Kapal perusak Jepang Kagerō (1938)

kapal perusak

Kagerō (陽炎, "Kabut Panas" (Fatamorgana)) [1] adalah kapal perusak yang dimiliki oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan beroperasi saat Perang Dunia Kedua. Ia adalah kapal pertama dari kelasnya. Kelas Kagerō sendiri terdiri dari 19 kapal. Kagerō merupakan kelas kapal perusak terakhir yang dibuat sebelum Perang Pasifik dimulai. Kagerō dibangun berdasarkan pengembangan dari desain Asashio dengan beberapa improvisasi.

Kapal perusak Jepang Kagerō
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Kagerō
Dipesan Arsenal Angkatan Laut Maizuru
Pasang lunas 3 September 1937
Diluncurkan 27 September 1938
Selesai 6 November 1939
Mulai berlayar 6 November 1939
Dicoret 20 Juni 1943
Nasib Tenggelam pada 8 Mei 1943
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal perusak kelas-Kagerō
Berat benaman 2.033 ton panjang (2.066 t) (standar)
Panjang 118,5 m (388 ft 9 in)
Lebar 10,8 m (35 ft 5 in)
Sarat air 3,8 m (12 ft 6 in)
Tenaga 52.000 shp (39 MW)
Pendorong
Kecepatan 35,5 knot (40,9 mph; 65,7 km/h)
Jangkauan 5.000 nmi (9.300 km; 5.800 mi) pada 18 knot (21 mph; 33 km/h)
Awak kapal 239 orang
Senjata

Tahun 1939:

Tahun 1943:

Catatan dinas
Komandan: Yokoi Minoru

Desain

sunting

Kagerō memiliki panjang 118.5 meter dan berat 2066 ton. Ia mampu mencapai 35.5 knot dan jarak jangkaunya seluas 9300 km. Kagerō dan kapal lainnya di kelasnya dirancang untuk diandalkan terutama pada torpedonya. Torpedo yang disebut "Long Lance" (Torpedo oksigen tipe 93, 酸素魚雷/Sanso Gyorai) merupakan torpedo yang paling mematikan di zamannya.

Masa dinas

sunting

Saat Perang Pasifik dimulai, Kagerō tergabung kedalam Divisi Perusak ke-18. Pada Januari 1942, ia mengantar Shōkaku dan Zuikaku ke Truk Rabaul. Mereka kemudian menuju Sulawesi dan terlibat dalam Serangan Samudra Hindia. Pada Juni 1942, ia terlibat dalam Pertempuran Midway sebagai pengawal konvoi tentara.

Kemudian Kagerō dipindahkan ke Divisi Perusak ke-15 dan berpatroli di Guadalkanal dan melakukan Tokyo Ekspres dalam sisa tahun 1942 sampai Februari 1943. Di kurun waktu itu ia terlibat dalam Pertempuran Kepulauan Solomon Timur, Pertempuran Santa Cruz, Pertempuran Laut Guadalkanal, dan Pertempuran Tassafaronga.

Pada tanggal 7 Mei, ia meninggalkan Pelabuhan Vila setelah mengantar pasukan dari Rabaul ke Kolombangara. Dalam perjalanan, ia terkena ranjau laut dan membuatnya sulit bergerak. Tak lama kemudian ia diserang pesawat Sekutu dan tenggelam pada tanggal 8 Mei 1943 di barat daya Rendova. Selain Kagerō, Oyashio dan Kuroshio juga tenggelam karena hal yang sama pada tanggal yang sama.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Nelson. Japanese-English Character Dictionary. hal. 933; juga berarti “Berkilauan”

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting