Kawah gas Darvaza
Kawah gas Darvaza (bahasa Turkmen: Jähennem derwezesi, Җәхеннем дервезеси),[1][2][3] dikenal di wilayah setempat sebagai "Pintu Neraka" atau "Gerbang Neraka", adalah sebuah ladang gas alam yang terletak di Derweze, Turkmenistan, yang runtuh dan menjadi lubang besar, sekaligus membuatnya menjadi kawah gas alam.[4] Para ahli geologi membakarnya untuk mencegah penyebaran gas metana, dan telah terus menyala sejak tahun 1971. Diameter kawahnya mencapai 69 meter (226 ft), sedangkan kedalamannya mencapai 30 meter (98 ft).[5]
Kawah gas Darvaza | |
---|---|
Negara | Turkmenistan |
Wilayah | Derweze, Provinsi Ahal |
Darat/Lepas pantai | Darat |
Sejarah ladang | |
Ditemukan | 1971 |
Ditinggalkan | 1971 |
Kawah ini merupakan objek wisata yang populer. Sejak tahun 2009, 50.000 wisatawan telah mengunjungi situs tersebut.[6] Kawah gas ini memiliki luas total 5,350 m2. Daerah di sekitarnya juga populer sebagai tempat berkemah padang pasir.
Geografi
suntingKawah gas ini terletak di dekat desa Derweze, yang juga dikenal sebagai Darvaza. Desa ini terletak di tengah Gurun Karakum, sekitar 260 kilometer (160 mi) sebelah utara Ashgabat, ibu kota Turkmenistan. Cadangan gas yang ditemukan di sini adalah salah satu yang terbesar di dunia. Nama "Pintu Neraka" diberikan oleh penduduk setempat, mengacu pada api, lumpur mendidih, dan api oranye di dalam kawah besar tersebut, yang memiliki diameter 70 meter (230 ft).[7] Rentang titik panas tersebar di sebuah area dengan lebar 60 meter (200 ft) hingga kedalaman sekitar 20 meter (66 ft).[8]
Sejarah
suntingMenurut ahli geologi Turkmen Anatoly Bushmakin, situs ini diidentifikasi oleh para insinyur Uni Soviet pada tahun 1971.[6] Wilayah ini awalnya dianggap sebagai ladang minyak yang substansial.[9] Para insinyur menyiapkan alat pengeboran dan operasi untuk mengetahui jumlah minyak yang tersedia di lokasi ini. Tidak lama setelah survei pendahuluan menemukan sebuah kantong gas alam, tanah di bawah alat pengeboran dan kamp ambruk dan menjadi lubang besar yang lebar dan dalam.[6]
Khawatir gas beracun berbahaya yang dilepaskan dari kawah akan menyebar ke kota-kota terdekat, para insinyur berpikir bahwa cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan membakar habis gas tersebut. Sebelumnya diperkirakan gas tersebut akan terbakar habis dalam beberapa minggu, namun justru terus menyala selama lebih dari empat dekade.[6]
Sejarah tentang kawah ini tidak pasti:[10] Para ahli geologi lokal mengatakan bahwa keruntuhan yang menciptakan kawah ini terjadi pada tahun 1960-an, dan gas-gas tersebut tidak terbakar sampai tahun 1980-an. Namun tidak ada catatan pasti yang tersedia untuk setiap versi informasi yang berbeda-beda.[3][5]
Pada bulan April 2010, Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimuhamedow, mengunjungi situs ini dan memerintahkan agar lubang tersebut ditutup.[11] Pada tahun 2013, ia menyatakan bahwa kawah ini merupakan bagian dari Gurun Karakum dengan cagar alam.[6]
Kawah ini ditampilkan dalam episode Die Trying berjudul "Crater of Fire" (bahasa Indonesia: Kawah Api). Penjelajah George Kourounis menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di bagian bawah kawah, mengumpulkan sampel mikroorganisme ekstremofili. Episode ini disiarkan di National Geographic Channel pada tanggal 16 Juli 2014.[12]
Dampak terhadap masa depan pengembangan gas
suntingDalam kunjungan Presiden Berdimuhamedow pada tahun 2010, ia merekomendasikan agar segera dilakukan tindakan untuk membatasi pengaruh kawah terhadap pengembangan ladang gas alam lainnya di wilayah tersebut.[8] Turkmenistan berencana untuk meningkatkan produksi gas alamnya, serta bermaksud untuk meningkatkan ekspor gas ke banyak negara seperti Pakistan, Tiongkok, India, Iran, Rusia, dan Eropa Barat, dari tingkat produksi tahunan sampai 225 miliar meter kubik (7,9 triliun kaki kubik) dalam 20 tahun ke depan.[8]
Lihat juga
suntingReferensi
sunting- ^ Soldani, Bianca (24 Juni 2016). "Turkmenistan's 'door to hell' has been burning for 45 years". Topics (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Januari 2017.
- ^ Geiling, Natasha (20 Mei 2014). "This Hellish Desert Pit Has Been On Fire for More Than 40 Years". Smithsonian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Januari 2017.
- ^ a b Davies, Elliott (26 Januari 2017). "I traveled to the middle of the desert to see 'The Door To Hell'". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Januari 2017.
- ^ Bland, Stephen (8 April 2014). "Turkmenistan Has Its Very Own 'Gate to Hell'". Vice (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Januari 2017.
- ^ a b Christina Nunez (14 Juli 2014). "Q&A: The First-Ever Expedition to Turkmenistan's "Door to Hell"". National Geographic. Diakses tanggal 28 Januari 2017.
- ^ a b c d e "Turkmenistan hopes 'Door to Hell' will boost tourism". Relaxnews. 22 Juni 2014. Diakses tanggal 28 Januari 2017 – via CTV News.
- ^ "What a 'hell hole'!". Pakistan Daily Times. 14 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Juni 2014. Diakses tanggal 11 Oktober 2012.
- ^ a b c Gurt, Marat (20 April 2010). "Turkmen president wants to close "Hell's Gate"". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-10. Diakses tanggal 16 Desember 2016.
- ^ American Geological Institute (Januari 2010). Earth. American Geological Institute. hlm. 22. Diakses tanggal 10 Oktober 2012.
- ^ Shearlaw, Maeve (18 Juli 2014). "Dropping in on Turkmenistan's 'door to hell' – in pictures". The Guardian. Diakses tanggal 29 April 2017.
- ^ Preece, Rob (27 Juli 2017). "The Door to Hell: Take a look inside a giant hole in the desert which has been on fire for more than 40 YEARS". Daily Mail. Diakses tanggal 10 Oktober 2011.
- ^ Christina Nunez (16 Juli 2014). "Q&A: The First-Ever Expedition to Turkmenistan's "Door to Hell"". National Geographic. Diakses tanggal 28 Januari 2017.