Jacqueline Kennedy Onassis

Ibu Negara Amerika Serikat (1961-1963)

Jacqueline Lee "Jackie" Kennedy Onassis[a] (née Bouvier /ˈbvi/; 28 Juli 1929 – 19 Mei 1994) adalah seorang penulis Amerika, editor buku, dan sosialita yang menjabat sebagai ibu negara Amerika Serikat dari tahun 1961 hingga 1963, sebagai istri presiden John F. Kennedy. Sebagai ibu negara yang populer, dia membuat dirinya disenangi oleh masyarakat Amerika karena pengabdiannya kepada keluarganya, dedikasinya terhadap pelestarian bersejarah Gedung Putih, kampanye yang ia pimpin untuk melestarikan dan memulihkan bangunan bersejarah dan arsitektur seiring dengan minatnya pada sejarah, budaya, dan seni Amerika. Selama hidupnya, ia dianggap sebagai ikon internasional karena pilihan modenya yang unik, dan karyanya sebagai duta budaya Amerika Serikat membuatnya sangat populer secara global.[2]

Jacqueline Kennedy Onassis
Jacqueline di Ruang Resepsi Diplomatik
Ibu Negara Amerika Serikat
Masa jabatan
20 Januari 1961 – 22 November 1963
Informasi pribadi
Lahir
Jacqueline Lee Bouvier

(1929-07-28)28 Juli 1929
Southampton, New York, Amerika Serikat
Meninggal19 Mei 1994(1994-05-19) (umur 64)[1]
New York City, Amerika Serikat
KebangsaanAmerika
Partai politikDemokrat
Suami/istri
(m. 1953; meninggal 1963)
(m. 1968; meninggal 1975)
Pasangan serumahMaurice Tempelsman (1980–1994)
AnakArabella Kennedy
Caroline Bouvier Kennedy
John Fitzgerald Kennedy, Jr.
Patrick Bouvier Kennedy
Orang tua
Kerabat
AlmamaterVassar College
Universitas George Washington (Bachelor of Arts)
Pekerjaan
  • Sosialita
  • editor buku
  • jurnalis
Tanda tangan
IMDB: nm0448080 Allocine: 13459 TV.com: people/jacqueline-kennedy-onassis
Musicbrainz: f1fa18de-d113-4ba7-bf49-85ca49628755 Find a Grave: 780 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Setelah mempelajari sejarah dan seni di Vassar College dan lulus dengan gelar Bachelor of Arts dalam Sastra Prancis dari George Washington University pada tahun 1951, Bouvier mulai bekerja untuk Washington Times-Herald sebagai fotografer yang mahir.[3] Tahun berikutnya, ia bertemu dengan Anggota Kongres Amerika Serikat John F. Kennedy dari Massachusetts di sebuah pesta makan malam di Washington. Ia terpilih menjadi anggota Senat pada tahun yang sama, dan pasangan itu menikah pada tanggal 12 September 1953, di Newport, Rhode Island. Mereka memiliki empat orang anak, dua di antaranya meninggal saat masih bayi. Setelah suaminya terpilih menjadi presiden dalam 1960, Kennedy dikenal karena pemugaran Gedung Putih yang dipublikasikan secara luas dan penekanannya pada seni dan budaya serta gayanya. Dia juga melakukan perjalanan ke banyak negara di mana kefasihannya dalam bahasa asing dan sejarah membuatnya sangat populer.[4][5] Pada usia 33 tahun, ia dinobatkan sebagai Wanita Tahun Ini oleh majalah Time pada tahun 1962.

Setelah pembunuhan suaminya dan pemakaman pada tahun 1963, Kennedy dan anak-anaknya sebagian besar menarik diri dari pandangan publik. Pada tahun 1968, ia menikah dengan raja pelayaran Yunani Aristoteles Onassis, yang menimbulkan kontroversi. Setelah Onassis meninggal pada tahun 1975, dia memiliki karier sebagai editor buku di New York City, pertama di Viking Press dan kemudian di Doubleday, dan bekerja untuk memulihkan citra publiknya. Bahkan setelah kematiannya, dia masih dianggap sebagai salah satu ibu negara pertama yang paling populer dan dikenal dalam sejarah Amerika, dan pada tahun 1999, dia dimasukkan ke dalam daftar Pria dan Wanita Paling Dikagumi Gallup pada abad ke-20.[6] Ia meninggal pada tahun 1994 dan dimakamkan di Arlington National Cemetery di samping Presiden Kennedy dan dua anak mereka, satu lahir mati dan satu lagi meninggal tak lama setelah dilahirkan.[7] Survei yang dilakukan secara berkala oleh Siena College Research Institute terhadap para sejarawan sejak tahun 1982 secara konsisten menemukan Kennedy Onassis berada di antara ibu negara yang paling dihormati oleh masyarakat.

Keluarga dan kehidupan awal

sunting

Jacqueline Lee Bouvier lahir di Easthampton Hospital di Southampton, New York. Ia adalah putri dari John Vernou Bouvier III (1891-1957) dan Janet Norton Lee Bouvier (Aunchincloss Morris) (1906-1989)

Adik Jacqueline, Caroline Lee, atau lebih dikenal dengan Lee, pada tahun 1933. Ayahnya, yang dipanggil "Black Jack" adalah seorang playboy yang kemudian bercerai dengan Janet ketika Jackie masih muda. "Black Jack" tidak pernah menikah lagi, tetapi Janet menikah dengan Hugh D. Auchincloss, Jr., penerus perusahaan Standard Oil, dan memiliki dua anak bersama Auchincloss, Janet Jennings dan James Auchincloss. Pada tahun-tahun berikutnya, ibu Jacqueline menikah lagi dengan Bingham Morris.

Jacqueline menghabiskan 12 tahun pertamanya di estate kakek-neneknya di East Hampton, di mana ia menjadi mahir berkuda, terutama dengan kuda kesayangannya Danseuse, yang dalam bahasa Prancis berarti "penari perempuan"

Jacqueline suka membaca, melukis, menulis puisi, dan memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya. Hubungannya dengan ibunya dapat terbilang jauh.

Sekolah dan Pekerjaan

sunting
  • 1935-1942 The Chapin School - New York City- Taman kanak-kanak
  • 1942-1944 Holton Arms School - Bethesda, Maryland- SD dan tahun pertama sekolah menengah.
  • 1947-1949 Vassar College - Poughkeepsie, New York- Tahun pertama dan kedua college.
  • 1944-1947 Miss Porter's School - Farmington, Connecticut- sekolah menengah
  • 1949-1950 University of Grenoble and the Sorbonne- Paris, France - program pertukaran pelajar
  • 1950-1951 George Washington University- Washington, D.C. - tahun keempat college. Lulus dengan gelar B.A. di bidang Literatur Prancis.
  • 1954 Georgetown University- Georgetown, Washington D.C. - kelas Sejarah Amerika.

Ketika Jackie bersekolah di Vassar, ia terpilih sebagai "Debutante of the Year" atau "Debutan tahun ini".

Pada tahun 1951, Jacqueline memperoleh pekerjaan pertamanya sebagai "Inquiring Camera Girl" untuk The Washington Times-Herald. Tugasnya adalah menanyakan pertanyaan-pertanyaan pada orang-orang yang ditemuinya di Washington D.C.. Pertanyaan-pertanyaannya, dan juga respon-respon unik akan tampil bersama foto orang tersebut di koran. Salah satu objek Jacqueline dalam menjalankan tugas ini adalah seorang senator muda Massachussets, John F. Kennedy.

Pernikahan

sunting
 
Pernikahan Jackie dengan John F. Kennedy.

Jacqueline bertunangan dengan John Husted, seorang pengusaha muda, di bulan Desember 1951. Namun pertunangan itu dibatalkan di bulan Maret 1952, setelah ia dinasihati oleh ibunya, Janet.

Jacqueline dan Kennedy berada di tempat yang sama beberapa kali antara tahun 1948 dan 1952. Pertemuan pertama adalah pada pernikahan teman mereka di Long Island, pada tahun 1948. Pada bulan Mei 1951 Jackie bertemu dengan Kennedy di suatu makan malam di rumah Charles dan Martha Bartlett, di Washington D.C. Pada musim dingin tahun 1951-52, mereka menghadiri acara besar di Palm Beach, Florida. Setelah pertunangannya dengan Husted dibatalkan, pasangan Bartlett kembali mengadakan jamuan makan malam, dan saat itulah kisah cinta mereka bermula.

Ketika mereka memutuskan untuk bertunangan, keluarga Bouvier tidak menanggapinya dengan antusias. Bibi Jackie, Michelle Bouvier Putnam, tidak senang akan ramainya pemberitaan media akan pertunangan ini, berkata, "Klan Kennedy terbiasa dengan publisitas. Kami tidak begitu. Klan mereka sangat bersatu; klan kami tidak."

Jacqueline Bouvier dan John F. Kennedy menikah pada tanggal 12 September 1953 di Newport, Rhode Island. Gaun pengantin dan pengiring pengantin dibuat oleh Ann Lowe, perancang busana terkenal; dan resepsinya dihadiri sekitar 2.000 orang. Setelah pernikahan, pasangan Kennedy kembali ke Washington D.C. setelah bulan madu. Tak lama setelah pernikahan mereka, Senator Kennedy menderita sakit di punggungnya dari cedera saat perang, dan ia melalui dua operasi. Setelah ia pulih dari operasi, Jacqueline mendorong Kennedy untuk menulis buku, Profiles in Courage, tentang senator Amerika Serikat yang membahayakan karier mereka untuk bertempur untuk hal-hal yang mereka percayai. Buku ini dihadiahi Pulitzer Prize pada tahun 1957.

Pada masa-masa awal pernikahan mereka, John dan Jacqueline Kennedy tinggal di Georgetown, Washingon D.C. Jacqueline melewatkan kebanyakan waktu dan uangnya untuk mendekor rumah mereka, dan berbelanja pakaian.

Jacqueline dekat dengan ayah mertuanya, Joseph P. Kennedy. Kennedy tua melihat potensi relasi publik yang terdapat pada Jacqueline sebagai istri politisi. Hubungan Jackie dengan Rose Kennedy lebih jauh. Jackie juga dekat dengan saudara iparnya, Robert Kennedy. Namun ia tidak terlalu menyukai sikap kompetitif yang dimiliki klan Kennedy. Ia lebih tenang dan santai. Jackie lebih menyukai waktu sendirian bersama John dibandingkan dengan John serta keluarga besarnya. Saudara-saudara perempuan Kennedy menamakannya "the deb", dan Jacqueline selalu malas bergabung dengan permainan tradisional keluarga, touch-football.

Bersama John F. Kennedy, Jackie memiliki empat orang anak, tetapi hanya dua orang yang bertahan hidup cukup lama. Putri pertama mereka meninggal saat dilahirkan, dan biasanya disebut sebagai Arabella Kennedy. Putri kedua mereka, Caroline Bouvier Kennedy, lahir pada tanggal 27 November 1957. Menyusul kemudian John Fitzgerald Kennedy Jr., pada tanggal 25 November 1960, tetapi ia wafat pada tahun 1990 karena kecelakaan pesawat terbang. Putra terakhir mereka, Patrick Bouvier Kennedy, wafat dua hari setelah lahir.

Istri Kandidat Presiden

sunting

Pada bulan Januari 1960, Senator John Kennedy mengumumkan pencalonannya menjadi Presiden Amerika Serikat, dan mulai bekerja sangat intens dan berpergian keliling negara. Jackie berperan aktif dalam kampanya Kennedy, bahkan berbicara pada toko-toko sayuran. Di Appleton, Wisconsin, ia memberikan tanda tangan pada murid-murid sekolah menengah. Kampanyenya di West Virginia sangat berkesan baginya, karena ia tidak pernah melihat kemiskinan separah itu sebelumnya.

Beberapa minggu sebelum suaminya mulai kampanye sebagai Presiden, Jacqueline menyadari bahwa ia hamil, sehingga ia tetap di rumah sesuai anjuran dokter. Dari Georgetown, Jacqueline membantu suaminya dengan menjawab surat-surat, merekam iklan TV, memberikan wawancara dan menulis di kolom majalah mingguan.

Pada pemilihan umum pada tanggal 8 November 1960, John F. Kennedy mengalahkan kandidat dari Partai Republik, Richard Nixon, dan menjadi Presiden Amerika Serikat.

Ibu Negara

sunting

Jackie melahirkan John F. Kennedy, Jr. melewati proses operasi caesar, 2 minggu setelah suaminya terpilih. Tak lama kemudian, Jackie berkeliling di Gedung Putih. Mamie Eisenhower mengantarnya berkeliling di rumah itu. Jackie meninggalian Gedung Putih dan kembali ke rumah, lalu pingsan. Ia masih dalam kondisi kesehatan yang buruk saat suaminya dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-35 pada bulan Januari 1961. Ia adalah salah satu Ibu Negara termuda dalam sejarah Amerika Serikat, hanya setelah Frances Folsom Cleveland.

Ibu Negara adalah gelar yang tidak disukai Jacqueline. Ia mengatakan bahwa nama itu terdengar seperti nama kuda. Ia lebih senang dipanggil sebagai Mrs. Kennedy. Seperti Ibu Negara yang lain, ia amat diperhatikan publik, dengan segala hal dalam hidupnya 'diawasi'. Ketika ditanya sebelum terpilih, apa peran utama seorang Ibu Negara, ia mengatakan "Menurut saya peran terpenting seorang Ibu Negara adalah untuk mengurus Presiden agar ia dapat melayani rakyat dengan lebih baik."

Ia tidak keberatan diwawancara dan difoto, tetapi ia khawatir akan efek yang ditimbulkan perhatian ini pada anak-anaknya. Jacqueline sangat berusaha untuk melindungi mereka dari media massa, dan memberikan kepada mereka masa anak-anak yang normal. Jackie hanya mengizinkan sedikit pengambilan gambar akan anak-anaknya, dan ketika ia pergi, Presiden mengizinkan fotografer Gedung Putih, Cecil Stoughton, untuk mengambil gambar anak-anaknya.

Mrs. Kennedy melakukan banyak kegiatan sosial yang membawa dirinya dan suaminya menjadi pusat perhatian kultur negara itu. Ia juga mengundang para seniman, penulis, penulis puisi, dan musisi untuk bergabung dengan politisi, diplomat dan juga pejabat. Ia berbicara Bahasa Inggris, Prancis, Spanyol dan Italia dengan lancar. Perhatiannya yang amat dalam pada seni, musik dan budaya menandai babak baru sejarah Amerika. Kemampuan Jackie dalam membawakan acara di Gedung Putih membuat reputasi pesta di Gedung Putih sangat terkenal. COntohnya adalah ketika ia mengadakan jamuan makan di Mount Vernon untuk menghormati Presiden Pakistan Ayub Khan, karena perannya dalam mensuport Amerika Serikat dalam krisis yang sedang dialami. Saat itu, Jackie menyingkirkan meja makan berbentuk U besar, menggantikannya dengan meja bulat yang bertempat duduk delapan. Kemampuannya bersosialisasi amat legendaris, seperti dapat dilihat pada caranya berkomunikasi dengan Charles De Gaulle di Prancis dan Nikita Khrushchev di Vienna. Pertemuan Presiden di Vienna kacau, tetapi kepuasan Khrushchev akan penyelenggaraan Mrs. Kennedy berimbas pada keputusan-keputusan positif. Ketika Khrushchev diminta untuk menjabat tangan Presiden untuk difoto, pemimpin Komunis itu bekrata, "Saya lebih senang untuk menjabat tangan Jackie terlebih dahulu."

Pengaruh Prancis pada Gedung Putih

sunting

Karena keturunan nenek moyangnya yang orang Prancis, Jacqueline selalu merasa terikat dengan Prancis, yang diperkuat dengan pendidikannya di sana. Hal inilah yang kemudian memengaruhi banyak aspek dalam hidupnya, seperti menu yang dipilihnya untuk makan-makan malam di Gedung Putih, seleranya berpakaian, dan cintanya pada ballet. Ia memilih perancang interior Prancis, Stephane Boudin untuk mengkonsultasikan perbaikan dan dekorasi Gedung Putih, khususnya pada bagian keluarga. Mrs. Kennedy juga merekrut koki Prancis kelahiran Vietnam untuk menjadi koki Gedung Putih.

Perbaikan Gedung Putih

sunting

Perbaikan Gedung Putih adalah tugas besar pertama Jacqueline Kennedy. Selama turnya keliling Gedung Putih bersama Mamie Eisenhower, sebelum ia dilantik, ia tidak merasa ruangan-ruangannya tidak tertata baik. Usaha pertamanya adalah membuat bagian keluarga lebih menarik dan cocok untuk kehidupan keluarga, dan menambahkan dapur dan ruangan untuk anak-anaknya. Ia juga mendirikan suatu komite seni untuk melihat dan membiayai proses restorasi itu; ia juga meminta ahli furniture Henry du Pont untuk mengkonsultasikan restorasinya.

Kemampuannya mengatur proyek ini saat itu tidak terlalu terlihat dan dipublikasikan, tetapi kemudian banyak yang memuji kemampuannya menangani perseteruan antara Parish, du Pont dan Stephane Boudin; ia juga berinisiatif untuk mempublikasikan panduan Gedung Putih yang pertama, yang penjualannya membiayai restorasi itu; ia juga ada di balik keputusan Kongres bahwa interior Gedung Putih akan menjadi properti Institusi Smithsonian, daripada menjadi hak milik mantan presiden; dan ia menulis permintaan pribadi untuk orang-orang yang memiliki barang-barang historis untuk disumbangkan bagi Gedung Putih.

Pada tanggal 14 Februari 1962, Mrs. Kennedy tampil di televisi Amerika dan memandu tur keliling Gedung Putih bersama Charles Collingwood dari CBS. Bekerja bersama Rachel Lamberton Mellon, Mrs. Kennedy mendisain ulang dan menanam kembali taman mawar dan taman timur di Gedung Putih, yang kemudian dinamakan Taman Jacqueline Kennedy setelah suaminya ditembak mati. Usaha Jacqueline untuk merestorasi dan memelihara Gedung Putih meninggalkan jejak abadi dalam bentuk Aosiasi Historis Gedung Putih, Komite Pemeliharaan Gedung Putih, yang berasal dari organisasi-organisasi yang dibentuknya.

Tur ke Prancis

sunting

Sebelum pasangan Kennedy mengunjungi Prancis, siaran spesial televisi Prancis menampilkan Jackie di Gedung Putih. Ketika pasangan Presiden dan Ibu Negara mengunjungi Prancis, Jackie mengambil hati orang-orang Prancis, menarik perhatian Charles de Gaulle dan publik Prancis dengan bahasa Prancisnya yang fasih. Sebagai kesimpulan dari kunjungan itu, majalah Time sangat terpesona dengan Ibu Negara dan berkata, "Ada juga orang yang datang bersama dia." Bahkan Presiden Kennedy bergurau, "Aku adalah pria yang menemani Jacqueline Kennedy ke Paris - dan aku menikmati itu!"

Tur ke India dan Pakistan

sunting

Setelah permintaan Duta Besar Presiden Kennedy di India John Kenneth Galbraith, Mrs. Kennedy pergi ke India dan Pakistan, bersama saudara perempuannya Lee Radziwill, yang didokumentasikan pada jurnal dan memoar Professor Galbraith.

Di Lahore, Presiden Pakistan Ayub Khan menghadiahi Mrs. Kennedy dengan seekor kuda bernama Sardar, hadiah yang sering salah dialamatkan orang-orang, termasuk berbagai catatan akan masa jabatan Kennedy, sebagai hadiah dari Raja Arab Saudi. Pada saat itu, ia juga mengobrol dengan Ratu Iran Farah Pahlavi.

Kematian Bayi

sunting

Jacqueline melahirkan bayi prematur, yang oleh dirinya dan John dinamakan Patrick Bouvier Kennedy, dalam operasi caesar pada tanggal 7 Agustus 1963. Karena paru-parunya tidak dapat berkembang, Patrick tidak dapat bernapas. Ia meninggal pada tanggal 9 Agustus 1963. Jacqueline berkata pada Presiden Kennedy, bahwa ada satu hal yang tidak dapat ditanggungnya, dan itu adalah kehilangan dia.

Setelah kematian Patrick, Presiden menyarankan agar ia mengunjungi saudarinya di Eropa untuk bangkit dari kematian Patrick. Ia menghabiskan banyak waktu bersantai di daerah Mediterania pada awal musim gugur. Ia dan saudarinya adalah tamu di yacht Aristotle Onassis, Christina, pada masa ini. Jackie kembali dan tampil di depan publik, di Gedung Putih, pada pertengahan bulan November 1963.

Penyakit, kematian, dan pemakaman

sunting
 
Makam Onassis di Pemakaman Nasional Arlington

Pada bulan November 1993, Onassis terlempar dari kudanya saat berpartisipasi dalam perburuan rubah di Middleburg, Virginia, dan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Kelenjar getah bening yang membengkak ditemukan di pangkal pahanya, yang awalnya didiagnosis oleh dokter disebabkan oleh infeksi.[8] Jatuh dari kuda menyebabkan kesehatannya memburuk selama enam bulan berikutnya.[9] Pada bulan Desember, Onassis mengalami gejala baru, termasuk sakit perut dan pembengkakan kelenjar getah bening di lehernya, dan didiagnosis dengan limfoma non-Hodgkins.[8][10] Ia memulai kemoterapi pada bulan Januari 1994 dan mengumumkan diagnosisnya kepada publik, serta menyatakan bahwa prognosis awalnya baik.[8] Dia tetap bekerja di Doubleday, namun pada bulan Maret kankernya telah menyebar ke sumsum tulang belakang, otak dan hati dan pada bulan Mei kankernya dinyatakan terminal.[8][10]

Onassis melakukan perjalanan terakhirnya pulang dari Rumah Sakit New York–Pusat Medis Cornell pada tanggal 18 Mei 1994.[8][10] Malam berikutnya pukul 10:15 malam, dia meninggal saat tidur di apartemennya di Manhattan pada usia 64 tahun, dengan anak-anaknya di sisinya.[10] Pada pagi harinya, putranya, John F. Kennedy, Jr., mengumumkan kematian ibunya kepada pers dengan menyatakan bahwa dia telah "dikelilingi oleh teman-temannya, keluarganya, buku-bukunya, orang-orang, dan hal-hal yang dicintainya". Dia menambahkan bahwa "dia melakukannya dengan caranya sendiri, dan dengan ketentuannya sendiri, dan kita semua merasa beruntung karenanya."[11]

Pada tanggal 23 Mei 1994, Misa pemakamannya diadakan beberapa blok dari apartemennya di Gereja St. Ignatius Loyola—paroki Katolik tempat dia dibaptis pada tahun 1929 dan dikonfirmasi saat masih remaja—dan tidak meminta kamera untuk memfilmkan peristiwa tersebut, demi privasi.[12][13] Ia dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, bersama Presiden Kennedy, putra mereka Patrick, dan putri mereka yang lahir mati Arabella.[14][8] Presiden Bill Clinton menyampaikan pidato penghormatan terakhir pada upacara di makamnya.[15][16]

Dia meninggalkan harta warisan yang menurut para pelaksananya bernilai US$43,7 juta (setara dengan $7387 juta pada 2022).[17]

Warisan

sunting

Kepopuleran

sunting
 
Potret resmi Kennedy di Gedung Putih. Gaun linen berlipitnya dirancang oleh perancang busana Irlandia Sybil Connolly.[18]

Pernikahan Jacqueline Kennedy dengan Aristotle Onassis menyebabkan popularitasnya menurun tajam di kalangan masyarakat Amerika yang menganggapnya sebagai pengkhianatan terhadap presiden yang dibunuh.[19][20] Gaya hidupnya yang mewah sebagai "istri piala" Onassis,[21] berbeda dengan “ibu yang pemalu, tidak mementingkan diri sendiri, dan rela berkorban yang dihormati oleh masyarakat Amerika” sebagai Ibu Negara,[22] menyebabkan pers menggambarkannya sebagai "wanita yang boros dan ceroboh".[23]

Jacqueline Kennedy Onassis mengambil kendali sadar atas citra publiknya dan, pada saat kematiannya, berhasil merehabilitasinya.[24] Dengan pindah kembali ke Kota New York setelah kematian Onassis, bekerja sebagai editor untuk Viking Press dan Doubleday, dengan berfokus pada anak-anak dan cucu-cucunya, dan berpartisipasi dalam kegiatan amal, ia mengubah citranya sebagai "pemboros yang ceroboh".[25] Dia juga membangun kembali hubungannya dengan keluarga Kennedy dan mendukung Perpustakaan dan Museum John F. Kennedy.[26]

Onassis tetap menjadi salah satu Ibu Negara yang paling populer. Dia ditampilkan 27 kali dalam daftar tahunan Gallup tentang 10 orang paling dikagumi pada paruh kedua abad ke-20; angka ini hanya dilampaui oleh Billy Graham dan Ratu Elizabeth II dan lebih tinggi dari presiden AS mana pun.[27]

Baik Tina Turner[28] dan Jackie Joyner-Kersee keduanya[29] telah menyebut Jacqueline Kennedy Onassis sebagai inspirasinya.

  • Farewell, Jackie: A Portrait of Her Final Days, Edward Klein, Viking Books, 2004.
  • All Too Human: The Love Story of Jack and Jackie Kennedy, St. Martin's Press, 2003.
  • Just Jackie: Her Private Years, Ballatine Books, 1999.
  • The Kennedy Curse: Why Tragedy Has Haunted America's First Family for 150 Years, Pocket Books, 1996.
  • Diana & Jackie, Maidens, Mothers, Myths, by Jay Mulvaney, St. Martin's Press, 2002.
  • The Death of a President, by William Manchester, New York: Harper & Row Publishers, 1967.
  • "What Would Jackie Do? An Inspired Guide to Distinctive Living", by Shelly Branch and Sue Callaway, Gotham Books, 2006.
  • What Jackie Taught Us: Lessons from the Remarkable Life of Jacqueline Kennedy Onassis, Tina Santi Flaherty, 2005
  • As We Remember Her: Jacqueline Kennedy Onassis in the Words of Her Family and Friends, Perigee Trade, 1997
  • Jackie, the Clothes of Camelot, by Jay Mulvaney, St. Martin's Press, 2001.
  • jackiestyle, by Pamela Clarke Keogh, HarperCollins Publishers, 2001.
  • Jackie by Naomi West & Catherine Wilson Editions de la Martiniere 2006
  • America's Queen The Life of Jacqueline Kennedy Onassis. By Sarah Bradford. Illustrated. 500 pp. Viking, New York 2000.

Referensi

sunting
  1. ^ Diane Sawyer (June 14, 2011). "Jacqueline Kennedy: In Her Own Words". ABC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-24. Diakses tanggal September 15, 2011. 
  2. ^ Craughwell-Varda, Kathleen (October 14, 1999). Looking for Jackie: American Fashion Icons. Hearst Books. ISBN 978-0-688-16726-4. Diakses tanggal May 1, 2011. 
  3. ^ "Photograph". Diarsipkan dari versi asli tanggal December 3, 2017. Diakses tanggal December 3, 2017 – via Pinterest. 
  4. ^ Hall, Mimi (September 26, 2010). "Jackie Kennedy Onassis: America's Quintessential Icon of Style and Grace". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 4, 2012. Diakses tanggal February 13, 2011. 
  5. ^ Bachmann, Elaine Rice. "Circa 1961: The Kennedy White House Interiors" (PDF). White House History. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal July 28, 2011. Diakses tanggal February 13, 2011. 
  6. ^ Newport, Frank; Moore, David W.; Saad, Lydia (December 13, 1999). "Most Admired Men and Women: 1948–1998". Gallup. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 16, 2017. Diakses tanggal August 18, 2009. 
  7. ^ Burial Detail: Onassis, Jacqueline K (Section 45, Grave S-45 – at ANC Explorer.
  8. ^ a b c d e f Leaming (2014), pp. 308–309.
  9. ^ "A fall while foxhunting marks the beginning of the end of Jackie O". Today. April 13, 2004. Diakses tanggal December 3, 2017. 
  10. ^ a b c d Altman, Lawrence K. (May 20, 1994). "Death of a first lady; No More Could Be Done, Mrs. Kennedy-Onassis Was Told". The New York Times. Diakses tanggal June 24, 2011. 
  11. ^ Archived at Ghostarchive and the Wayback Machine: "JFK Jr. speaks to the press outside of ..." September 6, 2015. Diakses tanggal December 20, 2017 – via YouTube. 
  12. ^ Apple, R. W. Jr. (May 24, 1994). "Death of a First Lady: The Overview; Jacqueline Kennedy Onassis Is Buried". The New York Times. hlm. A1. 
  13. ^ Spoto, p. 22.
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NYTobituary
  15. ^ Horvitz, Paul F. (May 24, 1994). "Jacqueline Kennedy Onassis Laid to Rest at Eternal Flame". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 2, 2009. Diakses tanggal March 8, 2020. 
  16. ^ McFadden, Robert D. (May 20, 1994). "On This Day – Death of a First Lady; Jacqueline Kennedy Onassis Dies of Cancer at 64". The New York Times. Diakses tanggal March 8, 2020. 
  17. ^ Johnston, David Cay (December 21, 1996). "Mrs. Onassis's Estate Worth Less Than Estimated". The New York Times. Diakses tanggal April 11, 2016. 
  18. ^ Tierney, Tom (1985). Great fashion designs of the fifties : paper dolls in full color : 30 haute couture costumes by Dior, Balenciaga and others. New York: Dover Publications. ISBN 0-486-24960-3. OCLC 17308697. 
  19. ^ "Jacqueline Kennedy Onassis Dies of Cancer". The New York Times. May 20, 1994. Diakses tanggal February 4, 2021. 
  20. ^ Swanson, Kelsey (2005). "From Saint to Sinner and Back Again: Jacqueline Kennedy Onassis Rehabilitates Her Image". Santa Clara University Undergraduate Journal of History, Series II. 10 (Article 9): 70–86. Diakses tanggal February 4, 2021. 
  21. ^ Swanson, p. 78.
  22. ^ Swanson p. 76.
  23. ^ Swanson p. 75.
  24. ^ Swanson, p. 71.
  25. ^ Swanson, pp. 80–82.
  26. ^ Swanson, pp. 84–85.
  27. ^ "Jackie Kennedy's Enduring Spell". National Geographic Channel. October 15, 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 25, 2016. Diakses tanggal January 31, 2016. 
  28. ^ And I Quote (Revised Edition): The Definitive Collection of Quotes, Sayings, and Jokes for the Contemporary Speechmaker. Thomas Dunne Books. 2003. hlm. 355. ISBN 978-0-312-30744-8. 
  29. ^ "Death of Namesake Jacke O. Inspires Jackie Joyner-Kersee To New U.S. Long Jump Record". Jet. June 6, 1994. 

Pranala luar

sunting
Didahului oleh:
Mamie Eisenhower
Ibu Negara Amerika Serikat
1961–1963
Diteruskan oleh:
Lady Bird Johnson


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan