Kalkulator mekanis

Kalkulator mekanis adalah alat yang digunakan untuk melakukan perhitungan matematis. Kalkulator ini menggunakan komponen mekanis, seperti roda gigi dan tuas, untuk melakukan perhitungan. Berbeda dengan kalkulator elektronik modern, yang menggunakan sirkuit dan chip elektronik.

Bermacam-macam kalkulator mekanis yang digunakan pada tahun 1851 dan seterusnya. Masing-masing mempunyai antaramuka penggunaan yang berbeda-beda. Gambar ini ditunjukkan searah jarum jam dari kiri atas: Arithmometer, Comptometer, Dalton adding machine, Sundstrand, dan Odhner Arithmometer

Kalkulator mekanis memiliki sejarah panjang, sejak abad ke-16 dengan kalkulator mekanis pertama, Pascaline, ditemukan oleh ahli matematika dan filsuf Prancis Blaise Pascal. Kalkulator awal ini mampu melakukan operasi aritmatika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Kalkulator mekanis terus berkembang dan meningkat selama berabad-abad, menjadi semakin canggih dan mampu melakukan perhitungan yang lebih rumit. Kalkulator pertama yang diproduksi besar-besaran adalah arithmometers, yang ditemukan pada abad ke-19 dan mampu melakukan empat operasi aritmatika dasar.

Pada awal abad ke-20, kalkulator mekanis banyak digunakan dalam bisnis dan industri, serta di sekolah dan universitas. Banyak orang menggunakan kalkulator ini untuk melakukan perhitungan rumit yang sulit atau memakan waktu jika dilakukan dengan tangan.

Namun, kalkulator ini mulai menurun penggunaanya sejak munculnya kalkulator elektronik pada tahun 1970, sebab kalkulator elektronik lebih cepat, tepat, dan serbaguna daripada kalkulator mekanis, dan dengan cepat menjadi pilihan yang disukai banyak orang.

Meski demikian, kalkulator mekanis masih memiliki pengikut kecil yang sering menggunakannya. Beberapa orang menghargai keindahan mekanis dan keanggunan perangkat ini, sementara yang lain menganggapnya sebagai alat yang berharga untuk melakukan perhitungan yang rumit. Beberapa kalkulator mekanis bahkan dianggap sebagai karya seni, dan dihargai oleh para kolektor.

Penggunaan

sunting

Untuk menggunakan kalkulator mekanis, pengguna biasanya memasukkan angka menggunakan satu set tombol atau tombol angka. Lalu penggunanya akan melakukan perhitungan yang diinginkan dengan memanipulasi bagian mekanis kalkulator, seperti roda gigi dan tuas.

Misalnya, untuk melakukan penjumlahan, pengguna akan memasukkan dua angka yang akan dijumlahkan menggunakan tombol atau tombol angka, lalu menggunakan bagian mekanis kalkulator untuk menjumlahkan angka-angka tersebut. Hasil perhitungan akan ditampilkan pada tampilan keluaran kalkulator, yang dapat berupa penghitung mekanis atau tampilan digital.

Untuk melakukan pengurangan, penggunanya memasukkan dua angka yang akan dikurangi, lalu menggunakan bagian mekanis kalkulator untuk melakukan pengurangan. Hasil perhitungan akan ditampilkan pada tampilan keluaran.

Perkalian dan pembagian juga dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulator ini, meski operasi begini lebih rumit dan memakan waktu daripada penjumlahan dan pengurangan. Pengguna akan memasukkan angka yang akan dikalikan atau dibagi, dan kemudian menggunakan bagian mekanis kalkulator untuk melakukan perhitungan. Hasilnya akan ditampilkan pada tampilan keluaran.

Secara keseluruhan, menggunakan kalkulator mekanis memerlukan tingkat keterampilan dan keakraban tertentu dengan perangkat tersebut. Mungkin diperlukan beberapa waktu bagi seseorang untuk menjadi ahli dalam menggunakan kalkulator mekanis, tetapi begitu mereka melakukannya, perangkat ini dapat menjadi alat yang berharga untuk melakukan perhitungan matematis yang rumit, sama halnya dengan kalkulator elektronik.

Pranala luar

sunting