Jalur kereta api Pelem–Papar

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Pelem–Papar merupakan salah satu jalur kereta api nonaktif di Jawa Timur. Jalur ini dibangun oleh Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) menghubungkan Halte Pelem milik Kediri Stoomtram Maatschappij dengan Stasiun Papar milik Staatsspoorwegen. Jalur ini dibangun sebagai jalur shortcut dengan tujuan mempercepat pendistribusian atau pengiriman hasil bumi terutama Gula dari beberapa pabrik gula yang dilayani oleh KSM yang kemudian diteruskan oleh Staatsspoorwegen di Stasiun Papar.

Jalur kereta api Pelem–Papar
Halte Pelem
Ikhtisar
JenisLintas cabang
SistemJalur kereta api rel ringan Jalur trem uap
StatusTidak beroperasi
TerminusPelem
Papar
Stasiun8
Operasi
Dibangun olehKediri Stoomtram Maatschappij
Dibuka8 Mei 1897
Ditutup1947
PemilikPT Kereta Api Indonesia (pemilik aset jalur dan stasiun)
OperatorWilayah Aset VII Madiun
Karakteristik lintasLintas datar
Data teknis
Panjang rel14 km
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi40 km/jam

Jalur ini ditutup pada tahun 1948 akibat dari Agresi Militer Belanda II.[1]

Jalur terhubung

sunting

Lintas aktif

sunting

Lintas nonaktif

sunting

Daftar stasiun

sunting
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Pelem–Papar
Segmen Pare–Papar
oleh Kediri Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun
4216 Pare PE Jalan Panglima Besar Soedirman, Pare, Pare, Kediri km 25+571 lintas Jombang–Kediri
km 0+000 lintas Tulungrejo–Konto
km 0+000 lintas Pelem–Papar
+132 m Tidak beroperasi
4215 Pelem PEL km 2+135
km 28+254 lintas Jombang-Kediri
Tidak beroperasi  
Gamol GOL km 3+416 Tidak beroperasi
Tegowangi TOW km 4+991 Tidak beroperasi
Mejono MJ km 7+486 Tidak beroperasi
Bogo Kidul BGK km 9+459 Tidak beroperasi
Pasarwonokerto PWO km 10+000 Tidak beroperasi
Patbi PAT km 11+800 Tidak beroperasi
Manyarkandek MAK km 13+463 Tidak beroperasi
5002 Papar PPR km 15+500
km 202+337 lintas Bangil-Blitar-Kertosono
Beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [2]
  • Stasiun nonaktif: [3][4]
  • Pengidentifikasi stasiun: [5]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [6]:106-124


Referensi

sunting
  1. ^ Wibisono, Kunto; Kurniawan, Hari (2014). Kereta Malam. Yogyakarta: Bentara Budaya Yogyakarta. hlm. 253. ISBN 978-602-14892-3-9. 
  2. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  3. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  4. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  5. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  6. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.