Keresidenan Sumatera Timur

keresidenan di Hindia Belanda
(Dialihkan dari Karesidenan Sumatra Timur)

Sumatera Timur (bahasa Belanda: Oostkust van Sumatra, terjemahan: Pantai Timur Sumatra) adalah salah satu keresidenan di Hindia Belanda yang berada di wilayah pesisir timur Sumatera Utara. Keresidenan ini berdiri pada 1 Maret 1887 dan dipimpin oleh seorang residen di Medan yang terdiri atas beberapa afdeling.

Kediaman Residen Sumatera Timur di Medan.

Afdeling

sunting

Residen

sunting

Berikut daftar residen yang pernah memerintah Sumatera Timur.[1]

Nama Awal menjabat Akhir menjabat
S. Locker de Bruijne 1 Juni 1873 27 Oktober 1877
J. Faes 27 Oktober 1877 12 Januari 1880
L. de Scheemaker 12 Januari 1880 20 Februari 1881
R.C. Kroesen 20 Februari 1881 12 Juni 1885
A.A. Hoos 12 Juni 1885 9 Oktober 1886
G.A. Scherer 9 Oktober 1886 22 Februari 1889
W.J.M. Michielsen 22 Februari 1889 2 Juni 1894
P.J. Kooreman 2 Juni 1894 4 April 1899
H.A. van Steenstraten 4 April 1899 24 Juli 1902
G. Schaap 24 Juli 1902 25 Oktober 1905
J. Ballot 25 Oktober 1905 16 Februari 1910
W.J. Rahder 16 Februari 1910 29 November 1913
S. van der Plas 29 November 1913 12 Agustus 1915
1915–1938 di bawah gubernur
F.J. Bruggeman 30 Desember 1938 Pendudukan Jepang

Referensi

sunting
  1. ^ Mahadi 1978, hlm. 49–50.

Daftar pustaka

sunting
  • Jakobi, Tgk. Abdul Karim (9 September 1992). Aceh Daerah Modal: Long March ke Medan Area. Jakarta Timur: Yayasan Seulawah RI-001. 
  • Mahadi (1978). Sedikit "Sejarah Perkembangan Hak-Hak Suku Melayu Atas Tanah di Sumatera Timur" (Tahun 1800–1975). Bandung: Penerbit Alumni. 
  • Piekaar, Arie Johannes (1981). Atjèh en de Oorlog met Japan [Aceh dan Peperangan dengan Jepang: Buku II]. Diterjemahkan oleh Bakar, Aboe. Banda Aceh: Pusat Dokumentasi dan Infomasi Aceh. 
  • Silitonga, Hasoloan (2004). Kolonel A.E. Kawilarang Komandan Sub Terr VII Komando Sumatera Memimpin Perang Gerilya di Tapanuli–Sumatera Timur Tahun 1948–1949 Agresi Militer Kolonial Belanda ke-II. Jakarta: Yayasan Purna Juang Sub Teritorial VII/Tapanuli–Sumatera Timur. 

Pranala luar

sunting