KRI Frans Kaisiepo (368)

kapal milik Angkatan Laut Republik Indonesia

KRI Frans Kaisiepo (368) merupakan kapal keempat dari korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut. KRI Frans Kaisiepo merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

KRI Frans Kaisiepo during Super Garuda Shield 2022
Sejarah
Indonesia
Nama Frans Kaisiepo
Asal nama Frans Kaisiepo
Pembangun Damen Group, Vlissingen
Pasang lunas 8 May 2006
Diluncurkan 28 June 2008
Mulai berlayar 7 March 2009
Identifikasi
Status Active
Ciri-ciri umum (Corvette 9113)
Jenis Diponegoro-class corvette
Berat benaman 1,692 tons
Panjang 90,71 m (297 ft 7 in)
Lebar 13,02 m (42 ft 9 in)
Sarat air 3,60 m (11 ft 10 in)
Pendorong
  • 2 × SEMT Pielstick 20PA6B STC rated at 8910 kW each driving a lightweight Geislinger coupling combination BE 72/20/125N + BF 110/50/2H (steel – composite coupling combination)
  • 4 × Caterpillar 3406C TA generator rated at 350 kW each
  • 1 × Caterpillar 3304B emergency generator rated at 105 kW
  • 2 × shaft with Rolls-Royce Kamewa 5 bladed CP propeller
  • 2 × Renk ASL94 single step reduction gear[1] with passive roll stabilization
Kecepatan
  • Maximum: 28 knot (52 km/h; 32 mph)
  • Cruising: 18 knot (33 km/h; 21 mph)
  • Economy: 14 knot (26 km/h; 16 mph)
  • Jangkauan
  • Cruising speed at 18 kn (33 km/h; 21 mph): 3,600 nmi (6,667 km; 4,143 mi)
  • Economy speed at 14 kn (26 km/h; 16 mph): 4,800 nmi (8,890 km; 5,524 mi)
  • Awak kapal 20-80 crew
    Sensor dan
    sistem pemroses
    • Combat System: Thales Group TACTICOS[2] with 4 x Multifunction Operator Console Mk 3 2H
    • Search radar: MW08 3D multibeam surveillance radar
    • IFF: Thales TSB 2525 Mk XA (integrated with MW08)
    • Navigation radar: Sperry Marine BridgeMasterE ARPA radar
    • Fire control radar: LIROD Mk 2 tracking radar
    • Data Link: LINK Y Mk 2 datalink system
    • Sonar: Thales UMS 4132 Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
    • Internal Communications: Thales Communication's Fibre Optical COmmunications Network (FOCON) or EID's ICCS where on-board users have access to internal and/or external communication channels and integrated remote control of communications equipment
    • Satellite Comms: Nera F series
    • Navigation System: Raytheon Anschutz integrated navigation
    • Integrated Platform Management System: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System[3]
    Peralatan perang
    elektronik dan tipuan
  • ESM: Thales DR3000
  • ECM: Racal Scorpion 2L
  • Decoy: TERMA SKWS, DLT-12T 130mm decoy launchers, port, starboard
  • Senjata
  • Guns:
    1 × Oto Melara 76 mm gun (A position)
    2 × 20 mm Denel GI-2 gun (B position)
  • Missiles:
    2 × quad (8) Mistral TETRAL Anti-air missile, forward & aft
    4 × Exocet MM40 Block III anti-surface vessel missile
  • Torpedoes:
    2 × triple launchers for 3A 244S Mode II/EuroTorp MU 90 torpedoes
  • Fasilitas penerbangan Helipad

    Sejarah sunting

    Pembuatan sunting

    Kontrak pembelian dan pembuatan Kapal kelas ini dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004. Kapal dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda. Untuk KRI Frans Kaisiepo (368) sendiri pertama kali melakukan peletakan lunas pada Mei 2006.[4] Sebelumnya direncanakan untuk dibuat di Surabaya oleh PT PAL, tetapi dibatalkan.[butuh rujukan]

    Nama sunting

    Menggunakan nama Frans Kaisiepo, salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua.[butuh rujukan]

    Kapal sunting

    Persenjataan sunting

    Torpedo sunting

    KRI Frans Kaisiepo dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.[5]

    Peluru kendali sunting

    Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:

    Meriam sunting

    Meriam utama di posisi A dipasang Oto Melara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.[5]

    Persenjataan elektronik sunting

    • Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.[5]
    • Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
    • Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
    • Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
    • Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System

    Sensor dan elektronis sunting

    Radar sunting

    Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.[5]

    Sonar sunting

    Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar

    Tenaga penggerak sunting

    Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.[butuh rujukan]

    Penugasan sunting

    Maritime Task Force/UNIFIL pada tanggal 21 Oktober 2010, KRI Frans Kaisiepo-368 secara aktif memberikan kontribusi kepada Maritme Task Force/UNIFIL mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan LAF-Navy maupun unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainya di AMO (Area of Maritime Operation). Misi tugas dari Maritime Task Force merupakan bagian keseluruhan dari operasi UNIFIL di Lebanon. Dengan melaksanakan pengawasan terhadap wilayah perairan Lebanon, hal ini akan mewujudkan suatu perdamaian di Lebanon.[butuh rujukan]

    2009 sunting

    • Rencana Peuncuran

    Referensi sunting

    Sumber sunting

    1. ^ "RENK AG Press Release, September 2006, Diesel Propulsion Drives: When perfection arises from tradition". Renk.de. Diakses tanggal 2016-01-19. 
    2. ^ "Thales to supply key systems for new corvettes Indonesian Navy worth 60m euro". Thales-nederland.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-09. Diakses tanggal 2016-01-19. 
    3. ^ "Imtech Naval Projects Reference List" (PDF). Marine.imtech.nl. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2016-01-19. 
    4. ^ "SIGMA-Class Corvettes". Naval Technology (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-02. 
    5. ^ a b c d e f Ini Dia Sang Siluman KRI Diponegoro 365. detiknews, 5 Juli 2007.

    Pranala luar sunting