KRI Sultan Nuku (373)

Kapal perang milik Angkatan Laut Republik Indonesia Kelas Parchim
(Dialihkan dari KRI Nuku (373))
Javier Bueno Iturbe, Málaga, 12 Januari 1994
Karier (ID) Indonesia
ProduksiPeenewerft, Wolgast, Jerman[1]
Mulai dibuat
Diluncurkan 27 Maret 1981[1]
Harga Unit -
DibeliMaret 1992[2]
Ditugaskan15 Desember 1993[1]
Nama sebelumnyaWarent (224) dari Jerman Timur
Status Aktif sejak 1993
Pelabuhan utamaArmada Timur TNI-AL[2]
Karakteristik umum
Berat benaman 793 ton standar
854 ton beban penuh
Panjang 75,2 m (246,7 ft)
Lebar 9,78 m (32,1 ft)
Draft2,65 m (8,7 ft)
Tenaga penggerak3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp
Kecepatan 24,7 knot
Jarak tempuh2.100 nm pada 14 knot
Awak kapal 60 orang[2]
Sonar & RadarRadar MR-302/Strut Curve
Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob
Persenjataan elektronikSonar MG-322T
Decoy PK-16 decol RL
Persenjataan2 x SA-N-5 SAM
2 x 57 mm gun (1x2)
2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630
2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam
4 x 400 mm tabung torpedo
60 x ranjau

KRI Sultan Nuku (373) merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet, nama sebelum dibeli adalah Warent (224). Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta Warsawa Type 133.1.[3]

Sejarah

sunting

Pembuatan

sunting

Kapal ini didesain untuk peperangan anti kapal selam di perairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal ini ke TNI-AL Indonesia pada 1992 yang kemudian memperbaikinya di PT. PAL Indonesia. Kapal korvet ini pernah digunakan sebelumnya oleh Angkatan Laut Jerman Barat.[butuh rujukan]

Nuku adalah nama seorang sultan dari Kesultanan Tidore, yang merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, Sultan Nuku yang bernama lengkap Nuku Muhammad Amiruddin.[butuh rujukan]

Nomor lambung

sunting

Bertugas di Lantamal XIII, KRI Nuku menggunakan nomor lambung 373.[butuh rujukan]

Persenjataan

sunting

Torpedo

sunting

KRI Kapitan Patimura dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci.[butuh rujukan]

Peluru kendali

sunting

Sistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap, pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.[butuh rujukan]

Anti-kapal selam

sunting

Selain itu ia juga dilengkapi dengan 2 RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dan juga mempunyai 2 para (Deep Charge).[butuh rujukan]

Meriam

sunting

Meriam utama kapal perang KRI Nuku dipasang pada dek depan, adalah meriam kembar 57mm/70 caliber DP. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm kembar serbaguna.[butuh rujukan]

Sensor dan senjata elektronik

sunting

Radar kapal ini adalah MR-302/Strut Curve bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan. Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.[butuh rujukan]

Pengumpan

sunting

PK-16 decol RL yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog intercept.[butuh rujukan]

Tenaga penggerak

sunting

Kapal ini mempunyai tiga mesin diesel type deutz cartepillar buatan Jerman, untuk menggantikan mesin diesel sebelumnya yang tidak efisien karena hanya memiliki masa jelajah dua hari. mesin jenis ini menggunakan bahan bakar yang lebih irit serta spare part yang banyak tersedia di indonesia yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 knot.[butuh rujukan]

Komandan

sunting
  • Letkol Laut (P) Heri Koerniawan (2022)
  • Letkol Laut (P) Iwan Hendra Susilo (2022-Sekarang)

Penugasan

sunting


Referensi

sunting

Sumber

sunting
  1. ^ a b c 373 Nuku. Eugenio´s Warships[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b c Armada. TempoInteraktif, 15 Maret 2005
  3. ^ Koarmada II., Dispen Lantamal XIII, (2020/06/17). "DANLANTAMAL XIII SAMBUT KEHADIRAN KRI SULTAN NUKU-373". KOARMADA II – TNI AL – JALESVEVA JAYAMAHE. Diakses tanggal 2022-09-07. 

Lihat pula

sunting