Kapal tempur kelas Bismarck
Kapal tempur kelas Bismarck adalah kelas kapal tempur terbesar yang pernah dibuat oleh Jerman, dan juga yang terberat di antara semua kapal yang pernah dibuat di Eropa. Ada dua kapal dalam kelas ini, yaitu Bismarck dan Tirpitz.
Kapal tempur Jerman Bismarck tahun 1940
| |
Tentang kelas | |
---|---|
Nama: | Kapal tempur kelas Bismarck |
Operator: | Kriegsmarine |
Didahului oleh: | Kapal tempur kelas-Scharnhorst |
Digantikan oleh: | Kelas H (rencana) |
Biaya: | 196,800,000 RM[1] |
Dibangun: | 1936–1941 |
Bertugas: | 1940–1944 |
Selesai: | 2 |
Hilang: | 2 |
Ciri-ciri umum | |
Jenis | Kapal tempur |
Berat benaman |
|
Panjang |
|
Lebar | 36 m (118 ft 1 in) |
Sarat air |
930 m (3.051 ft 2 in) standar [a] |
Pendorong |
|
Kecepatan | 30 knot (56 km/h; 35 mph) |
Jangkauan |
|
Awak kapal | 2600 orang |
Awak |
|
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 4 × Arado Ar 196 |
Fasilitas penerbangan | 1 ketapel pesawat bermata dua |
Desain
suntingSecara umum, kelas Bismarck hampir senada karakteristiknya dengan kapal tempur kelas Richelieu Prancis. Pertama, dari persenjataan utama keduanya menggunakan delapan pucuk meriam kaliber 15 inchi. Kedua, sama-sama menggunakan meriam sekunder kaliber 5,9/6inchi (150/152mm) dan penggunaan baterai meriam anti-udara dengan posisi terpisah. Terakhir, Prancis dan Jerman sama-sama menginginkan sebuah kapal tempur berkecepatan 30knot (56 km/j). Tetapi, Prancis membangun kapal tempurnya dengan teknologi yang lebih maju daripada Jerman. Para kapal tempur kelas Bismarck kapal yang menjadi basis pengembangannya adalah kapal tempur kelas Baden buatan tahun 1916.
Meskipun menjadi ancaman besar, sejatinya dari segi rancang bangun, kapal tempur kelas Bismarck termasuk ketinggalan zaman. Desain Bismarck merupakan pembesaran dari dreadnought Jerman kelas Bayern pada Perang Dunia I, yang mengacu pada rancangan kapal tempur Austro-Hungaria. Ini karena Traktat Versailles dan juga Traktat Laut Washington mengekang pengembangan kekuatan laut Jerman, sehingga para ahli perkapalan Jerman tidak bisa belajar mengenai desain kapal perang yang termutakhir.[3]
Lebar kapal sengaja dibuat seminim mungkin, agar tetap lincah di perairan Jerman yang dangkal. Efeknya, panjang kapal menjadi melar dan sosok kapal menjadi terlihat lebih "berat". Dari segi interior, kapal dengan panjang yang lebar menjadi lebih bisa diatur dan menambah proteksi bawah air, dan juga kapal menjadi platform penembakan yang stabil di laut.
Masa dinas
suntingBismarck memulai perjalanan epiknya pada Mei 1941 bersama dengan penjelajah berat dari kelas Admiral Hipper, Prinz Eugen. Pada Pertempuran Selat Denmark, Bismarck dan Prinz Eugen berhasil menenggelamkan kapal penjelajah tempur Inggris, HMS Hood, dan merusakkan kapal tempur Inggris lainnya, Prince of Wales. Namun tiga hari kemudian, dalam upayanya lari ke Brest di Prancis, kemudi Bismarck rusak oleh serangan torpedo pesawat Fairey Swordfish dari kapal Induk Ark Royal, hingga akhirnya Bismarck berhasil dikeroyok oleh Armada Inggris, di antaranya 2 kapal tempur (King George V dan Rodney),[4] penjelajah, dan perusak. Bismarck tenggelam setelah mendapat hantaman torpedo dari penjelajah Dorsetshire yang menjadi coup-de-grace dari hantaman puluhan proyektil dan torpedo sebelumnya. Namun, dari berbagai kesaksian awaknya dan penemuan terbaru menunjukkan bahwa tenggelamnya Bismarck adalah akibat ditenggelamkan sendiri oleh para awak kapalnya.[5]
Tirpitz, sebaliknya, tidak mengalami aksi mentereng, namun menjadi ancaman laten bagi Royal Navy hingga 1944, alias lebih lama dari Bismarck. Pasca Operasi Rosselsprung, Tirpitz kemudian diperintahkan Hitler untuk berdiam di Trondheim, dan dilarang menyergap konvoi kecuali tidak ada ancaman dari kapal induk Inggris. Tirpitz juga dilarang kembali ke Jerman (takut diserang oleh Inggris di tengah jalan) dan tetap harus di Norwegia. Inggris pun terus melancarkan serangan udara ke Norwegia untuk menghancurkan Tirpitz, tetapi karena ketidakefektifan pesawat kapal induk, maka tugas ini diambilalih oleh RAF. Penghancuran Tirpitz termasuk dengan pengerahan bomber strategis Halifax dan Lancaster yang dilengkapi bom Tallboy seberat 6 ton. Puncaknya adalah pada November 1944, tiga bom Tallboy akhirnya berhasil mengaramkan Tirpitz di Tromso.[6] Bangkainya secara perlahan dihancurkan untuk dibesituakan pada 1948 sampai 1957.[7]
Kapal di kelasnya
suntingKapal | Nama yang diambil | Laid down | Diluncurkan | Nasib |
---|---|---|---|---|
Bismarck | Otto von Bismarck | 1 Juli 1936 | 14 Febuari 1939 | tenggelam diserang oleh kapal AL Inggris |
Tirpitz | Alfred von Tirpitz | 2 November 1936 | 1 April 1939 | tenggelam karena serangan udara Inggris |
Catatan kaki
sunting- ^ Gröner, Erich (1994). Die deutschen Kriegsschiffe 1815-1945 [German Warships 1815–1945] (dalam bahasa German). Königsberg: Bernard & Graefe. hlm. 58. ISBN 978-3763748099.
- ^ a b Gröner, hlm. 33–35.
- ^ Garzke & Dulin, hlm. 203.
- ^ Bercuson & Herwig, hlm. 288.
- ^ Garzke & Dulin, hlm. 245–246.
- ^ Breyer, "Tirpitz", hlm. 25.
- ^ Sturton, hlm. 45.
Memo
suntingReferensi
sunting- Ballard, Robert (2007). Robert Ballard's Bismarck. Edison, NJ: Chartwell Books. ISBN 978-0-7858-2205-9.
- Bercuson, David J.; Herwig, Holger H. (2003). The Destruction of the Bismarck. New York: The Overlook Press. ISBN 978-1-58567-397-1.
- Breyer, Siegfried (1973). Battleships and Battle Cruisers 1905–1970. New York: Doubleday.
- Breyer, Siegfried (1989). Battleship "Tirpitz". West Chester, PA: Schiffer Publishing Ltd. ISBN 978-0-88740-184-8.
- Campbell, John (1985). Naval Weapons of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-459-4.
- Garzke, William H.; Dulin, Robert O. (1985). Battleships: Axis and Neutral Battleships in World War II. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 978-0-87021-101-0.
- Gröner, Erich (1990). German Warships: 1815–1945. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 978-0-87021-790-6. OCLC 22101769.
- Maiolo, Joseph (1998). The Royal Navy and Nazi Germany, 1933–39 A Study in Appeasement and the Origins of the Second World War. London: Macmillan Press. ISBN 978-0-312-21456-2.
- Preston, Anthony (2002). The World's Worst Warships. London: Conway Maritime Press. ISBN 978-0-85177-754-2.
- Sturton, Ian, ed. (1987). Conway's All the World's Battleships: 1906 to the Present. London: Conway Maritime Press. ISBN 978-0-85177-448-0. OCLC 246548578.
- Williamson, Gordon (2003). German Battleships 1939–45. Oxford: Osprey Publishing. ISBN 978-1-84176-498-6.
- Mulligan, Timothy P. (October 2005). "Ship-of-the-Line or Atlantic Raider? Battleship "Bismarck" between Design Limitations and Naval Strategy". The Journal of Military History. 69 (4).