KRI Rigel (933) adalah Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) terbaru TNI Angkatan Laut Indonesia yang dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Prancis. Rigel diambil dari nama bintang yang paling terang dari Rasi Orion.[4] KRI Rigel-933 yang merupakan kapal oseanografi militer tercanggih se-ASEAN ini[5] dibangun di Prancis. Kapal ini dibangun berdasarkan kontrak pengadaan kapal BHO yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pihak galangan OCEA Prancis. Kapal Rigel-933 terbuat dari aluminium dengan bobot 560 ton dengan dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter.

KRI Rigel (933)
KRI Rigel 933
Sejarah
Indonesia
Nama KRI Rigel (933)
Dipesan 1 Agustus 2012[1]
Pembangun OCEA, Les Sables-d'Olonne
Biaya Rp544 Miliar (US$35,10 Juta)
Pasang lunas Oktober 2013[2]
Diluncurkan 11 Desember 2014[2]
Mulai berlayar 11 Maret 2015[3]
Identifikasi 933
Status Masih bertugas
Ciri-ciri umum
Jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel)
Berat benaman 515 ton
Panjang 60,1 m (197 ft)
Lebar 11,3 m (37 ft)
Sarat air 4,9 m (16 ft 1 in)

KRI Rigel-933 merupakan salah satu kapal perang yang dimiliki Indonesia, dengan spesifikasi khusus survei di jajaran Satuan Survei Hidro-oseanografi Dishidros TNI AL. KRI Rigel 933 digerakkan dua mesin pendorong MTU Jenis 8V4000M53 yang dapat membuahkan kecepatan maksimum 14 knot, dengan jarak jelajah 4400nm dan dilengkapi dengan peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal utama dalam hal ini kapal BHO. Selain itu, juga dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle), SSS (Side Scan Sonar), Laser Scanner untuk mendapatkan gambaran daratan, AWS (Automatic Weather Station), Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan CTD (Conductivity Temperatureand Depth), Gravity Corer, kelengkapan Laboratorium serta kemampuan survei perikanan. "KRI Rigel-933 merupakan kapal pertama dari jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel) yang dioperasikan di jajaran TNI AL dibawah satuan Survei Hidro-Oseanografi. Kapal ini, salah satu alutsista terbaru yang dimiliki TNI AL yang dibangun di antara galangan kapal OCEA, Les Sables d'Olonne, Prancis," ujar Komandan Kapal Mayor Laut (P) Muhamad Wirda Prayogo di Pelabuhan JICT-II, Tanjung Priok, jakarta Utara, Jumat, 15 Mei 2015.

Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. KRI ini merupakan kapal survei dan pemetaan yang cukup canggih karena dilengkapi dengan peralatan survei hidro-oseanografi terbaru yang dapat digunakan untuk pengumpulan data sampai dengan laut dalam.[6]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting