Jalur kereta api Pasarbutung–Takalar
Jalur kereta api Pasarbutung–Takalar merupakan jalur kereta api nonaktif sepanjang 47 kilometer yang menghubungkan Stasiun Pasarbutung dengan Stasiun Takalar yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Jalur ini merupakan satu-satunya jalur kereta api yang dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda melalui perusahaan Staatstramwegen op Celebes di Pulau Sulawesi. Jalur ini dibangun pada pertengahan tahun 1922 atas dasar Wet 22 Desember 1919 Staatblad 1920 No.53 dan Wet 18 Maret 1921 Staadblad No.200 dengan izin pembangunan jalur kereta api Takalar–Makasar–Maros–Tanete, sementara itu segmen Pasarbutung–Takalar dibuka pada 1 Juli 1923.[2] Namun, jalur ini hanya beroperasi sementara karena krisis ekonomi yang melanda pada tahun 1930.
Jalur kereta api Pasarbutung–Takalar | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur utama |
Sistem | Jalur kereta api rel ringan |
Status | Tidak beroperasi |
Terminus | Pasarbutung Takalar |
Stasiun | 20 |
Operasi | |
Dibangun oleh | Staatstramwegen op Celebes |
Legalitas pembangunan | Wet 22 Desember 1919 Staatblad 1920 No. 53 |
Dibuka | 1 Juli 1923 |
Ditutup | 1 Agustus 1930[1] |
Pemilik | Tidak terdaftar dalam aset PT Kereta Api Indonesia |
Operator | Staatstramwegen op Celebes |
Depo | Takalar |
Data teknis | |
Panjang rel | 47 Km |
Menurut Iman Subarkah, biaya yang diperlukan untuk pengiriman barang melalui jalur kereta api ini masih terlalu mahal. Masyarakat setempat menilai bahwa pengiriman barang melalui truk dan cikar akan lebih menguntungkan ketimbang menggunakan kereta api. Selain itu, kereta api juga mendapatkan saingan yang ketat dari kapal maupun perahu layar, lebih-lebih Makassar dan Takalar ini berlokasi di pesisir pantai.[3]
Walau sudah cukup lama dinonaktifkan, beberapa jejak perkeretaapian di jalur ini masih ada dan dapat dikenali seperti; bekas Stasiun Takalar, Stasiun Jongaya yang masih berdiri kokoh hingga kini dan bekas Depo Lokomotif Stasiun Takalar yang tinggal puing-puingnya saja serta bekas beberapa jembatan kereta api yang digunakan menjadi saluran air.[4]
Tidak ada reaktivasi untuk jalur ini. Rute jalur kereta api Trans-Sulawesi yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian berbeda dengan yang dibuat oleh STC, serta menggunakan lebar sepur 1.435 mm dengan nomor rel R60 guna meningkatkan kapasitas angkut dan kecepatan. Jika jalur STC arahnya ke selatan dari Kota Makassar, jalur Trans-Sulawesi tahap pertama ini menuju ke arah Kota Parepare di utara Makassar.[5][6]
Jalur terhubung
suntingLintas aktif
suntingTidak terhubung dengan lintas aktif
Lintas nonaktif
suntingJalur menuju Pelabuhan Makassar
Daftar stasiun
suntingNomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Pasarbutung–Takalar |
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1923 oleh Staatstramwegen op Celebes | ||||||
Pasarbutung | Butung, Wajo, Makassar | Tidak beroperasi | |||||
Tallo | Tidak beroperasi | ||||||
Schijfbregweg | Tidak beroperasi | ||||||
Mamajang | Tidak beroperasi | ||||||
Jongaya | Jl. Muh. Tahir, Jongaya, Tamalate, Makassar | Tidak beroperasi | |||||
Mallengkere | Tidak beroperasi | ||||||
Sungguminasa | Tidak beroperasi | ||||||
Cambaya | Tidak beroperasi | ||||||
Kalukuang | Tidak beroperasi | ||||||
Aengbatu | Tidak beroperasi | ||||||
Limbung | Tidak beroperasi | ||||||
Ba'dok | Tidak beroperasi | ||||||
Rappokallereng | Tidak beroperasi | ||||||
Pallekok | Tidak beroperasi | ||||||
Manongkoki | Tidak beroperasi | ||||||
Bontomate'ne | Tidak beroperasi | ||||||
Parikrisik | Tidak beroperasi | ||||||
Pattalassang | Tidak beroperasi | ||||||
Pa'rasangaberu | Tidak beroperasi | ||||||
Takalar | Takalar, Mappakasunggu, Takalar | Tidak beroperasi |
Percabangan menuju Pelabuhan Makassar
suntingNomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Pasarbutung–Pelabuhan Makassar |
Diresmikan pada tanggal 1 oleh Staatstramwegen op Celebes | ||||||
Pasarbutung | Butung, Wajo, Makassar | Tidak beroperasi | |||||
Pelabuhan Makassar | Ujung Tanah, Makassar | Tidak beroperasi | |||||
Keterangan:
Referensi:
|
Galeri
sunting-
Peta tahun 1925 yang menunjukan jalur kereta api Makasar–Takalar dan beberapa masterplan pembangunan jalur kereta api lainnya di pulau Kalimantan dan Sulawesi, tetapi semua jalur ditutup dan dibatalkan pembangunannya karena krisis ekonomi pada tahun 1933.
-
Kondisi Stasiun Pasarbutung dan sekitar per 1 Juli 1923
-
Stasiun Pasar butung dari sudut pengambilan gambar yang berbeda.
-
Rel Kereta api di kawasan Pelabuhan Makassar, 20 April 1924.
Lihat Pula
suntingReferensi
sunting- ^ (Belanda) Anonim.1930.Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië.Batavia.NV Mij tot Expl. van Dagbladen
- ^ (Belanda) Reitsma, Steven Anne (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen. Weltevreden: G. KOLFF & Co. hlm. 109.
- ^ Subarkah, Iman (1992). Sekilas 125 Tahun Kereta Api Kita 1867 - 1992. Bandung: Yayasan Pusat Kesejahteraan Karyawan Kereta Api. hlm. 40.
- ^ (Indonesia)"Jalur KA Mati di Sulawesi". www.semboyan35.com. Diakses tanggal 2018-07-02.
- ^ (Indonesia)"Menyongsong Kehadiran Kereta Api Trans Sulawesi, Interkoneksi Daerah Harus Diperkuat". www.beritasatu.com. Diakses tanggal 2015-12-22.
- ^ "Saat Peletakan Rel Jalur KA Makassar, Dirjen Perkenalkan Taruna Akademi Perkeretaapian Indonesia - Berita Trans". Berita Trans. 2015-11-18. Diakses tanggal 2018-10-18.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.