Kartu undangan

surat yang berisi pemberitahuan dan permintaan kesediaan seseorang untuk menghadiri suatu acara atau kegiatan

Undangan pernikahan adalah sebuah surat yang biasanya dalam bentuk kartu yang meminta penerimanya untuk menghadiri suatu acara pernikahan. Namun kini undangan pernikahan juga disebarkan melalui media sosial dalam bentuk gambar atau video yang biasa disebut undangan digital.

Campuran undangan pernikahan gaya Cina dan barat
Undangan bervariatif dari model dan jenis bahannya
Salah satu contoh undangan blangko modern

Umumnya, undangan pernikahan dicetak pada sebuah kertas, meskipun ada juga pada media lain seperti kain atau akrilik. Sistem pencetakan pada kertas biasanya menggunakan sistem cetak offset maupun digital printing, dalam dunia percetakan undangan pernikahan dikenal dengan 2 tipe: Softcover & Hardcover.

Undangan pernikahan softcover adalah undangan yang dibuat dari 1 lembar kertas, biasanya menggunakan kertas art carton, aster, jasmine atau BC. Sedangkan undangan pernikahan hardcover adalah undangan yang dibuat dengan berlapis karton di dalamnya, sehingga undangan akan menjadi tebal dan keras. Selain dari bahan, undangan pernikahan juga tak lepas dari desain, kini para vendor undangan pernikahan berlomba-lomba untuk memunculkan desain-desain yang unik dan menarik. Bahkan sekarang ada undangan pernikahan yang dicetak pada media akrilik menggunakan mesin grafir.

Namun, dengan perkembangan zaman sekarang yang serba digital, pembuatan undangan tidak hanya melalui kertas yang dicetak. Melainkan melalui media digital seperti gambar dan video. Penggunaan media digital dalam pembuatan undangan digital akan memudahkan calon pengantin dalam menyebar kabar bahagianya kemanapun dan di manapun. Undangan digital dapat mempermudah proses penyebaran kabar karena dapat disebar hanya melalui media sosial sehingga tidak perlu pergi dan hal tersebut dapat menghemat biaya. Selain penghematan biaya, undangan digital bekerja lebih efektif dan efisien.[1]

Sejarah

sunting

Abad Pertengahan dan sebelumnya

sunting

Sebelum penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1447, pernikahan di Inggris biasanya diumumkan di jalanan dengan suara keras. Secara tradisional, orang yang ada dalam jangkauan pengumuman tersebut menjadi bagian dari perayaan pernikahan ini.

Pada tahun 1642, penemuan pelat logam ukiran engraving (atau Mezzotint) oleh Ludwig von Siegen membawa kualitas yang lebih tinggi pada undangan pernikahan untuk kalangan kelas menengah. Engraving membutuhkan tenaga khusus untuk "menulis tangan" teks secara terbalik pada pelat logam dengan menggunakan alat ukiran, dan pelat itu kemudian digunakan untuk mencetak undangan. Hasil ukiran undangan dilindungi dari noda dengan selembar kertas tisu, yang merupakan tradisi yang tetap ada sampai hari ini.

Pada saat itu, kata-kata undangan pernikahan lebih rumit dari hari ini, karena nama masing-masing tamu dicetak secara individual pada setiap undangan.

Revolusi Industri

sunting

Setelah penemuan Litografi oleh Alois Senefelder pada tahun 1798, menjadi sangat memungkinkan untuk menghasilkan tulisan yang sangat tajam dan khas secara otomatis tanpa memerlukan alat pengukir. Ini membuka jalan bagi munculnya pasar-massal di undangan pernikahan. Namun, undangan pernikahan masih dikirmkan secara langsung, karena sistem pos saat itu belum bisa diandalkan. Amplop ganda digunakan untuk melindungi kartu undangan dari kerusakan saat disampaikan ke penerimanya.

Zaman Modern

sunting

Pertumbuhan alat cetak kartu pernikahan juga didukung oleh perkembangan termografi. Meskipun tidak memiliki kehalusan dan kekhasan ukiran, termografi adalah metode yang lebih murah untuk membuat tulisan jenis timbul. Dengan adanya teknik ini, undangan pernikahan cetak atau engrave akhirnya menjadi terjangkau bagi semua kalangan.

Belakangan ini, banyak percetakan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan kartu undangan pernikahan. Biasanya mereka justru pengusaha skala kecil dan bukan perusahaan percetakan besar.

Selama beberapa tahun terakhir ini, teknologi laser memberikan kemajuan dan keunikan tersendiri dalam pasar undangan pernikahan. Teknologi pengukiran atau pemotongan dengan laser biasa disebut dengan laser cutting. Teknologi ini banyak digunakan bukan hanya pada undangan berbahan kertas saja, tetapi juga pada undangan dari bahan kayu triplek, kayu MDF, akrilik, dan bahkan metal. Undangan laser cutting mempunyai kesan yang sangat unik, elegan dan mewah sehingga banyak digemari oleh mereka yang sedang berburu kartu undangan pernikahan. Namun sayangnya, untuk mendapatkan kemewahan ini diperlukan biaya yang boleh dibilang tidak murah.

Selain tren undangan laser, pemesanan kartu undangan secara online juga mulai banyak dipergunakan. Internet menjadikan pengaturan dan pemesanan undangan pernikahan suatu tugas yang mudah. Ada ratusan situs yang menawarkan undangan pernikahan sehingga memungkinkan pelanggan untuk memesan dari mana saja.

Jenis - Jenis Undangan

sunting

Blangko

sunting
 
Blangko Undangan

Undangan dengan jenis blangko merupakan kartu undangan yang seringnya merupakan kartu kosong tanpa isi maupun tulisan. Dalam proses pengisiannya diperlukan mesin cetak khusus maupun printer rumahan biasa untuk menghasilkan tulisan maupun gambar isi undangan yang diharapkan. Blangko sendiri merupakan undangan yang secara dasarnya tidak dapat diubah model maupun warnanya, karena merupakan hasil produksi massal yang modelnya sudah ditentukan oleh pabrik maupun produsen. Dengan demikian, pembeli atau pemakai undangan pernikahan hanya bisa mengisi tulisan atau gambar undangan.

Undangan Jadi/Tulis Tangan

sunting

Sesuai namanya, undangan jadi atau undangan tulis tangan merupakan jenis undangan yang sudah mencantumkan tulisan-tulisan default sebagai dasar berita yang disampaikan. Tulisan tersebut seperti adanya kata-kata penyambut, kolom nama pengantin, tanggal dan waktu acara, maupun kolom turut mengundang. Sifatnya yang semi cetak, membuat undangan ini tidak memerlukan cetak print tinta untuk mengisinya karena sudah tersedia di dalam kartu undangan, namun para pemakai undangan jadi harus mengisi undangan dengan menuliskan data yang diperlukan dengan tulis tangan. Tidak seperti blangko, undangan jenis ini tidak bisa diubah tata letak tulisan maupun format isinya, termasuk mencantumkan peta lokasi maupun foto pemilik acara.

Undangan Custom

sunting
 
undangan custom

Jenis undangan ini benar-benar bebas dalam mengkreasikan kreativitas maupun keinginan dari pemilik acara, baik model, tulisan, warna, bahan, dan dekorasi. Semua bisa ditentukan langsung oleh si pemilik acara maupun si pembuat acara. Kebanyakan orang memilih undangan custom untuk membuat undangan yang berbeda dari yang lain, dengan menambahkan kesan eksklusif di dalam kartu undangan karena undangan yang dipakai merupakan hasil kreasi dari mereka sendiri.

Undangan Digital/Online

sunting

Undangan digital sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu gambar, video, dan website. Seperti namanya, undangan tersebut dibuat sesuai formatnya. Undangan gambar berupa file statis berformat .jpg atau .png. Undangan video merupakan undangan berupa video yang berformat .mp4 atau sejenisnya. Serta, undangan website dibuat melalui media website dan dibagikan berupa tautan.

Undangan Pernikahan Digital populer di Indonesia saat Penyakit koronavirus 2019 Melanda, dimana semua aktivitas masyarakat terbatas. Undangan digital menjadi solusi bagi pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ Media, Kompas Cyber (2021-02-16). "Surat Undangan: Pengertian dan Jenisnya Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-14. 
  2. ^ "Sejarah dan Fakta Undangan Pernikahan". dtangsel.sch.id. Diakses tanggal 18 Januari 2023. 

Pranala luar