KRI Lambung Mangkurat (374)
Karier (ID) | |
---|---|
Mulai dibuat | |
Diluncurkan | |
Harga Unit | - |
Status | |
Pelabuhan utama | Koarmada II |
Karakteristik umum | |
Berat benaman | 793 ton standar 854 ton beban penuh |
Panjang | 75,2 m (246,7 ft) |
Lebar | 9,78 m (32,1 ft) |
Draft | 2,65 m (8,7 ft) |
Tenaga penggerak | 3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp |
Kecepatan | 24,7 knot |
Jarak tempuh | 2.100 nm pada 14 knot |
Awak kapal | 62 orang |
Sonar & Radar | Radar MR-302/Strut Curve Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob |
Persenjataan elektronik | Sonar MG-322T Decoy PK-16 decol RL |
Persenjataan | 2 x SA-N-5 SAM 2 x 57 mm gun (1x2) 2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630 2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam 4 x 400 mm tabung torpedo 60 x ranjau |
KRI Lambung Mangkurat adalah sebuah Korvet kelas Parchim yang dibuat untuk Volksmarine / AL Jerman Timur pada akhir 70-an. Penamaan menurut Pakta Warsawa adalah Project 133. Kapal ini didesain untuk peperangan anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Enam belas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast.
Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur, karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai Korvet kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek. Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal kelas Parchim ini menurun drastis.[1]
Di Soviet korvet kelas Parchim dikembangkan lagi menjadi Korvet kelas Parchim II. Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal Parchimnya ke TNI AL Indonesia pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama dilaut.
Komandan
sunting- Letkol Laut (P) Petrus Cahyadi, S.T., M.T., M.Tr.Opsla. (2024-Sekarang)
Referensi
sunting- Conway's all the World's Fighting Ships 1947-1995
- Page from FAS