Kampanye Suriah–Lebanon

Kampanye militer Suriah-Lebanon, juga disebut Operasi Exporter,[11] adalah serangan Sekutu ke jajahan Prancis di Suriah dan Lebanon pada Juni-Juli 1941 selama berlangsungnya Perang Dunia II. Suriah dan Lebanon pada saat itu berada di bawah kendali pemerintahan Vichy. Saat kampanye militer ini berlangsung, kejadiannya tidak banyak diketahui oleh masyarakat di negara-negara yang terlibat. Terdapat bukti bahwa Sekutu menyensor penyebaran berita terkait kampanye militer ini.[12] Komandan dan politikus Sekutu merasa bahwa kabar mengenai perang melawan pasukan Prancis dapat memberikan dampak buruk terhadap pendapat publik di negara-negara Sekutu.

Kampanye militer Suriah-Lebanon
Bagian dari Perang Dunia II

Tentara Australia di reruntuhan kastil Tentara Salib di Sidon, Lebanon, Juli 1941
Tanggal8 Juni – 14 Juli 1941
LokasiSuriah dan Lebanon
Hasil Kemenangan Sekutu
Pasukan Kemerdekaan Prancis menguasai Suriah dan Lebanon
Suriah dan Lebanon kemudian memperoleh kemerdekaannya
Pihak terlibat

 Australia
 Britania Raya

 Pasukan Kemerdekaan Prancis

Cekoslowakia Cekoslowakia

 Vichy France


 Jerman[nb 1]
Tokoh dan pemimpin
Britania Raya Archibald Wavell [2]
Britania Raya Henry Maitland Wilson [3]
Australia John Lavarack
Pasukan Kemerdekaan Prancis Paul Legentilhomme
Prancis Vichy Henri Dentz
Kekuatan
Kurang lebih 34.000 pasukan[nb 2]
50+ pesawat[3]
1 kapal pendarat
1+ kapal penjajap
6 kapal penghancur[5]
45.000 pasukan[nb 3]
90 tank[7]
289 pesawat[3]
2 kapal penghancur[8]
3 kapal selam[5]
Korban
~4.652 tewas, terluka, atau ditangkap[4]
27 pesawat rusak atau hancur[9]
6.352 tewas, terluka, atau ditangkap (klaim Prancis Vichy)[4] – 8.912 (klaim Britania)[4]
179 pesawat rusak atau hancur[10]
5.668 berkhianat

Kampanye militer ini dimenangkan oleh Sekutu, dan Suriah dan Lebanon jatuh ke tangan Pasukan Kemerdekaan Prancis pada akhir Juli 1941 di bawah pimpinan Jenderal Georges Catroux. Pada 26 November 1941, Catroux sebagai perwakilan Pasukan Kemerdekaan Prancis mengakui kemerdekaan Suriah dan Lebanon.[13] Pada 8 November 1943, setelah diadakannya pemilihan umum, Lebanon memperoleh kemerdekaannya. Pada 27 Februari 1945, Lebanon menyatakan perang terhadap Jerman dan Jepang. Suriah sendiri memperoleh kemerdekaannya pada 1 Januari 1944.

Catatan

sunting
  1. ^ Keterlibatan Luftwaffe dalam waktu singkat pada 15 Juni 1941.[1]
  2. ^ 18.000 pasukan Australia, 9.000 pasukan Britania, 2.000 pasukan India dan 5.000 pasukan kemerdekaan Prancis.[4]
  3. ^ 35.000 pasukan reguler (termasuk 8.000 infantri Prancis) dan 10.000 infantri Levant.[6]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Piekałkiewicz, hlm. 144
  2. ^ Playfair, Chapter X
  3. ^ a b c Playfair, hlm. 206
  4. ^ a b c d Long, hlm. 526
  5. ^ a b Long, hlm. 333–334
  6. ^ Long, hlm. 334
  7. ^ Playfair, hlm. 200
  8. ^ Long, hlm. 363
  9. ^ Playfair, hlm. 222
  10. ^ Mollo, p.146
  11. ^ Playfair, hlm. 203
  12. ^ Brune, hlm.48
  13. ^ Time magazine, Free Again Diarsipkan 2013-08-28 di Wayback Machine.

Daftar pustaka

sunting
  • Auchinleck, Claude (1946). Despatch on Operations in the Middle East From 5th July, 1941 to 31st October 1941. London: War Office.  in "No. 37695". The London Gazette (Supplement). 20 Agustus 1946. hlm. 4215–4230. 
  • Bou-Nacklie, N. E. (1994). "The 1941 Invasion of Syria and Lebanon: The Role of the Local Paramilitary". Middle Eastern Studies. 30 (3): 512–29. doi:10.1080/00263209408701009. 
  • Brune, Peter (2003). A Bastard of a Place: The Australians in Papua. Crows Nest, NSW: Allen & Unwin. 
  • Chappell, Mike (1987). British Battle Insignia (2): 1939–1940. Men-At-Arms. Osprey Publishing. ISBN 0-85045-739-4. 
  • Keegan, John (2005). Dear, I.C.B.; Foot, M.R.D., ed. Oxford Companion to World War II. Oxford University Press, USA. hlm. 1064 pages. ISBN 978-0-19-280670-3. 
  • Long, Gavin (1953). "Chapters 16 to 26". Volume II – Greece, Crete and Syria (1st edition, 1953). Official Histories – Second World War. Canberra: Australian War Memorial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-06-07. Diakses tanggal 2015-12-03. 
  • Mackenzie, Compton (1951). Eastern Epic. London: Chatto & Windus. hlm. 623 pages. 
  • Mollo, Andrew (1981). The Armed Forces of World War II. Crown. ISBN 0-517-54478-4. 
  • Playfair, Major-General I.S.O.; Flynn, Captain F.C.; Molony, Brigadier C.J.C. & Toomer, Air Vice-Marshal S.E. (2004) [1st. pub. HMSO 1956]. Butler, J.R.M, ed. The Mediterranean and Middle East, Volume II The Germans come to the help of their Ally (1941). History of the Second World War, United Kingdom Military Series. Naval & Military Press. ISBN 1-84574-066-1. 
  • Piekałkiewicz, Janusz (1987). Sea War: 1939–1945. London – New York: Blandford Press. ISBN 0-7137-1665-7. 
  • Shores, Christopher F.; Ehrengardt, Christian-Jacques (July 1970). "Syrian Campaign, 1941: Part 1: Forestalling the Germans; Air Battles Over S. Lebanon". Air Pictorial. 32 (7): pp. 242–247. 
  • Shores, Christopher F.; Ehrengardt, Christian-Jacques (August 1970). "Syrian Campaign, 1941: Part 2: Breaking the Back of Vichy Air Strength; Conclusion". Air Pictorial. 32 (8): pp. 280–284. 
  • Shores, Christopher F.; Ehrengardt, Christian-Jacques (1987). L' aviation de Vichy au combat 2 La campagne de Syrie, 8 juin – 14 juillet 1941 (dalam bahasa French). Paris: Lavauzelle. ISBN 978-2-7025-0171-9. 
  • Wavell, Archibald (1946). Despatch on Operations in Iraq, East Syria and Iran from 10th April, 1941 to 12th January, 1942. London: War Office.  in "No. 37685". The London Gazette (Supplement). 13 Agustus 1946. hlm. 4093–4102. 

Pranala luar

sunting