya digunakan untuk memberikan pranala menuju artikel lain yang memiliki nama yang sama/mirip atau halaman disambiguasi. Ganti dengan kotak peringatan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Eiskrahablo (bicara | kontrib) Penyuntingan perbaikan kecil untuk memperjelas ambiguitas. Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 2:
{{Infobox Bahasa
|name=Bahasa Jawa
|nativename={{lang|jv|''
|image=Aksara Jawa - basa.svg
|imagecaption=''
|states=[[Indonesia]]
|region=
|ethnicity=[[Suku Jawa|Jawa]]
|speakers={{sigfig|68,04|2}} juta [[bahasa ibu|penutur jati]]
Baris 12:
|ref={{sfn|Naim|Syaputra|2011|p=47}}
|familycolor=Austronesia
|fam2=[[bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]{{Disputed inline}}
|ancestor=[[Bahasa Jawa Kuno]]
|ancestor2=[[Sastra Jawa Pertengahan|Bahasa Jawa Pertengahan]]
Baris 34:
}}
{{Contains Javanese script}}
'''Bahasa Jawa''' ({{lang|jv|''
Sejarah
[[Nomina]] dalam bahasa Jawa umumnya diletakkan sebelum atribut yang memodifikasinya. [[Verba]] dapat dibedakan menjadi bentuk [[transitif]] dan [[intransitif]], bentuk [[bentuk aktif|aktif]] dan [[bentuk pasif|pasif]], atau dibedakan berdasarkan [[modus]]nya ([[modus indikatif|indikatif]], [[modus irealis|irealis]]/[[modus subjungtif|subjungtif]], [[modus imperatif|imperatif]], dan [[modus propositif|propositif]]). Bahasa Jawa mengenal pembedaan antara beberapa tingkat tutur yang penggunaannya ditentukan oleh derajat kedekatan hubungan atau perbedaan status sosial antara pembicara dan lawan bicara atau orang yang dibicarakan.
Baris 42:
== Klasifikasi ==
<!--[[Berkas:Klasifikasi bahasa Jawa.png|jmpl|ka|300px|Posisi bahasa Jawa (ditebalkan) dalam rumpun bahasa [[rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]] menurut beberapa skema klasifikasi ahli bahasa dari masa ke masa.]]-->
Bahasa Jawa merupakan bagian dari subkelompok Melayu-Polinesia{{Disputed inline}} dalam rumpun bahasa Austronesia, walaupun tingkat kekerabatannya dengan bahasa-bahasa Melayu-Polinesia yang lain sulit ditentukan. Menggunakan metode [[leksikostatistik]], pada tahun 1965 ahli bahasa Isidore Dyen menggolongkan bahasa Jawa ke dalam kelompok yang ia sebut "Javo-Sumatra Hesion", yang juga mencakup bahasa [[bahasa Sunda|Sunda]] dan bahasa-bahasa "Melayik".{{efn|Definisi "Melayik" Dyen berbeda dengan definisi yang diterima para ahli secara luas sejak 1990-an; Melayik versi Dyen memiliki cakupan yang lebih luas, termasuk di antaranya bahasa [[bahasa Madura|Madura]] dan bahasa [[bahasa Aceh|Aceh]].}}{{sfn|Dyen|1965|p=26}}{{sfn|Nothofer|2009|p=560}} Kelompok ini juga disebut "Melayu-Jawanik" oleh ahli bahasa Berndt Nothofer yang pertama kali berusaha merekonstuksi leluhur dari bahasa-bahasa dalam kelompok hipotetis ini dengan data yang saat itu hanya terbatas pada empat bahasa saja (bahasa Jawa, Sunda, [[bahasa Madura|Madura]], dan [[bahasa Melayu|Melayu]]).{{sfn|Nothofer|1975|p=1}}
Pengelompokan Melayu-Jawanik telah dikritik dan ditolak oleh berbagai ahli bahasa.{{sfn|Blust|1981}}{{sfn|Adelaar|2005|pp=357, 385}}
== Sejarah ==
Baris 67:
Di antara bahasa-bahasa Austronesia, bahasa Jawa merupakan bahasa dengan komunitas [[bahasa ibu|penutur jati]] paling besar.{{sfn|Ogloblin|2005|p=590}} Jumlah total penutur bahasa Jawa diperkirakan mencapai sekitar 75,5 juta pada tahun 2006.{{sfn|Wedhawati, dkk|p=1}} Data resmi [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|sensus 2010]] melaporkan sekitar 68 juta penutur jati bahasa Jawa.{{sfn|Naim|Syaputra|2011|p=47}}
Sebagian besar penutur bahasa Jawa mendiami wilayah [[Jawa Tengah|tengah]] dan [[Jawa Timur|timur]] Pulau Jawa.{{sfn|Ogloblin|2005|p=590}} Jumlah penutur jati bahasa Jawa yang berasal dari provinsi [[Jawa Tengah]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], dan [[Jawa Timur]] mencakup 83% dari total jumlah penutur jati bahasa Jawa di Indonesia.{{sfn|Naim|Syaputra|2011|p=53}} Selain di pulau Jawa, bahasa Jawa juga dituturkan sebagai bahasa ibu di daerah-daerah transmigrasi seperti di [[Lampung]], sebagian wilayah [[Riau]], [[Jambi]], [[Kalimantan Tengah]], dan di tempat lainnya di Indonesia. Di luar Indonesia, penutur bahasa Jawa terpusat di beberapa negara, seperti di [[Suriname]], [[Belanda]], [[Kaledonia Baru]], dan [[Malaysia]] (terutama di
=== Status hukum ===
|