John Tralala
Yusran Effendi atau lebih dikenal dengan nama Jhon Tralala [1] (13 Juni 1959 – 26 Juni 2018) adalah seorang pelawak, budayawan, dan seniman Madihin Kalimantan Selatan pria kelahiran Lampihong Kabupaten Balangan Popularitasnya tidak hanya diakui di daerah asalnya Banjarmasin, tetapi sampai ke tanah Jawa, bahkan sampai ke luar negeri.[1]
John Tralala | |
---|---|
Lahir | Lampihong, Hulu Sungai Utara (kini Kabupaten Balangan) | 13 Juni 1959
Meninggal | 26 Juni 2018 Banjarmasin | (umur 59)
Kewarganegaraan | Indonesia |
Tahun aktif | 1980-2018 |
Suami/istri | Nani wijaya Noor Fazariah |
Anak | Hendra Siti Yuwanda Yusnita Yuyun Yusnita Herwan Yusefa Yusnita |
Gaya lawakan
suntingSebagai pemadihinan (bahasa Banjar: pemain Madihin), ia melakukan lawakan secara spontan dengan menyesuaikan syair-syair dalam Madihin ke dalam konteks keseharian. Isi lawakannya mengarah kepada nasihat-nasihat yang bersifat religius.[1]
Mantan presiden Soeharto pada era Orde Baru pernah menikmati sajian Madihin oleh John Tralala, hingga berujung pada pemberian ongkos naik haji (ONH) Plus oeh Soeharto kepadanya.
Karier
suntingKarier di dunia lawak dimulai saat John Tralala membentuk grup lawak John Tralala Group pada tahun 1980 dan beranggotakan 3 personel pria (satu di antaranya adalah anaknya, Hendra Tralala). Sejak saat itu, grup lawak ini telah dua kali menjuarai lomba lawak tingkat nasional (terakhir tahun 2001).
Setelah menjadi ikon pelawak di Banjarmasin dan sekitarnya, ia mengubah konsep lawakannya sekaligus mengenalkan budaya daerah Banjarmasin, Madihin, menjadi konsep Madihin yang bernuansa humor.[1]
Karya musik Madihin
suntingBeberapa di antaranya adalah:[1]
- Imah Galapung
- Manimang Bulan
- Buruk Sikuan
- Apam Barabai
- Siti Ropeah
- Tasalah Kali
Kontribusi lainnya
sunting- Menjadi juri dalam perhelatan Lomba Madihin se Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di sela-sela acara HUT Rindam VI/Mulawarman.[2]
- Memasuki dunia peran sekaligus sutradara dalam sandiwara rakyat berjudul Saraba Santuk (bahasa Banjar: Serba Kena)[3]
- Bersama Butet Kertaradjasa, memeriahkan dialog publik yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Kalsel.
Meninggal dunia
suntingJohn Tralala meninggal dunia pada 26 Juni 2018 dalam usia 59 tahun akibat serangan jantung ketika dalam perawatan di RS Bhayangkara Kota Banjarmasin.[4] Almarhum dikebumikan pada keesokan harinya di pemakaman keluarga di kawasan Pasar Arba Pamangkih, Kabupaten Banjar.[5]
Lihat juga
suntingReferensi
sunting- ^ a b c d e Aji (Kaltim Post) (6 Januari 2015). "Masih Tampil di Stasiun Televisi Lokal, Sering Diundang ke Luar Negeri".
- ^ Khairil Rahim (Tribun News) (20 Januari 2015). "HUT Rindam Mulawarman Gelar Lomba Madihin".
- ^ Irfani Rahman (Banjaramsin Post) (17 Juni 2014). "John Tralala Rambah Dunia Sutradara".
- ^ "Jhon Tralala, Seniman Madihin Meninggal karena Serangan Jantung". kumparan.com. 26 Juni 2018. Diakses tanggal 27 Juni 2018.
- ^ "Jhon Tralala tokoh seni dan budayawan Kalsel wafat". elshinta.com. 26 Juni 2018. Diakses tanggal 27 Juni 2018.