Jakob Böhme
Jacob Böhme adalah filsuf dan sekaligus teolog dari Jerman pada abad 16-17.[1] Dia dilahirkan pada tahun 1575 dan meninggal pada tahun 1621.[1] Böhme menulis di Jerman, karena dia hanya menguasai bahasa Jerman.[1] Jakob Böhme termasuk pemikir baru setelah era reformasi Protestan pasca Martin Luther dan Yohanes Calvin dan gereja Katolik Roma.[2] Karya utamanya berjudul The Rising Dawn, sebuah doktrin mistis yang mencoba menyatakan bahwa Allah sebagai neraka atas segala sesuatu yang datang dan didatangi oleh benda-benda.[1][2] Semua teorinya selalu memuat oposisi, tanpa ketiadaan proses yang akan terjadi.[1] Baginya, dunia adalah manifestasi dari Allah yang memiliki unsur transenden dan imanen, yang begitu jauh dan terselami, tetapi sekaligus begitu dekat dan akrab dengan manusia.[1]
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 24 April 1575 Stary Zawidów (en) |
Kematian | 17 November 1624 (49 tahun) Görlitz |
Data pribadi | |
Agama | Gereja Lutheran |
Kegiatan | |
Pekerjaan | filsuf, teolog, penulis |
Nama pena | Teutonicus Philosophus Desiderius Philadelphus |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
| |
Situs web | jacob-boehme.org |
Boehme cukup konsen dengan persoalan tentang kejahatan dan atributnya pada sebuah struktur ganda yang kontras dan berseberangan dalam tabiat Allah.[1] Setiap hal pasti memiliki hal-hal yang saling bertentangan di dalamnya. Misalnya, tanpa iblis dan kejahatan, Allah tidak dapat menunjukkan kebaikan, pengetahuan, dan kehidupan dari-Nya.[1] Allah juga memiliki tabiat yang saling bertentangan, Dia maha kasih, tetapi juga murka. Dalam ajaran Kristen, Allah sebagai Bapa, lalu juga dikenal dalam rupa Anak-Nya (Yesus).[1] Tabiat yang paling asli adalah bahwa Allah adalah Roh Kudus.[1] Böhme juga percaya bahwa surga dan neraka ada di dunia. Dia yang berpaling kepada kegelapan dan kejahatan berarti sudah di neraka, dan mereka yang meninggalkan kegelapan dan kejahatan sudah di surga.[1]
Pemikiran spiritual
suntingCakra
suntingPada abad ke-17, Böhme menulis tentang letak-letak cakra di dalam organ tubuh manusia. Organ dari tubuh nabati berada di dalam kelenjar getah bening dan di bawah batangnya. Masing-masing tempat cakra terbuat dari kelopak bunga yang memiliki jumlah kelopak yang berbeda. Tempat cakra ini ada tujuh, yaitu di selangkangan, pleksus solar, ginjal, jantung, kerongkongan, alis dan ubun-ubun.[3]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j k (Inggris)Albert E. Avey., Handbook in The History of Philosophy, New York: Barnes & Noble, Inc, 1954
- ^ a b (Inggris)Robin Waterfield., Jakob Böhme, USA: North Atlantic Books, 2001
- ^ Black, Jonathan (2015). Wiyati, Nunung, ed. Sejarah Dunia yang Disembunyikan [The Secret History of the World]. Diterjemahkan oleh Soekato, I. B., dan Toha, A. Jakarta: PT Pustaka Alvabet. hlm. 68. ISBN 978-602-9193-67-1.