Karsiah Sie
Karsiah Sie adalah ibunda dari Hendriawan Sie, salah satu korban meninggal dunia pada Tragedi Trisakti. Putranya menjadi salah satu dari 4 korban meninggal dunia yang tertembak peluru aparat di kampus Trisakti.
Kehidupan masa kecil
suntingKarsiah lahir dari keluarga suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Karsiah menikah pada usia 15 tahun dan melahirkan putranya Hendriawan Sie dua tahun kemudian di Balikpapan. Ia tidak pernah mengenyam pendidikan sehingga sering menjadi bahan olok-olok bagi lingkungan sekitarnya. Hal inilah yang mendorong putra satu-satunya Hendriawan Sie untuk melanjutkan pendidikan hingga bangku kuliah.[1]
Aktivisme
suntingPutra Karsiah tewas dalam tragedi Trisakti 12 Mei 1998. Pada saat itu, Karsiah tidak langsung diberi tahu bahwa putranya menjadi korban penembakan aparat. Karsiah mendapat kabar bahwa anaknya terjatuh dari tangga dan diminta segera datang ke Jakarta.[1] Ketika sampai di Jakarta, Karsiah mendapati anaknya sudah dimasukkan ke dalam peti. Karsiah pindah ke Jakarta untuk mengikuti perkembangan kasus putranya.
Kehidupan pasca-tragedi
suntingPasca-tragedi Trisakti yang menewaskan putranya, Karsiah sempat mengalami guncangan hebat. Ia terkadang duduk di pinggir jalan sambil membawa mug serta nasi dan menumpah-numpahkannya di jalan. Pada tahun 2000, Karsiah pindah dan menetap di Jakarta. Sejak tahun 2003, Karsiah dipekerjakan dan diberikan tempat tinggal oleh Universitas Trisakti. Para mahasiswa Trisakti memanggilnya 'Bunda Karsiah'.[2] Karsiah bekerja di koperasi Universitas Trisakti selama 13 tahun hingga akhirnya diminta berhenti oleh rektor Universitas Trisakti karena menderita thypus. Dua puluh tahun setelah reformasi, Karsiah hidup sendiri dengan menerima bantuan dari Universitas Trisakti yang merupakan almamater almarhum putranya.[3]
Referensi
sunting- ^ a b Amnesty International Indonesia (2018-05-18), Fix Bu Karsiah, diakses tanggal 2018-05-19
- ^ "Perjuangan Bunda Karsiah". KabarKampus.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-19.
- ^ Ali, Fidel, ed. (2016-05-12). "Orangtua Korban Tragedi Trisakti: 18 Tahun Hidup Saya Berat..." KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-19.